Minggu, 03 November 2013

Tanda dan Gejala Anak Bayi Menderita Sakit

Apabila anak atau buah hati kita yang masih kecil mungil menderita sakit sebenarnya dapat dilihat dari tanda-tanda atau gejala jasmaniah tubuh anak tersebut. Dengan tanda dan gejala anak bayi yang tidak seperti biasanya dapat diketahui pula apa sebenarnya yang menyebabkan penyakit itu muncul. Tanda dan gejala semacam itu adalah satu-satunya bentuk komunikasi yang akurat antara seorang anak yang sakit dengan mereka yang berusaha hendak menolongnya; orang tua dan dokter.

Seorang ibu mempergunakan tanda dan gejala ini untuk mengetahui bila anaknya benar-benar sakit dan bukannya dibuat-buat, atau barangkali pura-pura sakit karena ingin dimanjakan oleh orang tuanya, seorang ibu dapat membedakannya.

Dokter akan memeriksa kesehatan anak yang diduga sakit berangkat dari tanda dan gejala yang muncul pada anak tersebut. Dengan memperhatikan berbagai gabungan dan intensitas tanda dan gejala ini maka akan dicari bagaimana penanganan untuk mengobati dan menyembuhkannya.

Orang tua yang bijaksana harus dengan cepat dapat melihat bila ada kelainan atau gejala tanda anak bayi menderita sakit agar tidak lambat dalam penanganan juga pengobatannya. Untuk itu perlu diketahui apa saja tanda dan gejala anak bayi menderita sakit. Inilah bahasannya:

Tanda dan Gelala Anak Sakit Letih dan Lemas
Seringkali suatu perubahan pada anak dalam roman dan kegiatan pada umumnya dapat merupakan tanda bahaya pertama dari penyakit yang sedang muncul, anak normal terlihat tangkas, tertawa bahagia, dan semangat tetapi bila sedang sakit anak tersebut menjadi lesu, tak ada gairah dan rewel alias gampang nangis. Sebelum terlihat tanda-tanda peringatan sakit yang lain dia akan terlihat tidak bermain dengan semangat tetapi mungkin dia cuma duduk-duduk saja atau berbaring tanpa perhatian yang fokus. Perubahan semacam itu merupakan tanda adanya gangguan jasmani maupun gangguan emosional.

Pada pihak lain, kita harus tahu, bahwa letih dan lemas tersebut mungkin akan terlihat dengan berbagai macam cara, bukan hanya letih dan lemas atau tidak bergairah saja. Bisa saja tanda anak sakit ini malah menjadi hiper atau agresif luar biasa, ataupun bisa saja dengan gejala kegelisahan ataupun dengan tanda sensitif mudah terkena rangsangan.

Tanda dan Gejala Anak Sakit dari Raut Muka
Roman atau tanda gejala wajah anak dapat menunjukkan salah satu tanda yang dapat diyakini datangnya penyakit kepada anak tersebut. Sebagai orang tua atau siapa saja yang sangat kenal dengan anak tersebut dapat memperhatikan secara cepat bagaimana perubahan dari wajah yang biasanya bersinar-sinar dan bercahaya, mengalami perubahan dengan wajah yang kusut, suram atau kusam. Perubahan yang terjadi biasanya terlihat di wajahnya yang merah, kulitnya panas (ada bintik-bintik) dan kulitnya kering, bibirnya pecah-pecah, atau wajahnya terlihat pucat.

Tanda dan Gejala Anak Sakit dari Kulit
Kulit yang dapat diperhatikan adalah kulit wajah, kulit badan atau kulit-kulit di sekitar tubuh anak. Gejala atau tandanya bisa terlihat pucat, timbul keringat dingin di kulit seperti ketakutan atau ada sesuatu yang mengejutkan, kulit berwarna kebiru-biruan (Cyanotic) seperti kekurangan udara karena terhambatnya pernafasan atau jantung yang tidak bekerja dengan normal, kulit kuning seperti mempunyai penyakit darah dan hati atau seperti keracunan makanan. Atau gejala dengan tanda kulit pecah-pecah menjadi erupsi-erupsi yang berhubungan dengan penyakit menular yang umum pada anak-anak, seperti cacar air atau campak.

Tanda dan Gejala Anak Sakit Ketika Tidur
Anak sakit terlihat gelisah, bolak-balik di tempat tidur, bergerak-gerak di waktu tidurnya, mengejang, mengangis, mengigau atau tanda-tanda lain sewaktu tidur yang tidak seperti biasanya. Semua tanda itu harus diperhatikan juga dilihat dengan teliti serta diberitahukan kepada dokter yang akan menangani anak tersebut sehingga dapat didiagnosa dengan baik.

Tanda dan Gejala Anak Sakit dari Tangisan
Tangis anak sakit dapat dibedakan dengan tangisan anak karena ketakutan atau tangisan nakal, ataupun tangisan anak bayi ketika dia lapar. Tangisan parau atau serak dari seorang anak yang menderita sakit, atau tangis melengking keras, serak kering itu menunjukkan anak mendapat gangguan radang paru-paru.

Tanda dan gejala anak sakit yang lainnya dapat dilihat dari kelainan anak tersebut pada batuk, mata, hidung, telinga, mulut dan tenggorokannya, dada, rongga perut, alat kelamin, muntah, buang air kecil dan buang air besar, peses, suhu badan yang tinggi, denyut nadi yang tidak stabil, dan pernafasan.

Bila ada tanda dan gejala yang terlihat berbeda dari seperti biasanya segera konsultasikan kelainan tersebut kepada ahli dokter anak yang ada di sekitar anda. Semoga informasi ini bermanfaat.
Read more


Sabtu, 02 November 2013

Ilmu Penyakit Anak-Anak

Apabila anak anda sakit maka segenap kasih sayang dan perhatian orang tua tertuju, dengan dorongan yang hebat untuk menyembuhkan si mungil kecil dengan cinta orang tua yang tak pernah habis-habisnya. Fikiran yang pertama kali muncul adalah pergi berkonsultasi kepada orang yang khusus mempunyai keahlian dalam mengobati orang sakit- yaitu dokter.

Tetapi karena penyakit-penyakit yang diderita itu berbeda dalam berbagai ciri yang khusus dengan penyakit orang dewasa, maka penyakit itu membentuk sebuah cabang ilmu kedokteran modern yang lebih dikhususkan yang terkenal dengan ilmu penyakit anak-anak.

Dalam ilmu kedokteran dan ilmu penyakit anak-anak, ilmu kedokteran pencegah penyakit, ilmu pengebalan, ilmu faal dan ilmu bedah bersama-sama menciptakan sesuatu yang hampir merupakan keajaiban dalam kesehatan anak-anak. Perjuangan para ahli kedokteran dalam melawan penyakit infeksi dan pembunuh-pembunuh ganas yang lainnya dari permulaan abad ke-20 telah mencapai angka peningkatan yang mencolok. Tetapi masih ada pembunuh yang ganas terhadap yang belum tertangani dengan efektif. Hal ini menjadi sebab utama kematian anak-anak paling utama, dan nama penyakit itu bernama "Kecelakaan".

Penyakit yang dahulu hampir-hampir senantiasa menimbulkan malapetaka -influensa, pnoumonia (radang paru-paru), tuberculose dan penyakit-penyakit diare yang hebat - sebagian besar sekarang sudah dapat ditangani; dengan jalan pengebalan yang bersifat pencegahan, kematian yang disebabkan cacar, difteri, batuk rejan dan tetanus juga telah dikurangi secara drastis. Dengan cara kesehatan pencegahan yang lebih agresif dan kerjasama dari kalangan orang tua dalam mengebalkan (imunisasi) anak-anak mereka, angka kematian yang disebabkan penyakit ini dapat dikurangi hingga titik yang hampir lenyap. Bahkan demam encok, suatu penyakit penting di kalangan anak-anak sekolah, telah dikuasai dengan baik berkat obat-obat sulfonamid dan antibiotika. Tetapi penyakit itu masih saja merupakan sebab utama dari penyakit jantung dan kematian dalam penghidupan di kemudian hari.

Kini, kita bisa melihat bahwa seluruh gambaran penyakit anak-anak tidak lagi menyebabkan kengerian yang dahsyat bagi kita sebagaimana dialami oleh orang-orang tua kita ketika mereka masih kanak-kanak. Walaupun angka statistik itu merupakan hal yang merendahkan hati anda bila anak anda jatuh sakit, bila kita mengerti betapa hebatnya perubahan yang diadakan oleh ilmu pengetahuan kedoktekeran modern untuk penyakit anak-anak. Kita sekarang sudah dapat merasa yakin dan berbesar hati. Dan ini adalah hal yang sangat penting, karena dengan keyakinan dan dorongan ini datanglah ketenangan dan pengertian, tanpa mana, kita sebagai orang tua tidak dapat memberikan bantuan yang efektif dan bijaksana yang dibutuhkan untuk mulai membawa anak kita menitik jalan menuju kesembuhan.

Perbedaan Reaksi Tubuh Terhadap Penyakit antara Anak-anak dan Orang Dewasa. 
Berkenaan dengan penyakit, anak anda bukanlah hanya merupakan jiplakan dari anda sendiri sebagai seorang yang sudah lanjut dewasa dan bagi anak-anak pengaruh penyakit itu sangat besar bedanya. Makin muda usia anak itu makin besar pula perbedaannya dengan orang dewasa.

Ada satu hal yang istimewa pada anak-anak, yaitu mereka adalah sebuah organisme yang tumbuh dengan cepat sekali. Proses-proses jasmani semuanya mengalami perkembangan yang cepat dan belum mencapai korelasi dan keseimbangan yang akan mereka capai di kemudian hari. Pada pihak lain, anak bayi, sangat peka terhadap penyakit-penyakit infeksi yang tertentu dan pada pihak lain mempunyai suatu kekebalan sementara terhadap sesuatu penyakit yang diperolehnya dari ibu. Pada umumnya, daya perlawanan seorang bayi terhadap infeksi adalah kecil dan ia membutuhkan perlindungan selama bulan-bulan pertama.

Disebabkan zat penangkis tertentu yang diserap dari aliran darah ibu, bayi-bayi diberi kekebalan pasif yang tinggi tingkatnya tetapi bersifat sementara terhadap beberapa penyakit anak-anak; diantara penyakit itu ialah; difteri, gondongan, campak, roodvonk, polio, hepatitis dan demam encok. Bayi yang berumur di bawah enam bulan yang jarang kena penyakit ini dan sampai dengan tiga atau empat tahun adalah luar biasa.

Dikemudian hari, sudah tentu anak itu lambat laun memperoleh kekebalan-kekebalan dari serangan berbagai baksil dari virus yang ringan sifatnya; dengan jalan ini, baksil-baksil yang masuk ke dalam tubuh cukup jumlahnya untuk membentuk zat penangkis dalam badan, tetapi tidak cukup untuk mematahkan pertahanan badan dan menimbulkan penyakit. Contoh yang khas dari jenis kekebalan yang diperoleh ini terletak dalam kenyataan, mungkin belum diketahui tetapi cukup baik, bahwa sebagian besar penduduk telah kebal atau dapat melawan penyakit polio.

Pada anak-anak, hubungan antara berbagai organ badan sangat berbeda dengan organ-organ tubuh orang dewasa dan tetap mengalami perubahan sampai ia meningkat dewasa.
Kelainan daging jadi yang tumbuh sebelum lahir (congenital) sangat berbeda-beda dan dapat mempengaruhi hampir setiap organ atau sistem tubuh kita. Beberapa dari daging jadi yang demikian dapat memegang peranan yang penting, terutama selama masa bayi, dalam menentukan apakah anak itu akan dapat menghadapi kesukaran-kesukaran hidup di masa akan datang. Beberapa penyakit yang mungkin berkembang dalam masa kanak-kanak atau kelak di kemudian hari, misalnya penyakit kencing manis, alergi, ada hubungannya, sekurang-kurangnya sebagian dengan ciri-ciri diwariskan. Dan ada penyakit-penyakit tertentu yang dapat diturunkan langsung oleh orang tua kepada anak sebelum ia dilahirkan. Sifilis congenital dan hemophilia merupakan contoh yang klasik; berbagai keracunan dan penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan kekurangan makanan yang  bergizi dapat mempengaruhi sang anak dalam kandungan, tetapi untunglah hal-hal yang semacam itu sudah jarang terjadi, berkat pemeliharaan ibu yang sudah banyak mendapat penerangan.

Bahkan dengan perkembangan dalam teknik menolong orang bersalin, kecelakaan yang terjadi waktu melahirkan masih saja sekali-kali terjadi. Kecelakaan dapat meliputi perusakan otak dan syaraf, anggota gerak dan anggota dalam. Kenyataan bahwa seorang bayi dilahirkan belum waktunya (premature) menimbulkan masalah-masalah ruwet tentang pemberian makan dan pemeliharaan yang dapat mempengarhui kesejateraan anak itu di kemudian hari.

Perbedaan terakhir dan yang benar-benar penting adalah kenyataan bahwa bayi dan anak-anak kecil tak dapat mengatakan kepada anda dimana rasa sakit itu atau mengapa mereka merasa tak enak badan, dengan demikian seorang harus percaya kepada tanda-tanda jasmani lebih daripada kepada kata-kata dalam memutuskan apa yang tidak beres itu. Tetapi, dokter memberikan arti yang penting kepada apa yang diterangkan oleh ibu tentang kelahiran anaknya itu, pemberian makanan dan perkembangan jasmani maupun gejala-gejala penyakit yang khusus yang menyebabkan ia dipanggil.
Read more


Jumat, 01 November 2013

Mengobati Penyakit Gigitan Nyamuk Malaria

Malaria adalah penyakit serius yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.Penyakit malaria adalah penyakit menular dan menyerang semua golongan umur yaitu bayi, anak-anak dan dewasa. Malaria juga sangat membahayakan ibu hamil, karena mengakibatkan anemia, keguguran, bayi lahir mati, Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan kematian ibu.

Setiap tahun terdapat 300-500 juta kasus malaria di dunia. Menurut WHO kasus malaria tahun 2006 mencapai 250 juta dan penyebab 1 juta kematian utamanya anak balita.Di daerah yang terjangkit malaria, penyakit tersebut dapat menjadi penyebab utama kematian dan penghambat pertumbuhan anak.

Di Indonesia, angka penderita malaria cukup tinggi, mencapai 70 juta atau 35% dari penduduk Indonesia. Kecenderungan meningkatnya jumlah kasus terjadi di Jawa dan Bali maupun luar daerah Jawa dan Bali. Di masa yang akan datang, penderita malaria akan terus meningkat akibat mobilitas penduduk yang relative cepat, perubahan lingkungan antara lain karena pembangunan wilayah (pembukaan hutan, industri, pertambangan, dll) yang kurang memperhatikan aspek kualitas lingkungan sehat.

Malaria ditularkan dari orang ke orang oelh nyamuk Anopheles yang membawa parasit malaria atau Plasmodium. Orang menjadi sangat sakit dengan demam tinggi, diare, muntah, pusing dan menggigil. Pada anak-anak cepat menjadi gawat hingga koma dan meninggal. Anak balita rentan tertular malaria karena daya tahan yang kurang.

Seseorang yang sakit dapat menulari 25 orang sehat disekitarnya dalam waktu 1 musim penularan, yaitu kurang lebih 3 bulan. Banyak jiwa dapat tertolong dengan pencegahan dan pengobatan dini terhadap malaria.

Pemerintah melaui kerjasama dengan masyarakat, awasta dan organisasi kemasyarakatan dapat meminimalkan kasus malaria. Mereka perlu mendukung kegiatan pencegahan seperti membagi kelambu yang sudah dicelup insektisida.

Apa yang harus diketahui oleh keluarga dan masyarakat tentang: MALARIA
1. Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk. Tidur memakai kelambu yang telah dicelup insektisida yang telah dianjurkan adalah cara terbaik untuk menghindari gigitan nyamuk.
2. Anak-anak di daerah yang terjangkit malaria berada dalam keadaan bahaya. Anak yang demam harus segera diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih dan seccepatnya mendapat pengobatan anti malaria yang tepat.
3. Malaria sangat berbahaya bagi ibu hamil dan. Di daerah yang terjangkit malaria, ibu hamil harus mencegahnya dengan minum tablet anti malaria yang dianjurkan oleh petugas kesehatan, dan tidur dibawah kelambu yang sudah dicelup insektisida.
4. Anak yang terserang malaria atau yang sedang dalam masa penyembuhan memerlukan banyak makan dan minum.
5. Keluarga dan masyarakat dapat mencegah malaria dengan menjaga kebersihan lingkungan untuk menghentikan perkembangan nyamuk.

MALARIA
1. Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk. Tidur memakai kelambu yang telah dicelup insektisida yang telah dianjurkan adalah cara terbaik untuk menghindari gigitan nyamuk.
Pesan Pendukung Nyamuk yang menularkan parasit malaria disebut nyamuk Anopheles. Tidak semua nyamuk menularkan malaria. Jika nyamuk Anopheles sudah menggigit penderita malaria kemudian menggigit orang sehat, maka parasit malaria dipindahkan ke badan orang sehat tersebut sehingga jatuh sakit.
Ciri khas nyamuk Anopheles adalah : jika menggigit badannya menungging dan setelah menggigit nyamuk beristirahat pada dinding rumah yang gelap dan lembab, di bawah meja, di kolong tempat tidur dan di belakang lemari. Nyamuk tersebut hanya menggigit pada malam hari, di dalam maupun luar rumah.
Tidur memakai kelambu yang telah dicelup insektisida sesuai anjuran sangat baik untuk menghindarkan gigitan nyamuk. Semua anggota mesyarakat khususnya anak balita dan ibu hamil harus dihindarkan dari gigitan nyamuk, terutama menjelang subuh, pada saat antara matahari terbenam dan matahari terbit di mana nyamuk menjadi lebih aktif.
Kelambu yang dicelupkan dalam insektisida tertentu dapat mematikan nyamuk yang hinggap. Petugas kesehatan yang terlatih dapat memberi petunjuk mengenai insektisida yang aman dan jadwal penggunaannya.
Bayi dan balita harus tidur memakai kelambu khusus. Jika kelambu mahal harganya, keluarga dapat membeli sebuah kelambu saja dengan ukuran yang besar sehingga semua anak yang masih kecil dapat tidur di bawah kelambu tersebut. Bayi yang masih menyusu harus tidur bersama ibunya dalam satu kelambu.
Kelambu khusus harus terus digunakan, juga pada saat tidak banyak nyamuk.
Jika tidak dapat memakai kelambu, ada beberapa cara lain yang dapat membantu seperti :
· Memasang kawat kasa pada pintu, jendela dan lubang-lubang ventilasi.
· Memakai obat anti nyamuk yang dibakar atau disemprot.
· Memakai baju yang menutup lengan dan kaki (baju lengan panjang, celana panjang , atau rok panjang) saat hari menjelang gelap. Hal ini terutama penting bagi anak-anak dan ibu hamil

2. Anak-anak di daerah yang terjangkit malaria berada dalam keadaan bahaya. Anak yang demam harus segera diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih dan seccepatnya mendapat pengobatan anti malaria yang tepat.
Pesan Pendukung Malaria harus diwaspadai. Bila anggota keluarga ada yang terkena demam, kemudian anak tidak mau makan, muntah-muntah, lesu atau uring-uringan (rewel), anak tersebut harus segera diberi obat anti malaria sesuai petunjuk dari petugas kesehatan.
Terlambat menolong anak yang demam karena malaria, walau hanya sehari, dapat mengakibatkan kematian. Petugas kesehatan dapat memberi petunjuk mengenai obat yang paling tepat dan berapa lama harus dilanjutkan. Jika memungkinkan perlu dilakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) guna pemeriksaan darah penderita.
Anak yang terkena malaria harus terus minum obat meskipun sudah tidak demam lagi (sesuai aturan). Jika pengobatan tidak tuntas, akibatnya akan menjadi lebih parah dan sulit diobati. WHO menganjurkan obat ACT untuk Plasmodium falciparum.
Jika tanda-tanda malaria berlanjut walaupun telah diobati, maka anak harus segera dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk mendapat pertolongan. Kemungkinan penyebabnya adalah :
· Anak tersebut tidak mendapatkan obat yang cukup.
· Anak terkena penyakit lain yang bukan malaria.
· Obatnya tidak mempan terhadap malaria sehingga diperlukan obat yang lain.

Selama demam, seorang anak harus dijaga agar suhu badannya tidak panas dengan cara :
· Mengompres atau dibasuh dengan spons atau saputangan bersih yang dicelup air dingin (bukan air es).
· Memberikan antibiotik (penurun panas) seperti paracetamol atau ibuproten tetapi jangan aspirin

Petugas kesehatan perlu memberi informasi kepada orang tua dan pengasuh bagaimana mencegah malaria dan cara menangani anak yang terkena malaria.

3. Malaria sangat berbahaya bagi ibu hamil dan. Di daerah yang terjangkit malaria, ibu hamil harus mencegahnya dengan minum tablet anti malaria yang dianjurkan oleh petugas kesehatan, dan tidur dibawah kelambu yang sudah dicelup insektisida.
Pesan Pendukung Ibu hamil cenderung lebih menderita karena malaria dibandingkan dengan yang tidak hamil. Malaria sangat berbahaya bagi kehamilan, terutama pada kehamilan pertama. Penyakit ini dapat menyebabkan anemia(kurang darah) berat, keguguran, lahir sebelum waktunya, atau bayi lahir mati. Bayi yang lahir dari ibu yang terjangkit malaria pada saat kehamilan kemungkinan berat badan bayi lahir rendah dan lebih mudah terkena infeksi atau meninggal sebelum berumur setahun.
Ibu hamil hanya diperbolehkan minum obat anti malaria yang dianjurkan karena tidak semua tablet anti malaria aman untuk diminum selama hamil. Petugas kesehatan dapat memberikan tablet anti malartia yang terbaik bagi ibu hamil. Ibu hamil harus tidur memakai kelambu yang mengandung insektisida guna mencegah gigitan nyamuk.
Ibu hamil yang menunjukkan tanda-tanda dan gejala malaria harus segera diobati untuk mencegah kematian dan harus segera minum tablet zat besi dan vitamin A. Malaria menyebabkan penderita kekurangan darah karna parasit hidup dengan mengambil makanan dari darah manusia serta meerusak sel-sel darah tersebut.
Petugas terlatih dapat memberikan kina kepada ibu hamil denagn gejala plasmodium falciparum pada trisemester pertama, dan ACT pada trisemester kedua dan ketiga.

4. Anak yang terserang malaria atau yang sedang dalam masa penyembuhan memerlukan banyak makan dan minum.
Pesan Pendukung Malaria membakar energy dan anak akan kehilangan cairan karena berkeringat. Anak harus diberi makan dan minum lebih sering untuk membantu pencegahan gizi buruk dan dehidrasi.
Pemberian ASI akan mencegah dehidrasi dan membantu anak menghadapi dampak infeksi, termasuk malaria. Anak yang menderita malaria harus diberi ASI sesering mungkin.

Infeksi malaria yang berulang dapat menghambat pertumbuhan anak dan perkembangan otaknya. Infeksi malaria yang berulang juga dapat menyebabkan anemia. Anak yang menderita malaria berulang kali harus diperiksa apakah ia juga mengalami anemia.
Read more


Hubungan Kebersihan Dengan Kesehatan

Lebih dari separuh jenis penyakit dan kematian pada anak balita disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam mulut melalui makanan, air dan tangan yang kotor. Banyak kuman yang berasal dari kotoran manusia dan binatang. Buruknya kebersihan perorangan dan kesehatan lingkungan termasuk langkanya persediaan air bersih, mengakibatkan 88 % kematian anak diseluruh dunia karena diare, 99 % diantaranya anak balita.

Banyak penyakit, terutama diare, dapat dicegah bila terbiasa menjaga kebersihan diri dan kesehatan lingkungan: buang air besar di jamban, mencuci tangan dengan sabun dan air sesudah buang air besar, membersihkan tinja anak, sebelum memberi makan anak atau menyentuh makanan. Buanglah kotoran binatang jauh dari rumah, halaman, sumur dan tempat anak-anak bermain.

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air dapat menghindarkan penyakit diare hingga setengahnya. Juga dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernafasan seperti pneumonia dan penyakit lainnya, termasuk infeksi mata, utamanya trachoma.

Setiap orang di masyarakat perlu bekerjasama untuk membuat dan menggunakan jamban, memelihara sumber air, membuat pembuangan air limbah dan sarana pembuangan sampah. Peran pemerintah, dalam memberi dukungan kepada masyarakat dengan menyediakan informasi tentang jamban yang murah yang dapat dimiliki setiap keluarga, adalah penting. Di daerah perkotaan, dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk sistem pembuangan air limbah dan sanitasi yang murah, perbaikan penyediaan air minum dan pengumpulan sampah.

Apa yang harus diketahui oleh keluarga dan masyarakat tentang : KEBERSIHAN
1. Kotoran manusia/tinja harus dibuang ke jamban
2. Semua anggota keluarga, termasuk anak-anak, harus mencuci tangan dengan sabun dan air sesudah buang air besar, sebelum menyentuh makanan dan sebelum memberi makan anak.
3. Jendela rumah harus dibuka setiap pagi sehingga pertukaran udara di dalam rumah menjadi baik.
4. Pakailah air dari sumber air bersih yang aman dan sehat. Tempat air harus ditutup agar air tetap bersih dan di kuras 1 kali seminggu.
5. Air untuk minum harus dimasak sampai mendidih. Buah dan sayuran harus dicuci sampai bersih sebelum diolah. Makanan yang sudah dimasak harus segera dimakan atau dipanaskan sesudah disimpan.
6. Makanan, alat-alat makan dan peralatan memasak harus selalu dalam keadaan bersih, makanana harus disimpan di tempat yang tertutup.
7. Rumah harus mempunyai tempat pembuangan sampah, pembuangan air limbah yang aman dans ehat untuk membantu dalam pencegahan penyakit.
8. Asap dari dapur di rumah harus dapat keluar dengan baik dan hindari kebiasaan ibu membawa anak ketika memasak di dapur.
9. Rumah harus bersih dan sehat serta dilindungi dari serangga dan binatang penular penyakit seperti : kecoa, nyamuk dan tikus.
10. Kebersihan perorangan pada saat mensturasi sangat penting. Ibu dan anak perempuan perlu memakai pembalut yang bersih dan kering saat sedang haid. Pembalut bekas pakai harus dibuang di tempat sampah yang aman atau dibakar.

KEBERSIHAN
1. Kotoran manusia/tinja harus dibuang ke jamban
Pesan Pendukung Banyak penyakit seperti diare, cacingan disebabkan oleh kuman yang terdapat pada kotoran manusia. Kuman yang masuk ke dalam air atau makanan, tangan, peralatan makan atau peralatan memasak, dapat tertelan sehingga menyebabkan penyakit.
Cara yang paling penting untuk mencegah penyebaran kuman adalah dengan membuang kotoran manusia/tinja ke dalam jamban. Kotoran/tinja binatang harus dibuang jauh dari rumah, jalanan dan tempat anak-anak bermain. Jamban harus sering dibersihkan, lubangnya harus selalu ditutup, dan tersedia sabun untuk cuci tangan. Jamban juga perlu diberi ventilasi. Jika tidak ada jamban kotoran dikubur.
Pemerintah daerah setempat dan lembaga swadaya masyarakat dapat membantu masyarakat membangun jamban sehat dengan memberi petunjuk tentang desain dan konstruksi jamban murah. Sanitasi dan sistem saluran air serta penyesiaan air bersih.

2. Semua anggota keluarga, termasuk anak-anak, harus mencuci tangan dengan sabun dan air sesudah buang air besar, sebelum menyentuh makanan dan sebelum memberi makan anak.
Pesan Pendukung Mencuci tangan dengan sabun dapat menghilangkan kuman. Membasuh jari-jari dengan air tidaklah cukup. Kedua tangan harus dibersihkan dengan sabun. Hal ini membantu menghentikan kuman dan kotoran untuk masuk ke makanan atau mulut. Mencuci tangan juga dapat mencegah infeksi cacing. Sabun harus tersedia di dekat jamban.
Sangatlah penting untuk mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, setelah membersihkan pantat bayi atau anak yang habis buang air besar, setelah memegang binatang atau makanan mentah.
Tangan harus selalu dicuci sebelum menyiapkan makanan, menyediakan makanan atau sebelum makan dan sebelum memberi makan anak. Anak harus dilatih membasuh tangan dengan sabun sesudah buang air besar dan sebelum makan untuk menghindari penyakit.
Anak-anak sering memasukkan tangan ke dalam mulutnya, jadi penting untuk sering membasuh tangan anak terutama sesudah mereka bermain ditempat yang kotor atau bersama binatang.
Anak-anak mudah terinfeksi oleh cacing yang dapat menyerap nutrisi dalam tubuh. Cacing dan telur-telurnya terdapat pada kotoran dan kencing manusia dan binatang, pada permukaan air dan tanah dan pada daging yang kurang matang. Anak-anak sebaiknya dilarang bermain di dekat jamaban atau tempat pembuangan tinja. Alas kaki harus dipakai jika berada di dekat jamban atau mencegah cacing masuk ke dalam tubuh melalui kulit kaki.
· Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang banyak cacing perlu diberi obat cacing 2 atau 3 kali setiap tahun.
· Mencuci tangan dengan sabun setelah menangani unggas atau produk ungggas, memegang telur dan daging mentah, membersihkan kandang unggas, dapat mencegah tersebarnya kuman dan flu burung.

3. Jendela rumah harus dibuka setiap pagi sehingga pertukaran udara di dalam rumah menjadi baik.
Pesan Pendukung Didalam rumah banyak terdapat zat-zat atau polutan dan kuman penyakit. Dengan adanya pertukaran udara yang baik, dapat mencegah timbulnya penyakit dan penyebaran penyakit.

4. Pakailah air dari sumber air bersih yang aman dan sehat. Tempat air harus ditutup agar air tetap bersih dan di kuras 1 kali seminggu.
Pesan Pendukung Keluarga akan terhindar dari penyakit jika kebutuhan akan air bersih tercukupi serta tahu bagaimana cara untuk menghindarkan diri dari kuman. Sumber air bersih harus memiliki konstruksi yang baik dan sistem perpipaan yang terpelihara, sumur pompa, serta sumur gali dan sumber air yang terpelihara.
Air untuk minum harus dimasak sampai mendidih sehingga bakteri dan kuman mati. Air harus disimpan di tempat tertutup dan terpelihara kebersihannya serta dikuras 1 kali seminggu.
Keluarga dan masyarakat dapat memelihara sumber air dengan cara:
· Menutup sumur dan memasang pompa tangan.
· Membuang tinja dan air buangan (khususnya dari jamban) dan limbah rumah tangga jauh dari sumber air yang dipakai memasak, minum dan mencuci.
· Membuat jamban dalam jarak paling tidak 10-11 meter jauhnya dari sumur gali.
· Gayung, tali dan ember untuk menyimpan air sebaiknya diletakkan di tempat yang bersih dan tidak di tanah.
· Kandang binatang tidak dibuat di dekat sumber air dan tempat tinggal keluarga.
· Hindarkan penggunaan pestisida atau bahan kimia di dekat sumber air.
· Rumah harus dihindarkan dari genangan air/comberan.
Keluarga dapat menjaga kebersihan air di rumah dengan cara:
· Menyimpan air minum di bak yang bersih dan tertutup.
· Tidak menyentuh air bersih dengan tangan kotor.
· Mengambil air bersih dari bak hanya dengan gayung yang bersih.
· Memasang kran di bak air dan menguras 1 kali seminggu.
· Melarang siapapun memasukkan tangan ke dalam bak atau langsung minum dari bak.
· Menjauhkan binatang dari penyimpanan air.
Jika tidak ada kepastian tentang penyediaan air bersih, perlu melapor kepada penguasa setempat.

5. Air untuk minum harus dimasak sampai mendidih. Buah dan sayuran harus dicuci sampai bersih sebelum diolah. Makanan yang sudah dimasak harus segera dimakan atau dipanaskan sesudah disimpan.
Pesan Pendukung Memasak makanan dapat membunuh kuman. Makanan, khususnya daging ternak dan unggas, harus dimasak hingga matang. Kuman akan tumbuh cepat di makanan yang hangat. Makanan harus segera dihabiskan sesudah dimasak sehingga tidak menjadi tempat tumpukan kuman.
· Jika makanan harus disimpan lebih dari 2 jam, makanan tersebut harus disimpan dalam pemanas atau pendingin.
· Jika makanan yang sudah dimasak tidak segera dimakan, makanan tersebut harus ditutup untuk menghindarkan lalat dan serangga. Jika hendak dimakan harus dipanaskan dahulu.
Makanan yang sudah dimasak bisa terkena kuman jika bersinggungan dengan makanan mentah. Jadi, makanan mentah tidak boleh bercampur dengan makanan yang sudah dimasak. Pisau, telenan dan piring bekas makanan mentah harus selalu dibersihkan.
· ASI adalah susu yang paling aman untuk bayi dan anak kecil.
· ASI yang tidak langsung diberikan dapat disimpan dalam suhu ruangan selama 8 jam didalam botol atau penampung lainnya yang bersih dan tertutup.
· Perlu perhatian khusus dalam menyiapkan makanan bayi dan anak. Makanan mereka harus selalu baru dan segar.
· Buah dan sayur harus dikupas atau dicuci dengan air bersih yang mengalir, khususnya jika hendak diberikan mentah kapada bayi atau anak kecil. Meskipun pada buah dan sayur tidak terlihat sisa pestisida dan herbisida, tetap berbahaya jika termakan.
· Cuci tangan dengan air dan sabun setelah menangani makanan mentah.

6. Makanan, alat-alat makan dan peralatan memasak harus selalu dalam keadaan bersih, makanana harus disimpan di tempat yang tertutup.
Pesan Pendukung Kuman pada makanan dapat tertelan danmenyebabkan penyakit. Agar terhindar dari kuman penyebab penyakit, maka :
· Peralatan makan harus selalu dibersihkan.
· Pisau, peralatan masak, panic dan piring harus bersih dan disimpan tertutup.
· Lap untuk membersihkan piring dan panic harus dicuci setiap hari dan dijemur dipanas matahari. Piring dan berbagai peralatan harus segera dicuci setelah makan dan dikeringkan di atas rak.
· Makanan harus disimpan di tempat yang tertutup untuk menghindari binatang dan serangga.
· Botol susu dan dot harus dibersihkan setiap kali dengan air mendidih karena dapat menyebabkan kuman penyebab diare. Anak-anak harus diberi ASI atau disuapi dari mangkuk yang bersih.

7. Rumah harus mempunyai tempat pembuangan sampah, pembuangan air limbah yang aman dans ehat untuk membantu dalam pencegahan penyakit.
Pesan Pendukung Kuman dapat disebarkan oleh lalat, kesoa dan tikus yang memakan sisa-sisa makanan, kulit buah sanyuran.
Jika belum ada perhatian khusus dari masyarakat luas untuk pengelolaan sampah, setiap keluarga harus mempunyai tempat pembuangan sampah agar sampah buangan rumah tangga dapat dikubur /dan dibakar.
Pemeliharaan kebersihan rumah tangga dan sekitarnya, yang bebas dari tinja, sampah dab air limbah, membantu pencegahan penyakit seperti diare, demam berdarah dan malaria. Air limbah rumah tangga dapat dibuang secara aman dengan membuat saluran pembuangan yang tertutup dan tidak menimbulkan genangan air di sekitarnya sehingga tidak menjadi perindukan serangga atau mencemari lingkungan dan air bersih.
Bahan kimia seperti pestisida dan herbisida dapat membahayakan jika mencemari persediaan air, makanan, tangan atau kaki. Pakaian dan botol-botol bekas pakai yang tercemar bahan kimia tidak boleh dicuci di dekat sumber air rumah tangga.
Pestisida dan bahan kimia lainnya jangan dipakai di dekat rumah atau dekat sumber air. Bahan kimia tidak boleh disimpan di dekat tempat air minum atau makanan. Jangan menyimpan makanan atau air dalam kotak bekas penyimpanan pestisida atau pupuk. 

8. Asap dari dapur di rumah harus dapat keluar dengan baik dan hindari kebiasaan ibu membawa anak ketika memasak di dapur.
Pesan Pendukung Asap dapur sangat berbahaya karena dapat menyebakan penyakit pada saluran pernafasan. Oleh karena itu, rumah harus bebas dari asap dapur. Jika asap dapur banyak, akan sangat berbahaya bila membawa anak kecil pada saat memasak di dapur. Anak tersebut dapat menghirup dan berakibat sesak nafas serta menyebabkan iritasi pada mata.

9. Rumah harus bersih dan sehat serta dilindungi dari serangga dan binatang penular penyakit seperti : kecoa, nyamuk dan tikus.
Pesan Pendukung Untuk mencegah anggota keluarga kontak dengan serangga, maka yang dapat dilakukan adalah :
· Memasang kawat kasa pada jendela dan tempat yang terbuka.
· Memasang pintu dengan sistem yang dapat tertutup sendiri.
· Penggunaan kelambu atau tudung saji dapat digunakan untuk menutup bayi agar terlindung dari lalat, nyamuk dan serangga lain.
· Memasang perangkap tikus untuk menjebak tikus dan batang kayu berperekat anti lalat untuk menangkap lalat.
· Kandang ternak harus dibersihkan.
· Dalam upaya-upaya pemberantasan yang bersifat darurat, (mendesak) seperti kejadian luar biasa (wabah) demam berdarah dan malaria, binatang pembawa penyakit dapat diberantas dengan menggunakan bahan-bahan kimia beracun walau tidak dianjurkan dalam bidang kesehatan. 

10. Kebersihan perorangan pada saat mensturasi sangat penting. Ibu dan anak perempuan perlu memakai pembalut yang bersih dan kering saat sedang haid. Pembalut bekas pakai harus dibuang di tempat sampah yang aman atau dibakar.

· Remaja putri dari anak perempuan perlu diberi informasi tentang hubungan mensturasi dengan reproduksi serta pentingnya kebersihan perorangan saat haid. Anak laki-laki juga perlu tahu tentang mensturasi dan kebutuhan khusus anak perempuan.
· Kebersihan mensturasi pada remaja dan ibu perlu dimengerti. Pembalut ibu yang bersih harus selalu tersedia. Jika terbuat dari kain harus dicuci bersih dengan sabun, dijemur panas matahari sebelum dipakai lagi. Kain yang lembab bisa menyebabkan infeksi. Pembalut bekas pakai harus dibuang di tempat sampah yang aman dan dibakar.
· Air dan sabun harus tersedia di toilet ibu untuk mencuci tangan dan kain pembalut. Kebersihan perorangan saat mensturasi perlu agar tidak terinfeksi oleh jamur. Infeksi yang berulang-ulang dapat menyebabkan ketidaksuburan(mandul).
· Sekolah harus memisahkan toilet perempuan dan laki-laki. Toilet perempuan harus tersedia sabun dan air yang cukup untuk kebersihan perempuan. Tempat yang nyaman untuk kebersihan perempuan mendukung kegiatannya yang aktif, sehingga dapat menunda perkawinan dini dan kehamilan. Bagi anak perempuan dan ibu yang haid, kebutuhan pribadinya perlu dihargai.
Read more


Gizi dan Pertumbuhan Anak

Lebih dari sepertiga kematian anak, disebabkan oleh karena kekurangan gizi, khususnya kurang gizi yang dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Jika seorang ibu mengalami kekurangan gizi pada saat hamil, atau anaknya mengalami kekurangan gizi pada usia 2 tahun pertama, maka pertumbuhan serta perkembangan phisik dan mentalnya akan lambat. Hal ini tidak dapat dikoreksi pada saat anak bertambah usia dan akan mempengaruhi anak sepanjang hidupnya.
Kekurangan gizi terjadi pada saat tubuh tidak memperoleh jumlah kalori yang cukup, protein karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral serta nutrisi lainnya yang diperlukan untuk mempertahankan organ dan jaringannya tetap sehat serta berfungsi dengan baik. Seorang anak ataupun orang dewasa dapat saja menderita kekurangan gizi yang disebabkan oleh kurang atau kelebihan makan.
Di sebagian besar wilayah dunia yang mengalami kekurangan gizi penyebab utamanya adalah kurang makan. Penyebab utama terjadinya kurang makan, terutama pada anak-anak dan ibu, adalah kemiskinan, tidak ada makanan, penyakit yang berulang, kebiasaan cara makan yang tidak tepat, kurang perawatan dan kebersihan yang kurang. Kurang makan, meningkatkan risiko kurang gizi. Risiko ini merupakan risiko terbesar bagi anak usia 2 tahun pertama. Kemudian risiko meningkat ketika diare dan penyakit lain melemahkan protein, mineral dan nutrisi lain yang sesungguhnya dibutuhkan untuk tetap sehat.
Ketika sebuah rumah tangga tidak punya makanan yang cukup dan hidup dalam lingkungan yang memungkinkan diare, serta berbagai penyakit lain biasa terjadi, maka anak menjadi sangat rentan menjadi kurang makan. Pada waktu anak jatuh sakit, mereka kehilangan tenaga dan berbagai nutrisi lainnya dengan cepat serta menyebabkan hidup mereka menjadi lebih cepat berisiko daripada orang dewasa.
Gizi lebih terjadi ketika orang mengalami kelebihan berat atau obesitas. Pada masa anak-anak hal ini dapat menimbulkan diabetes dan ketika mereka dewasa dapat terserang penyakit jantung. Kadang-kadang anak makan banyak yang ternyata memiliki kandungan tenaga yang sangat tinggi, tetapi kurang kandungan gizi penting lainnya, seperti minuman manis, gorengan, dan makanan padat. Dalam hal ini, meningkatkan kualitas menu anak menjadi sangat penting disamping meningkatkan kegiatan phisiknya.
Anak yang menderita penyakit kronik seperti HIV, bahkan lebih mudah terserang kurang gizi Tubuh mereka sulit sekali menyerap vitamin,zat besi dan berbagai nutrisi lainnya. Anak yang menderita cacat mungkin memerlukan perhatian khusus untuk meyakinkan bahwa mereka mendapatkan gizi yang mereka butuhkan.
Semua anak perempuan dan laki-laki mempunyai hak kepada suatu lingkungan yang memberikan perlindungan dan perhatian, dimana ibu, ayah atau pengasuh secara bersama akan mengusahakan bahwa anak-anak mereka akan mendapatkan makanan yang baik dengan menu yang sehat.

Apa yang seharusnya diketahui oleh setiap keluarga dan masyarakat tentang GIZI DAN PERTUMBUHAN
1. Seorang anak harus tumbuh dan bertambah berat badannya dengan cepat. Sejak lahir sampai dengan usia 2 tahun, anak harus ditimbang secara teratur untuk mengetahui pertumbuhannya. Jika dari hasil penimbangan teratur diketahui bahwa anak tidak bertambah berat badannya, atau kedua orang tua mereka atau pengasuhnya melihat bahwa anaknya tidak tumbuh, maka mereka harus curiga bahwa sesuatu yang salah telah terjadi. Anak perlu diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.
2. Anak yang berusia sampai dengan 6 bulan, hanya memerlukan Air Susu Ibu saja sebagai makanan dan minuman utama mereka. Setelah 6 bulan, bayi memerlukan variasi makanan lain disamping air susu ibu untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
3. Sejak usia 6 – 8 bulan seorang anak perlu makan 2 sampai 3 kali perhari, dan sejak usia 9 bulan harus makan 3 sampai 4 kali perhari, disamping pemberian air susu ibu. Tergantung kepada selera anak, selingan diantara waktu makannya, mereka perlu diberi satu atau dua makanan tambahan, seperti buah, atau roti. Bayi harus disuapi dalam bentuk potongan makanan kecil serta lambat laun meningkat dalam jenis dan jumlah sesuai dengan pertumbuhan bayi.
4. Waktu makan merupakan saat belajar, menyayangi, mencintai dan bergaul untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan phisik, sosial, dan emosi anak. Kedua orang tua, atau pengasuh harus ngobrol dengan anak selama makan, dan memberi makan serta memperlakukan anak laki dan perempuan dengan sabar dan setara.
5. Anak-anak memerlukan vitamin A untuk membantu melawan penyakit, melindungi dari kebutaan, serta mengurangi risiko meninggal. Vitamin A terdapat pada banyak jenis buah-buahan dan sayuran, minyak palem merah, telur, hasil ternak, hati, ikan, daging, dan berbagai makanan yang diperkaya serta air susu ibu. Bagi daerah dimana kekurangan vitamin A merupakan hal yang biasa, suplemen vitamin A dosis tinggi dapat diberikan setiap 4 hingga 6 bulan kepada anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.
6. Anak-anak perlu makanan yang kaya dengan zat besi untuk melindungi kemampuan phisik dan mental anak serta untuk mencegah anemia. Sumber zat besi yang paling baik adalah sumber yang berasal dari hewan, seperti hati,daging yang tidak berlemak, serta ikan. Sumber zat besi lainnya adalah, makanan yang diperkaya dengan zat besi serta suplemen zat besi.
7. Zat yodium bagi ibu hamil dan anak kecil sangat diperlukan untuk perkembangan otaknya. Zat yodium tersebut penting untuk membantu mencegah terjadinya kecacatan belajar, dan penundaan perkembangan. Menggunakan garam beryodium dan bukan garam biasa, berarti membantu menyediakan yodium untuk ibu hamil dan anak2 sebanyak yang mereka perlukan.
8. Ketika anak semakin banyak makan dan minum, maka risiko terkena diare semakin meningkat dengan tajam. Makanan yang tercemar kuman merupakan penyebab utama diare dan berbagai penyakit lainnya yang kemudian dapat menyebabkan anak kehilangan nutrisi dan tenaga yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kebersihan yang baik, air yang aman serta penanganan yang benar terhadap cara penyiapan dan penyimpanan makanan merupakan hal penting untuk mencegah penyakit.
9. Ketika anak-anak jatuh sakit, mereka memerlukan cairan tambahan dan anjuran untuk makan secara teratur, serta semakin sering memberi ASI. Setelah sembuh, anak harus diberikan lebih banyak makanan dari biasanya untuk mengembalikan tenaga dan menumbuhkan selera makan yang hilang akibat sakit.
10. Anak yang kurus dan atau anak yang bengkak memerlukan perawatan yang khusus. Mereka harus dibawa kepada petugas kesehatan terlatih atau dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa dan diobati.

GIZI DAN PERTUMBUHAN
1. Seorang anak harus tumbuh dan bertambah berat badannya dengan cepat. Sejak lahir sampai dengan usia 2 tahun, anak harus ditimbang secara teratur untuk mengetahui pertumbuhannya. Jika dari hasil penimbangan teratur diketahui bahwa anak tidak bertambah berat badannya, atau kedua orang tua mereka atau pengasuhnya melihat bahwa anaknya tidak tumbuh, maka mereka harus curIga bahwa sesuatu yang salah telah terjadi. Anak perlu diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.
Pesan Pendukung Bertambah berat badan merupakan tanda yang paling penting bahwa seorang anak sehat dan tumbuh serta berkembang dengan baik. Sejak lahir sampai dengan usia 1 tahun, anak harus ditimbang paling sedikit setiap bulan. Usia antara 1-2 tahun, mereka harus ditimbang paling sedikit sekali setiap 3 bulan.
Ketika anak mengunjungi Puskesmas maka dia harus ditimbang. Hal ini dapat membantu untuk mengetahui lebih awal tentang pertumbuhan yang tidak jelas, sehingga segera dapat diambil tindakan tepat secepat mungkin. Sebuah pemeriksaan kesehatan, dapat juga mengetahui apakah seorang anak terlalu cepat bertambah berat badanya bagi usia dia. Hal ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut tentang berat badan seorang anak yang dikaitkan dengan tinggi badannya, yang nantinya dapat menentukan apakah seorang anak mempunyai berat badan lebih.
Jika seorang anak badannya kurang berat atau lebih berat, maka menjadi penting untuk memeriksa menu makanan anak, dan memberikan nasihat kepada orang tua atau pengasuhnya tentang gizi yang baik.
Seorang anak yang diberi Air Susu Ibu selama 6 bulan pertama, biasanya tumbuh dengan baik dalam usia ini. Air Susu Ibu membantu melindungi bayi dari penyakit umum dan menjaga pertumbuhan serta perkembangan tubuh dan mental yang baik. Anak yang diberi Air Susu Ibu, cenderung lebih cepat belajar daripada anak yang diberi susu lain.
Sejak usia 6 bulan, anak harus mulai makan berbagai jenis makanan bergizi, disamping pemberian air susu ibu, untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan sehat.
Setiap anak harus memiliki grafik pertumbuhan agar dapat ditelusuri pertumbuhannya. Grafik itu akan menunjukkan apakah anak tumbuh dengan tepat pada usianya. Pada tiap penimbangan,berat badan anak harus diberi tanda dengan titik pada grafik pertumbuhan dan setiap titik harus dihubungkan. Hubungan antara titik ini akan membentuk sebuah garis yang menunjukkan bagaimana kondisi pertumbuhan anak.
Jika garis naik, maka pertumbuhan anak baik. Garis yang datar atau turun merupakan tanda bahwa ada yang harus diperhatikan dengan baik. Anak tidak hanya perlu berat badan yang tepat, tetapi juga tinggi badan yang tepat.
Tinggi badan seorang anak dapat juga ditelusuri dalam grafik. Gizi baik, perawatan dan kebersihan terutama dalam usia 2 tahun pertama, penting untuk mencegah anak menjadi terlalu pendek pada usianya. Jika seorang ibu tidak mendapatkan izi yang tepat pada waktu hamilnya, maka ia mungkin akan melahirkan anak yang sangat kecil. Hal ini akan menjadikan anak tersebut kelak berisiko tumbuh kerdil. Bayi lahir dengan berat badan rendah memerlukan perhatian khusus untuk perawatan dan makanan agar anak dapat tumbuh dengan baik.
Seorang anak yang tidak bertambah berat badannya dalam usia 1 atau 2 bulan, mungkin memerlukan lebih banyak pelayanan, lebih banyak makanan yang bergizi atau lebih sering makan. Anak mungkin sakit, atau memerlukan lebih banyak perhatian dan perawatan serta bantuan untuk makan. Orang tua dan petugas kesehatan terlatih perlu segera mencari penyebab masalah dan melakukan koreksi.

Beberapa pertanyaan penting untuk mengenal berbagai masalah pertumbuhan:
· Apakah anak cukup sering makan ?
Disamping pemberian Air Susu Ibu, seorang anak yang berusia antara 6 – 8 bulan perlu makan 2 hingga 3 kali perhari dan 3 hingga 4 kali perhari saat anak berusia 9 bulan. Makanan tambahan berupa snack bergizi, seperti buah2an atau roti, mungkin diperlukan satu atau dua kali dalam sehari. Seorang anak yang lambat pertumbuhannya atau mengalami cacat, dapat meminta pertolongan dan waktu untuk makan yang khusus.

· Apakah anak mendapatkan makanan yang cukup?
Seorang anak usia 6 – 8 bulan perlu mendapatkan 2 – 3 sendok penuh makanan yang terus meningkat hingga ½ cangkir (250 mililiter) setiap kali makan. Anak usia 9 – 12 bulan perlu mendapatkan ½ cangkir setiap kali makan. Anak usia 12- 23 bulan memerlukan ¾ cangkir sampai 1 cangkir penuh makanan keluarga setiap kali makan. Anak usia 2 tahun dan lebih memerlukan paling 1 cangkir penuh setiap kali makan. Jika anak dapat menyelesaikan makanannya dan masih ingin tambah, maka sebaiknya diberikan.

· Apakah komposisi makanan anak mengandung terlalu sedikit zat pertumbuhan atau zat pemberi tenaga ?
Makanan yang membantu anak untuk tumbuh adalah buncis, kacang, daging, ikan, telur, hasil ternak, dan beras. Menjadikan makanan yang berasal dari hewan sebagai menu sehari-hari, juga merupakan hal penting. Minyak dalam jumlah sedikit dapat menambah tenaga. Minyak sawit merah juga merupakan sumber tenaga.
Makanan yang berkualitas tinggi untuk pertumbuhan, tentu sangat penting untuk menjamin bahwa anak akan mendapatkan berat dan tinggi badan yang selaras. Makanan yang dalam prosesnya menjadi sangat berlemak, atau mengandung kadar gula, biasanya tidak kaya dengan vitamin, dan mineral atau gizi penting lainnya yang dapat mengakibatkan anak mendapatkan berat badan berlebihan dan tidak proporsional dengan tinggi badannya.

· Apakah anak tidak mau makan ?
Jika anak nampaknya tidak menyukai rasa makanan tertentu, maka perlu ditawarkan makanan lain kepadanya. Berbagai makanan baru, perlu dikenalkan kepada anak secara bertahap.

· Apakah anak sakit ?
seorang anak yang sakit memerlukan dorongan agar dia mau makan sedikit-sedikit tetapi sering. Anak perlu disusui lebih sering. Anak yang baru sembuh dari sakit, harus makan lebih banyak dari biasanya untuk memulihkan berat badannya yang hilang dan mengisi kembali tenaga dan makanan. Jika anak sering sakit, maka dia harus diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.

· Apakah anak mendapatkan cukup makanan yang mengandung vitamin A?
Air Susu Ibu kaya dengan vitamin A. Makanan lain yang mengandung vitamin A, adalah hati, telur, hasil peternakan, minyak sawit merah, buah2an berwarna kuning atau oranye, dan daun sayuran berwarna hijau. Jika jenis makanan ini tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, maka petugas kesehatan dapat memberikan suplemen vitamin A (tablet atau sirop) setiap 4 sampai 6 bulan.

· Apakah anak mendapatkan susu pengganti dengan cara menggunakan botol? Jika anak diberikan susu pengganti, maka hal tersebut harus dilakukan dengan menggunakan cangkir bersih, dan terbuka, bukan menggunakan botol.

· Apakah makanan disimpan dengan cara bersih ?
Jika tidak, maka anak akan sering jatuh sakit. Bahan makanan yang mentah harus dicuci dan dimasak dengan menggunakan air bersih yang berasal dari sumber yang aman. Makanan yang telah dimasak harus segera dimakan, jangan ditunda. Makanan sisa harus disimpan dengan baik, dan nanti boleh dipanaskan kembali jika akan dimakan.

· Apakah air yang digunakan cukup bersih?
Air bersih merupakan hal yang sangat penting untuk kesehatan anak. Air harus berasal dari sumber yang aman, dan dijaga agar tetap bersih dengan cara menyimpannya dalam tempat tertutup sehingga air tersebut bersih didalam tetapi juga bersih di luar. Air minum yang bersih dapat diperoleh dari pipa air yang dirawat, diperiksa dan diberi klorin secara teratur, dari pipa air umum, dari sumur gali yang dilindungi, mata air yan dilindungi, atau penampungan air hujan. Jika air diambil dari kolam, air sungai, mata air yang tidak dilindungi, sumur atau tangki, maka air tersebut harus dijernihkan lebih dahulu. Cara pengolahan air yang dapat dilakukan dirumah, seperti mendidihkan, menyaring, memberi kaporit, menyuci hamakan dengan menggunakan sinar matahari sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan terlatih atau petugas lapangan.
· Apakah pembuangan kotoran dilakukan dengan menggunakan latrin, toilet atau dikubur? Apakah tangan dicuci dengan menggunakan sabun atau pengganti sabun, seperti abu dan air setelah buang air besar ?
Jika tidak, anak mungkin akan tertular cacing, dan berbagai penyakit lainnya. Anak yang menderita cacingan harus minum obat cacing yang diberikan oleh petugas kesehatan terlatih.
· Apakah anak kecil sering ditinggal sendirian atau dijaga oleh saudaranya yang lebih besar ?
Jika ya, maka anak tersebut memerlukan lebih banyak perhatian dan interaksi dengan saudaranya terutama pada saat makan.

2. Anak yang berusia sampai dengan 6 bulan, hanya memerlukan Air Susu Ibu saja sebagai makanan dan minuman utama mereka. Setelah 6 bulan, bayi memerlukan variasi makanan lain disamping air susu ibu untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang sehat
Pesan Pendukung Dalam usia 6 bulan pertama, saat bayi berada dalam kondisi yang paling berisiko, pemberian ASI eksklusif akan sangat membantu mencegah diare dan berbagai penyakit infeksi lainnya, serta menjadikan bayi telah melakukan langkah awal yang bagus dalam kehidupannya.
Pada usia 6 bulan, anak memerlukan makanan dan minuman lain disamping air susu ibu. Hal ini akan memberikan tenaga, protein, dan berbagai nutrisi lain yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan.
Berbagai jenis makanan sayuran dan buah2an, daging, ternak unggas, ikan, telur dan hasil peternakan, akan membantu memenuhi kebutuhan gizi anak. Memberi ASI sampai dengan usia 2 tahun, atau lebih akan membantu menyediakan berbagai sumber gizi penting yang dapat menangkal penyakit.
Jika makanan lembut separuh lembut atau keras, dikenalkan kepada anak sangat lambat, maka anak tidak akan mendapatkan berbagai gizi yang diperlukan. Dan hal ini akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketika mengenalkan makanan keras, maka sebaiknya diawali dengan makanan yang lembut dan lembek, dan secara bertahap pindah kepada jenis makanan yang keras. Semakin banyak variasi makanan sehat diberikan, maka menu makanan anak makin menjadi menu yang bergizi dan seimbang.
Konsistensi dan variasi makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak serta kemampuan makan anak. Pada usia 6 bulan, anak dapat menikmati makanan lembut, atau lembek seperti bubur, atau sop. Pada usia 8 bulan, hampir semua anak mampu melakukan makan sendiri (snack yang dapat dimakan sendiri oleh anak). Pada usia 12 bulan, hampir semua anak sudah dapat makan jenis makanan yang hampir serupa dengan anggota keluarga lainnya.
Orang tua dan para pengasuh harus mencegah untuk tidak melakukan pemberian makanan yang dapat menyebabkan anak tersedak, seperti jenis makanan kacang, anggur, dan wortel mentah serta makanan lain yang memiliki bentuk tertentu yang nantinya dapat tertahan ditenggorokan.
Tentang berbagai jenis makanan yang Mungkin akan sulit memenuhi kebutuhan gizi anak, tanpa mengambil makanan yang berasal dari sumber hewan. Dengan demikian menjadi penting untuk memberikan kepda anak-anak, berbagai makanan yang diperkuat atau berbagai vitamin dan suplemen mineral, seperti tepung, sirup dan berbagai tablet yang dapat ditelan. Petugas kesehatan terlatih dapat memberikan nasihat kepada orang tua atau pengasuh tentang jenis makanan yang paling bergizi atau suplemen mana yang boleh dikonsumsi.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan bergizi yang dapat dimakan oleh anak-anak (usia lebih 6 bulan):
· Makanan pokok, termasuk biji2an (padi, gandum, jagung, millet) umbi ( singkong, kentang, ubi rambat) buah2an (pisang, sukun)
· Makanan berprotein tinggi seperti daging, unggas, ikan, hati dan telur (boleh diberikan sesering mungkin )
· hasil peternakan, seperti keju, yogurt, susu kering ( yang dapat dicampur dengan makanan lain seperti bubur yang dimasak). Semua ini merupakan pilihan bagus untuk anak-anak usia 7 – 12 bulan. Dan pilihan ini lebih bagus daripada susu yang memang lebih sulit untuk dicerna oleh anak-anak.
· Sayuran daun berwarna hijau dan oranye, seperti bayam, broccoli, wortel, lobak, labu dan ubi ( yang memiliki kandungan vitamin).
· Kacang-kacangan, seperti chickpeas, lentils, cowpeas, black-eyed peas, kidney beans and lima beans (guna memperkaya jenis makanan dan menyediakan protein, tenaga, dan zat besi)
· Minyak, terutama minyak lobak, minyak kacang, minyak sawit merah, mentega atau margarin.
· Biji-bijian, termasuk kacang tanah, berbagai jenis kacang lainnya, labu, bunga matahari, melon (untuk tenaga dan beberapa jenis vitamin).
Memang sulit untuk memenuhi semua kebutuhan gizi bagi anak-anak dalam hanya bentuk menu sayuran saja. Hal ini terutama karena disebabkan makanan yang bersumber dari hewan, menyediakan zat gizi utama seperti zat besi.
Seorang anak yang makan sayuran saja, memerlukan gizi tambahan dalam bentuk berbagai tablet vitamin atau berbagai makanan suplemen yang kaya gizi.
Zat besi yang berasal dari tumbuhan makanan secara umum sulit untuk dicerna dengan baik oleh tubuh. Namun demikian tumbuhan makanan seperti kacang2an (kacang putih, chickpeas, lentils) mengandung zat besi yang lebih banyak. Zat besi akan lebih mudah dicerna jika dimakan bersama makanan yang kaya dengan vitamin C, seperti jeruk, dan berbagai buah limau serta jus.

3. Sejak usia 6 – 8 bulan seorang anak perlu makan 2 sampai 3 kali perhari, dan sejak usia 9 bulan perlu makan 3 sampai 4 kali perhari, disamping pemberian air susu ibu. Tergantung kepada selera anak, selingan diantara waktu makannya, mereka perlu diberi satu atau dua makanan tambahan, seperti buah, atau roti. Bayi harus disuapi dengan potongan makanan kecil dan yang lambat laun meningkat dalam jenis dan jumlah sesuai dengan pertumbuhan bayi.
Pesan Pendukung Gizi yang baik bagi anak usia dibawah dua tahun sangat penting. Gizi yang tidak cukup pada usia ini dapat memperlambat perkembangan phisik dan mental anak sepanajang hidupnya.
Agar dapat tumbuh dan tetap sehat, anak-anak memerlukan beragam makanan bergizi seperti daging, ikan, kacang2an, telur, buah2an dan sayuran disamping air susu ibu.
Perut seorang anak lebih kecil dibanding dengan seorang dewasa, sehingga seorang anak tidak dapat makan dalam porsi yang banyak setiap kali makannya. Namun demikian kebutuhan tenaga dan pertumbuhan anak sangat besar. Karena itu seorang anak perlu sering makan, untuk memenuhi semua kebutuhannya tersebut.
Makanan seperti sayuran yang direbus, daging cincang, telur, atau ikan harus diberikan kepada anak sesering mungkin. Sedikit minyak harus diberikan kepada anak, terutama minyak yang diperkaya dengan vitamin.
Jika makanan disajikan dalam piring yang biasa, maka anak kecil mungkin akan mendapatkan makanan yang tidak cukup. Tetapi jika makanan diberikan dalam piring atau mangkok anak itu sendiri, maka orang tua atau pengasuh akan lebih mudah tahu, makanan apa dan seberapa banyak anak telah makan.
Anak-anak mungkin perlu didorong untuk makan, dan mereka mungkin memerlukan bantuan untuk memngatur makanan dan peralatannya. Seorang anak yang lambat perkembangannya atau cacat perlu bantuan khusus untuk makan dan minum.

Berikut dibawah ini beberapa informasi tentang seberapa sering seorang anak harus diberi makan :
6–8 bulan:
Anak harus sering mendapatkan air susu ibu, dan mendapatkan makanan lain 2 – 3 kali dalam sehari. Orang tua harus mengenalkan makanan lembut (seperti bubur), dan bertahap ditingkatkan kekentalan makanannya. Makanan yang berasal dari hewan seperti daging, telur, dan ikan, dapat diberikan seawal mungkin tetapi harus dilembutkan dalam potongan kecil-kecil. Mulai dengan 2-3 sendok penuh setiap kali makan, kemudian meningkat menjadi ½ cawan ukuran 250 mililiter.

9–24 bulan:
Anak-anak harus mendapatkan makanan lain 3 -4 kali dalam sehari disamping air susu ibu. Berilah anak usia 9 – 11 bulan ½ cawan ukuran 250 mililiter setiap kali makan. Berilah anak usia 12 – 23 bulan, ¾ sampai 1 cawan penuh ukuran 250 mililiter setiap kali makan. Berilah anak usia 2 tahun dan lebih 1 cawan penuh ukuran 250 milliter setiap kali makan. Berbagai makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, telur harus diberikan sebanyak mungkin.

Pada usia 12 bulan :
Hampir semua anak sudah dapat mengkonsumsi “makanan keluarga” yang padat. Mereka masih boleh diberikan makanan setengah-padat, yang lebih mudah dimakan oleh anak. Sejak anak berusia 6 bulan makanan tambahan berupa camilan bergizi (seperti buah, atau roti ) dapat diberikan sekali atau dua kali dalam sehari, sesuai selera anak.
Jika kualitas atau jumlah makanan setiap kali makan ternyata rendah, atau anak sudah tidak lagi disusui, maka berikanlah 1-2 cawan susu atau makanan tambahan setiap harinya.

4. Waktu makan merupakan saat belajar, menyayangi, mencintai dan bergaul untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan phisik, sosial, dan emosi anak. Kedua orang tua, atau pengasuh harus ngobrol dengan anak selama makan, dan memberi makan serta memperlakukan anak laki dan perempuan dengan sabar dan setara.
Pesan Pendukung Waktu makan memberikan kesempatan kepada ibu dan ayah atau pengasuh untuk berinteraksi dan ngobrol dengan anak serta membantu proses belajar mereka. Hal ini dapat membantu merangsang perkembangan sosial dan emosi anak. Mendorong anak untuk mau makan, merupakan hal yang penting, tetapi tidak boleh memaksa mereka makan.
Setiap anak berbeda dalam kemampuan menerima air susu ibu, demkian pula dalam tingkat pertumbuhannya. Anak perlu diberi makan secara langsung. Anak harus dibantu, ketika mereka mulai belajar makan sendiri.
Jika seorang anak tidak mau makan jenis makanan tertentu, maka pengasuh dapat mencoba kombinasi makanan yang berbeda, rasa, dan cara merayu yang juga berbeda. Pengasuh harus mengupayakan sekecil mungkin tidak mengalihkan perhatian, jika anak kehilangan selera makannya
Anak laki dan perempuan menuntut perhatian dan waktu makan yang sama. Mereka harus menerima kuantitas dan kualitas makanan serta minuman yang sama. Mereka sama-sama harus mendapatkan air susu ibu pada usia 6 bulan pertama, dan menerima jumlah makanan yang bervariasi dalam jumlah yang sama setelah berusia 6 bulan.Ibu dan ayah perlu mendapatkan informasi tentang gizi anak. Kedua orang tua harus mengambil peran dalam memberi makan anak-anak mereka.

5. Anak-anak memerlukan vitamin A untuk membantu melawan penyakit, melindungi dari kebutaan, serta mengurangi risiko meninggal. Vitamin A terdapat pada banyak jenis buah2an dan sayuran, minyak palem merah, telur, hasil ternak, hati, ikan,daging, dan berbagai makanan yang diperkaya serta air susu ibu. Bagi daerah dimana kekurangan vitamin A merupakan hal yang biasa, suplemen vitamin A dosis tinggi dapat diberikan setiap 4 hingga 6 bulan kepada anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.
Pesan Pendukung Sampai dengan usia 6 bulan, air susu ibu merupakan sumber utama vitamin A, kecuali jika ibu memiliki vitamin A yang cukup berasal dari makanan atau suplemen.
Anak yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun dapat memperoleh vitamin A dari berbagai makanan seperti hati, telur, produk ternak, ikan, minyak sawit merah, mangga dan pepaya, jeruk, ubi, sayur daaun berwarna hijau dan wortel.
Ketika anak tidak memperoleh vitamin A dengan cukup, maka anak akan kurang mampu melawan berbagai potensi penyakit yang fatal dan berisiko buta malam. Seorang anak yang mendapatkan kesulitan melihat waktu senja dan malam hari, maka kemungkinan dia mengalami kekurangan vitamin A. Anak tersebut harus dibawa untuk diobati dengan memberikan suplemen vitamin A dosis tinggi oleh tenaga kesehatan terlatih.
Pada beberapa negara vitamin A telah ditambahkan kepada minyak goreng, gula, gandum dan tepung, susu dan hasil ternak serta jenis makanan lainnya. Pada beberapa negara dimana kekurangan vitamin A telah terjadi secara luas, dan anak-anak sering meninggal karena diare, dan cacar, vitamin A dalam bentuk kapsul dosis tinggi dan sirup dibagikan 2 kali dalam setahun kepada anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.
Diare dan cacar dapat mengurangi vitamin A dari tubuh anak. Seorang anak yang menderita diare atau cacar, atau seseorang yang menderita kurang gizi harus diobati dengan suplemen vitamin A dosis tinggi yang bisa diperoleh dari petugas kesehatan terlatih.
Di daerah yang dikenal atau diduga bahwa anak-anak menderita kekurangan vitamin A, maka anak-anak yang menderita diare tersebut harus diberikan suplemen vitamin A, jika mereka belum menerima vitamin A dalam bulan terakhir , atau jika mereka belum menerima vitamin A dalam kurun interval 4 hingga 6 bulan.
Anak-anak yang menderita cacar harus segera menerima vitamin A pada hari pemeriksaan, dan kemudian satu dosis pada hari berikutnya dan satu dosis lagi paling tidak 2 minggu kemudian. Zat zinc (tablet atau sirup) dapat juga diberikan selama 10 – 14 hari untuk mengurangi tingkat kegawatan dan waktu kesakitan diare atau untuk melindungi anak terhadap diare hingga 2 bulan dari serangan diare berikutnya. Dosis untuk anak usia 6 bulan, adalah 20 miligram dalam satu hari, untuk anak usia dibawah 6 bulan, 10 miligram setiap harinya.

6. Anak-anak perlu makanan yang kaya dengan zat besi untuk melindungi kemampuan phisik dan mental anak serta untuk mencegah anemia. Sumber zat besi yang paling baik adalah sumber yang berasal dari hewan, seperti hati, ikan dan daging. Sumber zat besi lainnya adalah, makanan yang diperkaya dengan zat besi serta suplemen zat besi
Pesan Pendukung Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari, merupakan penyebab umum terjadinya anaemia. Anak-anak dapat juga menderita anaemia yang disebabkan karena malaria dan cacing pita. Bahkan kekurangan zat besi dalam kadar sedang sajapun sudah dapat merusak perkembangan intelektual. Anaemia merupakan penyebab utama kekurangan gizi di dunia.
Zat besi dapat diperoleh dalam makanan yang berasal dari hewan seperti hati, daging,dan ikan. Terdapat juga dalam makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti kacang-kacangan. Makanan seperti gandum,dan tepung jagung, garam, bumbu ikan atau kecap kadang-kadang diperkaya dengan zat besi. Makanan yang diperkaya dengan zat besi, dapat membantu mencegah anaemia. Jika dicampur dengan vitamin C, maka akan membantu sistem pencernaan menyerap zat besi lebih baik.
Beberapa gejala dari anaemia termasuk pucat pada telapak tangan, lidah, dan bibir disamping kelelahan dan sulit bernafas.

· Pada anak usia dibawah 2 tahun :
Anaemia dapat menjadi penyebab terjadinya masalah bagi keseimbangan dan koordinasi, yang dapat mengakibatkan anak-anak akan nampak serba ragu dan menarik diri. Hal ini dapat membatasi kemampuan anak untuk berinteraksi dan menghambat perkembangan inteleknya.
Anak akan memperoleh manfaat dari pemberian mineral dan vitamin yang mengandung zat besi, seperti suplemen dan berbagai vitamin dan tepung mineral. Tepung ini akan dengan mudah dicampur oleh pengasuh bagi anak-anak usia usia lebih dari 6 bulan.

· Pada ibu hamil dan gadis remaja.:
Anaemia dapat meningkatkan tingkat kegawatan dari kekurangan darah dan risiko infeksi saat melahirkan. Ini merupakan penyebab penting dari kematian ibu. Anak yang dilahirkan dari seorang ibu yang menderita anaemia sering mengalamai berat badan rendah dan anaemia. Suplemen zat besi bagi ibu hamil dapat melindungi ibu dan bayinya. Gadis remaja yang juga menderita anaemia, akan memperoleh manfaat dengan mengkonsumsi suplement zat besi setiap minggu, untuk membangun persediaan zat besi dalam tubuhnya guna menyongsong kehamilan yang sehat.

Malaria dan cacing pita dapat menjadi penyebab utama dari anaemia. Dengan mengkonsumsi suplemen zat besi untuk mengobati anemia pada saat sakit malaria, dapat memperburuk kondisi anaemia.
Berkaitan dengan masalah malaria :
· Anak yang tinggal didaerah malaria, tidak boleh minum zat besi dan folic acid, termasuk tepung yang mengandung zat besi, kecuali jika malarianya sudah diperiksa dan diobati serta diperiksa anaemianya.
· Secara umum anak yang tinggal didaerah malaria tidak boleh diberikan dosis pencegahan zat besi yang mengandung vitamin dan mineral atau suplemen kecuali jika zat tersebut diberikan melalui makanan yang diperkaya.
· Ibu hamil, para ibu, ayah dan pengasuh yang tinggal didaerah malaria perlu berkonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih tentang pemakaian suplemen zat besi untuk anak-anak mereka.
· Tuntuk mencegah malaria, anak-anak, ibu hamil dan para ibu serta anggota keluarga yang lain harus tidur menggunakan kelambu yang berisektisida,

Berkaitan dengan cacing :
· Anak yang tinggal didaerah endemis cacing harus diobati 2 sampai 3 kali dalam setahun dengan obat cacing (anthelmintic). Memberikan obat cacing secara teratur kepada anak, membantu pengobatan anemia yang disebabkan oleh cacing, dan membantu anak-anak memulihkan kembali selera makannya. Kebiasaan hidup bersih dapat mencegah cacing.Anak-anak sebaiknya tidak bermain dekat latrine, harus mencuci tangan dengan sabun dan air atau penggantinya seperti abu dan air, serta harus memakai sepatu atau sandal untuk mencegah penularan telur cacing.
· Ibu hamil yang tinggal didaerah dimana terdapat banyak cacing harus diobati dengan obat cacing yang dianjurkan.

7. Zat yodium bagi ibu hamil dan anak kecil sangat diperlukan untuk perkembangan otaknya. Zat yodium penting untuk membantu mencegah terjadinya kecacatan belajar, dan penundaan perkembangan. Menggunakan garam beryodium dan bukan garam biasa, berarti membantu menyediakan yodium untuk ibu hamil dan anak2 sebanyak yang mereka perlukan.
Pesan Pendukung Sedikit zat yodium sajapun sudah menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika seorang ibu tidak memiliki zat yodium dalam jumlah cukup pada saat hamil, maka bayi yang dikandungnya cenderung akan dilahirkan sebagai bayi yang cacat mental, atau barangkali cacat pendengaran ataupun cacat bicara.
Jika seorang anak tidak mendapat zat yodium dalam jumlah cukup pada masa kanak-kanaknya, ia akan mengalami perlambatan perkembangan mental, phisik atau kepandaiannya. Bahkan kekurangan zat yodium dalam jumlah sedang sajapun, sudah dapat mengurangi kemampuan belajar dan menurunkan kemampuan intelektualnya.
Gondok, pembesaran yang tidak wajar dari kelenjar thyroid, dapat menyebabkan pembengkakan leher, merupakan gejala dari kehilangan yodium dari menu makannya. Kekurangan zat yodium pada saat awal kehamilan, dapat meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir mati.
Penggunaan garam beryodium dan bukan garam biasa, akan membantu para ibu dan anak-anak terhadap kebutuhan zat yodium yang mereka perlukan. Garam beryodium, aman untuk dikonsumsi oleh seluruh keluarga, dan satu-satunya garam yang diperlukan untuk keperluan memasak. Keluarga harus yakin hanya menggunakan garam beryodium yang berkualitas baik, dikemas serta diberi tanda dengan benar. Para ibu perlu tahu, bahwa mereka hanya mengkonsumsi garam beryodium saja, baik sebelum, pada saat dan sesudah kehamilan. Para ibu dan ayah perlu yakin bahwa garam yang mereka konsumsi, adalah garam beryodium.

8. Ketika anak semakin banyak makan dan minum, maka risiko terkena diare semakin meningkat dengan tajam. Makanan yang tercemar kuman merupakan penyebab utama diare dan berbagai penyakit lainnya yang kemudian dapat menyebabkan anak kehilangan nutrisi dan tenaga yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kebersihan yang baik, air yang aman serta penanganan yang benar, cara penyiapan dan penyimpanan makanan merupakan hal penting untuk mencegah penyakit
Pesan Pendukung Pada saat anak tumbuh dan menjadi sangat lincah bergerak, mereka memasukkan segala macam kedalam mulutnya. Mereka dengan mudah terkena kuman, karena mereka merambah dunia sekitarnya. Karena itu menjadi sangat penting bagi para orang tua dan pengasuh untuk mempraktekkan kebiasaan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun. Mereka juga perlu menangani makanan dengan benar, gunakan air dan jaga kebersihan lingkungan hidup. Kebiasaan ini penting untuk mencegah diare dan penyakit lain serta melindungi kesehatan anak.
Makanan sebaiknya dihidangkan segera setelah selesai disiapkan, dan sisa makanan disimpan dengan aman. Peralatan makan yang bersih harus digunakan untuk menyiapkan dan menyajikan makanan. Anak harus diberi makan dengan menggunakan cawan dan mangkok yang bersih.
Hindarkan penggunaan botol dan dot, karena sulit dibersihkan.
Lima kunci cara menjaga makanan tetap aman, adalah : Jaga tetap bersih, pisahkan bahan makanan mentah dan yang sudah dimasak, masaklah makanan hingga tuntas, simpan diruangan yang bertemperatur aman, dan cucilah bahan makanan mentah dengan menggunakan air yang aman. ( Untuk informasi lebih lanjut silahkan membaca bab tentang Kebersihan )

9. Ketika anak-anak jatuh sakit, mereka memerlukan cairan tambahan dan anjuran untuk makan secara teratur, serta semakin sering memberi ASI. Setelah sembuh, anak harus diberikan lebih banyak makanan dari biasanya untuk mengembalikan tenaga dan menumbuhkan selera makan yang hilang akibat sakit.
Pesan Pendukung Ketika anak jatuh sakit misalnya sakit diare, cacar atau pneumonia, maka selera makannya akan turun dan tubuh mereka akan menggunakan makanan dengan kurang effektif. Jika anak jatuh sakit beberapa kali dalam setahun, maka pertumbuhannya akan berhenti atau lambat.
Anak yang sedang sakIt perlu dibujuk untuk mau makan. Mungkin hal ini akan sulit dilakukan, karena anak yang sakit mungkin sedang tidak merasa lapar. Orang tua atau pengasuh harus tetap menawarkan makanan yang disukai anak, sedikit demi sedikit tapi sesering mungkin.
Pemberian ekstra Air Susu Ibu menjadi sangat penting, karena dapat menyediakan berbagai gizi yang diperlukan untuk penyembuhan infeksi. Anak yang sakit juga dianjurkan untuk minum sebanyak mungkin.
Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) merupakan masalah serius bagi anak-anak yang sakit diare. Minum cairan sebanyak mungkin akan membantu mencegah dehidrasi. Apabila seorang anak menderita diare, maka ia harus minum oralit (larutan gula garam) yang dilarutkan dalam air bersih,dan dimakan bersama dengan makanan serta cairan untuk menghindarkan dari dehidrasi.
Memberikan suplemen zinc setiap hari selama 10 – 14 hari dapat mengurangi kegawatan diare. Anak tidak akan sepenuhnya sembuh kembali, sampai berat badannya sama dengan berat badan ketika dia mulaia jatuh sakit.
Seorang anak dapat meninggal karena diare yang terus menerus, dan jika anak tersebut tidak segera diobati. Jika terserang diare dan kehilangan selera makan berlanjut beberapa hari, maka ibu, ayah atau pengasuh harus segera berkonsultasi kepada tenaga kesehatan terlatih ( Untuk informasi lebih lanjut silahkan baca bab Diare )

10. Anak yang kurus dan atau anak yang bengkak memerlukan perawatan yang khusus. Mereka harus dibawa kepada petugas kesehatan terlatih atau kefasilitas kesehatan untuk diperiksa dan diobati.
Pesan Pendukung Dalam kurun waktu yang singkat, kondisi gizi yang tidak cukup, bersamaan dengan terjadinya sakit atau infeksi dapat menyebabkan seorang anak dengan segera menderita kekurangan gizi yang berbahaya. Anak memerlukan pengobatan segera, berikut makanan khusus dan obat. Anak harus segera langsung dibawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Anak yang menderita kekurangan gizi berat akan nampak sangat kurus. Mungkin juga beberapa bagian tubuhnya luka, biasanya bagian kaki. Seorang petugas kesehatan terlatih akan segera dapat mengenal gejala kurang gizi berat dengan mengukur berat badan dan tingginya, serta menggunakan pita untuk mengukur lengan atas atau memeriksa bengkak pada kedua kakinya.

Mengobati seorang anak yang menderita kurang gizi berat harus dilakukan oleh petugas kesehatan. Pengobatan akan tergantung kepada kondisi seberapa parah sakitnya anak tersebut. Sebagian besar anak usia diatas 6 bulan, dapat diobati dengan sejenis makanan siap pakai yang disebut sebagai Ready-touse therapeutic Foods (RUTF). Ini adalah sejenis makanan lembut yang telah dikemas lebih dahulu dan mengandung semua gizi yang diperlukan untuk penyembuhan anak. RUTF mudah dimakan anak, tidak perlu dicampur air atau makanan lain, dan memungkinkan untuk digunakan dengan aman dimana saja.
Orang tua atau pengasuh perlu diberikan RUTF untuk persediaan selama satu minggu, dan dilengkapi dengan informasi tentang bagaimana cara merawat anak. Informasi tentang pengobatan perlu diberikan juga sebagai pelengkap dari perawatan. Anak harus dikonsultasikan kepada petugas kesehatan setiap minggu untuk diperiksa kemajuan penyembuhannya.
Perawatan yang lebih intensif harus diberikan kepada anak yang tidak dapat makan obat RUTF, memiliki masalah pengobatan lain, atau usianya masih dibawah 6 bulan. Berbagai kasus ini harus dirujuk ke rumah sakit, atau fasilitas lain yang dapat menyediakan perawatan 24 jam, therapi susu dan fasilitas pendukung untuk menyusui.
Anak yang menderita gizi buruk, lebih cepat terserang demam dibandingkan dengan anak lain, sehingga mereka harus dijaga agar tetap hangat. Berada dalam pelukan ibu atau pengasuh, dapat membantu menjaga anak tetap hangat. Sebaiknya ibu dan anak berselimut, termasuk kepala anak sebaiknya ditutupi.

Meskipun anak yang menderita gizi berat memerlukan pengobatan gizi yang khusus, namun demikian air susu ibu tetap merupakan sumber gizi penting dan perlindungan terhadap penyakit. Selanjutnya walaupun anak mendapatkan pengobatan khusus (baik dirumah ataupun di fasilitas kesehatan) anak yang masih menyusui harus tetap dilanjutkan.
Read more


Pentingnya Air Susu Ibu | ASI dan Makanan bagi Anak Bayi

Bayi yang diberikan ASI biasanya lebih sehat dan mencapai pertumbuhan serta perkembangan yang optimal bila dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula.
Jika sebagian besar bayi hanya diberikan ASI eksklusif dalam usia 6 bulan pertama – artinya hanya air susu ibu dan tidak ada cairan lain atau makanan lainnya, bahkan tidak juga air – maka diperkirakan paling sedikit 1.2 juta nyawa anak-anak dapat diselamatkan setiap tahunnya. Jika bayi terus diberikan ASI sampai usia 2 tahun atau lebih, kesehatan dan perkembangan jutaan anak-anak akan meningkat secara bermakna.

Anak-anak yang tidak diberikan ASI, memiliki risiko yang semakin meningkat untuk sakit, yang dapat menghambat pertumbuhan mereka bahkan meningkatkan risiko mati atau cacat. Bayi yang disusui akan menerima perlindungan dari berbagai penyakit melalui susu ibunya.
Menyusui adalah cara alamiah dan direkomendasikan untuk memberi makan semua anak, walaupun makanan buatan dapat dibeli, air bersih tersedia, lingkungan bersih dan baik untuk menyiapkan dan memberi susu formula tersedia.

Jika seorang ibu menderita HIV positif, terbuka kemungkinan dia akan menularkannya kepada bayinya melalui menyusui. Konseling dapat membantu ibu tersebut untuk mempertimbangkan berbagai risiko dalam mengambil keputusan pilihan makanan apa yang paling bagus dan dapat diatur untuk bayinya.
Hampir setiap ibu dapat memberikan ASI. Semua ibu, khususnya mereka yang kurang yakin bisa menyusui, memerlukan dorongan dan dukungan praktis yang positif dari ayah bayi, keluarganya, teman2 dan saudara-saudaranya. Petugas kesehatan, pekerja masyarakat, organisasi perempuan,dan pimpinan usaha dapat juga membantu.

Setiap orang berhak untuk memperoleh informasi tentang keuntungan menyusui dan risiko dari pemberian makanan buatan. Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan informasi ini. Masyarakat seperti juga media dan saluran komunikasi lainnya dapat memainkan peran penting untuk mempromosikan Air Susu Ibu.

Apa yang seharusnya diketahui oleh setiap keluarga dan masyarakat tentang : AIR SUSU IBU
1. Air Susu Ibu merupakan makanan dan minuman terbaik untuk anak sampai usia 6 bulan pertama. Tidak perlu makanan dan minuman lain, bahkan airpun tidak diperlukan oleh bayi pada periode ini.
2. Bayi baru lahir harus segera diberikan kepada ibunya untuk dipeluk setelah dilahirkan. Bayi harus mendapatkan kontak langsung dengan ibunya dan mulai disusui dalam 1 jam pertama setelah lahir.
3. Hampir semua ibu dapat menyusui dengan baik. Menyusui bayi dapat mengakibatkan produksi susu lebih banyak. Bayi harus disusui paling sedikit 8 kali sehari, siang dan malam atau sesuai dengan permintaan bayi.
4. Menyusui dapat melindungi bayi dan anak-anak terhadap penyakit berbahaya. Menyusui dapat juga menumbuhkan hubungan yang khusus antara ibu dan anak.
5. Memberikan air susu dengan menggunakan botol dan memberikan air susu pengganti seperti susu formula, atau susu yang berasal dari hewan dapat mengancam kesehatan bayi dan kelangsungan hidup bayi. Apabila seorang ibu tidak dapat menyusui anaknya, maka bayi dapat diberi susu yang disajikan atau jika perlu dapat diberikan susu pengganti sekualitas air susu ibu dengan menggunakan cangkir bersih.
6. Jika seorang ibu terinfeksi HIV, maka akan terjadi risiko untuk menularkan infeksi tersebut kepada anaknya melalui pemberian air susu ibu. Bagi anak usia 6 bulan pertama, dia memiliki risiko yang jauh lebih besar jika dia diberi air susu ibu, cairan lain dan makanan, dibandingkan dengan anak yang hanya diberi ASI saja. Karena itu disarankan, bayi cukup menerima ASI saja selama 6 bulan pertama, kecuali jika memberikan pengganti air susu ibu (susu formula) dipandang sebagai hal yang dapat diterima, memungkinkan, dapat terjangkau, berkelanjutan dan aman.
7. Seorang ibu yang bekerja jauh dari rumahnya dapat melanjutkan menyusui anaknya. Dia harus menyusui bayinya sesering mungkin pada saat dia bersama-sama dengan bayinya, dan memeras air susunya jika mereka terpisah, agar pengasuhnya dapat memberikan air susu ibu tersebut kepada bayinya dengan cara yang bersih dan aman.
8. Setelah berusia 6 bulan, ketika bayi mulai belajar makan, menyusui harus tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun dan lebih, karena hal tersebut merupakan sumber gizi, tenaga dan memberikan perlindungan terhadap penyakit.

AIR SUSU IBU
1. Air Susu Ibu merupakan makanan dan minuman terbaik untuk anak selama usia 6 bulan pertama. Tidak ada makanan dan minuman, bahkan airpun tidak diperlukan oleh bayi pada periode ini.
Pesan Pendukung Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik untuk anak kecil. ASI membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi terhadap penyakit. ASI mengandung keseimbangan gizi yang sempurna untuk bayi, berbeda dengan formula makanan anak, susu bubuk atau susu hewan.
Bayi tidak memerlukan air atau makanan lainnya (seperti air teh, jus, air gula, air anggur, air beras, susu lain, atau bubur) semasa usia 6 bulan pertama. Bahkan walaupun berada didaerah yang beriklim panas sekalipun, ASI sudah dianggap memenuhi kebutuhan bayi terhadap cairan.
ASI mudah bagi bayi untuk dicerna. Bayi akan mengalami kesulitan untuk mencerna susu hewan, dan susu formula dicerna lebih lambat daripada ASI. Dibandingkan dengan pilihan lain, ASI memberi makan bayi dengan cara yang lebih effiisien. ASI melindungi bayi dari berbagai penyakit,karena ASI mengandung antibodi yang memindahkan kekebalan si ibu kepada anak. Zat antibodi ini tidak terdapat dalam susu yang lain.

Memberikan cairan dan makanan lain selain ASI kepada bayi dibawah usia 6 bulan, akan meningkatkan risiko diare dan penyakit lainnya. Air dan cairan atau makanan lainnya mungkin tercemar, yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya diare.
Seorang bayi yang diberi minum atau cairan dan atau makanan lainnya pada usia 6 bulan pertama maka bayi tersebut biasanya kurang berselera untuk menyusu. Hal ini akan menurunkan produksi ASI.

Apabila seorang bayi menyusui yang berusia dibawah 6 bulan, pada penimbangan berkala tidak menunjukkan pertumbuhan yang baik :
· Ibu memerlukan bantuan untuk meningkatkan cara bayi menyusui sehingga bayi akan menyusui secara effektif.
· Bayi memerlukan lebih banyak kesempatan untuk menyusui. Bayi harus menyusu jika dia memerlukan, baik siang ataupun malam paling sedikit 8 kali dalam waktu 24 jam. Bayi harus diberikan kesempatan untuk menyusu sampai dia melepaskan payu dara ibunya, dan dia akan nampak puas atau mengantuk. Ini merupakan indikasi bahwa bayi telah mendapatkan segalanya dari menyusu. Kepada bayi masih boleh ditawarkan untuk menyusu lagi, mungkin dia masih mau menyusu atau mungkin menolak.Bayi sebaiknya tetap dibiarkan merebahkan diri didada ibunya sampai bayi benar-benar selesai menyusu.
· Bayi yang lahir berat badan rendah, memerlukan banyak istirahat pada saat dia menyusu.
· Bayi mungkin jatuh sakit, dan dia harus diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.
· Bayi boleh mendapatkan air atau cairan lain, tetapi akan berakibat mengurangi pemasukan air susu ibunya. Diduga si ibu memerlukan petunjuk tentang bagaimana cara mengurangi dan menghilangkan kebiasaan minum cairan lain dan berusaha untuk meningkatkan kebiasaan untuk hanya memberikan ASI saja.
Memberi makan bayi hanya dengan ASI saja selama usia 6 bulan pertama, akan membantu menunda datangnya kembali masa menstruasi si ibu. Hal ini berarti menunda kehamilan berikutnya. Namun demikian dapat terjadi kemungkinan kurang dari 2% bahwa seorang ibu dapat menjadi hamil sebelum kembali masa menstruasinya. Hal ini lebih besar kemungkinan terjadi terutama 6 bulan setelah melahirkan.

2. Bayi baru lahir harus segera diberikan kepada ibunya untuk dipeluk setelah dilahirkan. Bayi harus mendapatkan kontak langsung dengan ibunya dan mulai disusui dalam 1 jam pertama setelah lahir.

Pesan Pendukung Kontak langsung ibu dengan bayinya dan kemudian memberikan ASI segera setelah melahirkan, akan merangsang produksi Air Susu Ibu. Menyusui juga akan membantu kandungan ibu mengecil, yang berarti akan mengurangi risiko perdarahan besar atau infeksi dan membantu mendorong ari-ari keluar.

Kolosterum, air susu kental berwarna kekuning-kuningan yang diproduksi oleh si ibu dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan, merupakan makanan paling sempurna untuk bayi baru lahir. Kolosterum tersebut bernilai gizi tinggi, dan sarat dengan antibodi yang melindungi bayi terhadap infeksi.
Kadang-kadang para ibu dianjurkan untuk tidak memberikan kolosterum kepada bayi mereka. Nasihat ini sama sekali tidak benar. Bayi baru lahir memperoleh banyak manfaat dari kolosterum tersebut.

Bayi baru lahir tidak memerlukan makanan atau minuman, selama persediaan ASI ibunya tersedia dan diberikan kepada bayinya. Memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi, dapat berakibat memperlambat produksi ASI. Dan hal itupun dapat berakibat kemungkinan terkena diare atau penyakit infeksi lainnya. Susu yang diproduksi seorang ibu, kaya akan gizi dan sangat cocok untuk bayi baru lahir. Bayi harus disusui sesering mungkin sebanyak yang dia minta.

Seorang bayi yang mengalami kesulitan untuk mengisap susu ibunya dalam beberapa hari pertama, harus diusahakan selalu dekat dengan ibunya, dan ditawari ASI berulang kali, atau bayi dibantu disusui sehingga ASI langsung masuk kemulut bayi, atau bayi diberi ASI dengan menggunakan cangkir bersih (tidak mengunakan botol). Seorang ibu harus dibantu untuk meningkatkan kemampuan bayinya mengisap, dan kepadanya diperagakan bagaimana acaranya memeras ASI., jika diperlukan.

ASI sangat bagus untuk bayi baru lahir berat badan rendah. Namun demikian tidak semua bayi dapat menyusu pada hari hari pertama kelahiran mereka. Bagi mereka, tersedia pilihan yang lain. Beberapa pilihan tersebut adalah : memeras air susu ibu (yang berasal dari ibu bayi), ASI donor ( setelah melalui test HIV, dan ASI dipanaskan dengan benar) dan susu formula anak. Semua jenis susu ini harus diberikan dengan menggunakan cangkir, sendok, atau alat medis yang biasa digunakan oleh petugas kesehatan terlatih difasilitas kesehatan.
ASI yang telah dipanaskan, dimulai dengan memanaskan air susu yang diperas (cukup untuk 1 atau 2 kali makan), dalam sebuah panci kecil sampai mendidih. Air susu tersebut kemudian didinginkan dalam kontainer tertutup dan bersih sebelum diberikan kepada bayi dengan menggunakan cangkir. Petugas kesehatan terlatih dapat memberikan bimbingan lebih jauh kepada si Ibu tentang bagaimana memeras ASI dan cara memanaskan ASI.
Sangat dianjurkan bagi bayi yang baru lahir untuk tidur bersama ibunya dalam satu kamar yang sama. Jika seorang ibu melahirkan di sebuah Rumah Sakit atau Klinik, maka ibunya boleh berada dekat dengan bayinya sepanjang 24 jam. Dia harus meminta dengan sungguh-sungguh agar bayinya tidak diberi susu formula, atau air jika bayinya sedang disusui.

3. Hampir semua ibu dapat menyusui dengan baik. Menyusui bayi dapat mengakibatkan produksi susu lebih banyak. Bayi harus disusui paling sedikit 8 kali sehari, siang dan malam atau sesuai dengan permintaan bayi
Pesan Pendukung Susu ibu dapat menghasilkan susu sebanyak yang dikehendaki bayi. Jika seorang bayi menyusu lebih sering, maka semakin banyak pula ibu memproduksi ASI. Hampir setiap ibu dapat menyusui bayinya dengan baik dan memproduksi ASI yang cukup, jika :
· Ibu memberikan ASI eksklusif.
· Bayi berada dalam posisi yang baik, sehingga dia dapat mengisap susu ibu dengan baik.
· Bayi makan sesering mungkin selama dia mau, termasuk waktu siang maupun malam, dan biarkan dia bersandar pada dada ibunya sampai dia selesai menyusu atau tertidur. Bayi baru dipindahkan menyusu pada susu yang lain, jika dia telah selesai menyusu pada susu lainnya. Menggendong bayi dalam posisi yang baik, akan membantu memudahkan bayi menyusu.

Beberapa ciri bahwa bayi berada dalam posisi yang baik untuk menyusu adalah :
· kepala bayi dan badannya berada dalam satu garis lurus.
· bayi sangat dekat kepada tubuh ibunya.
· seluruh tubuh bayi menghadap kearah ibunya.
· bayi dalam keadaan santai, gembira dan mengisap susu ibunya.

Memegang bayi dalam posisi yang tidak baik, akan menimbulkan berbagai kesulitan seperti :
· puting susu menjadi sakit dan luka
· bayi tidak tidak mendapatkan ASI yang cukup
· bayi menolak untuk makan.

Beberapa ciri bahwa bayi menempel dengan baik:
· lebih banyak warna gelap sekitar puting susu ibu (areola) yang dapat dilihat diatas mulut bayi daripada dibawah mulut bayi.
· mulut bayi terbuka lebar.
· bibir bawah bayi mengarah keluar.
· dagu bayi menyentuh susu ibu.

Beberapa ciri bahwa bayi menyusu dengan baik:
· bayi mengisap lama dan dalam.
· pipi terlihat bundar ketika sedang mengisap
· bayi akan melepaskan susu jika sudah selesai.

Biasanya ibu tidak akan merasa sakit disekitar susunya ketika sedang menyusui. Sejak lahir bayi harus menyusu setiap saat dia mau. Seorang bayi harus diberi makan sesuai dengan permintaan bayi, paling sedikit 8 kali dalam waktu 24 jam, siang dan malam. Jika bayi baru lahir tidur lebih dari 3 jam setelah menyusui, dia boleh dibangunkan secara lembut dan ditawarkan untuk menyusu lagi.

Menangis bukanlah sebuah tanda bahwa bayi ingin makan atau minum. Biasanya bayi ingin dipegang dan dipeluk, atau popoknya perlu diganti atau bayi merasa kepanasan atau kedinginan. Beberapa bayi menyusu hanya untuk merasa nyaman. Semakin banyak bayi mengisap susu, semakin banyak susu ibu berproduksi. Jika seorang bayi lama menangis dan tidak mau berhenti walaupun sudah dipegang dan dipeluk, mungkin ibunya perlu memberi tambahan ASI, atau mungkin bayi tidak terlalu sehat. Sebaiknya ibu datang berekonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih.

Memberi dot atau botol kepada bayi, dapat mengganggu proses pemberian ASI dalam bulan pertama, karena gerakan mengisap dot atau botol berbeda dengan gerakan menyusu pada ibu. Bayi akan terbiasa kepada botol, atau dot dan menolak menyusu kepada ibu. Proses ini akan menyebabkan terbatasnya waktu untuk menyusu kepada ibu dan akhirnya mengurangi produksi susu ibu. Dot dan botol dapat tercemar sehingga dapat meningkatkan risiko untuk sakit.

Para ibu yang merasa takut tidak punya ASI yang cukup, sering memberi bayi mereka minuman atau makanan tambahan pada bulan-bulan awal bayinya. Hal ini justru akan menyebabkan bayi semakin malas untuk menyusu pada ibunya, sehingga akhirnya semakin sedikit ASI yang diproduksi ibunya. Ibu akan memproduksi air susu lebih banyak jika dia tidak memberikan minuman dan makanan tambahan kepada bayinya, tetapi dia tetap menyusui bayinya.

Para ibu perlu lebih diyakinkan bahwa mereka cukup memberi makan bayinya dengan hanya memberi ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Semua ibu, terutama mereka yang tidak yakin terhadap pemberian ASI, perlu mendapatkan dukungan dan dorongan suami dan anggota keluarga lainnya, tetangga, kawan-kawan, petugas kesehatan, bahkan organisasi ibu.

Seorang ibu yang menjalani bedah caesar ketika bersalin memerlukan upaya bantuan khusus agar mau menyusui bayinya.

Penolong kelahiran mahir dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang manfaat menyusui. Mereka harus membantu para ibu untuk mulai dan melanjutkan menyusui dan membantu para ayah, serta keluarga lain untuk mau menerima bahwa menyusui merupakan sebuah proses yang alami dan kebiasaan yang bernilai gizi bagus serta dapat melindungi kehidupan bayi.

4. Menyusui dapat melindungi bayi dan anak-anak terhadap penyakit berbahaya. Menyusui dapat juga menumbuhkan hubungan yang khusus antara ibu dan anak.

Pesan Pendukung Susu ibu merupakan immunisasi pertama , dan sekaligus yang memberikan perlindungan terhadap diare, infeksi telinga dan dada serta beberapa masalah kesehatan lainnya. Perlindungan menjadi hal yang sangat berguna ketika ibu hanya memberikan ASI selama 6 bulan pertama serta menyusui masih tetap dilanjutkan bersama dengan makanan lain sampai dengan usia 2 tahun dan lebih. Tidak ada susu, makanan atau pelengkap lainnya yang dapat memberikan perlindungan seperti air susu ibu.

Pemberian ASI membantu ibu dan bayi membangun hubungan kasih sayang yang sangat erat, sebuah proses yang disebut ikatan batin. Hubungan yang dekat membantu bayi merasa aman dan dicintai, yang justru diperlukan untk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Ayah dan keluarga yang lain dapat membantu ibu, dengan menganjurkan agar ibu beristirahat dengan tenang sambil menyusui bayi. Mereka juga dapat membantu ibu dengan menyediakan makanan bergizi dan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya atau merawat anak lainnya yang lebih besar.

5. Memberikan air susu dengan menggunakan botol dan memberikan air susu pengganti seperti susu formula, atau susu yang berasal dari hewan dapat mengancam kesehatan bayi dan kelangsungan hidup bayi. Apabila seorang ibu tidak dapat menyusui anaknya, maka bayi dapat diberi susu yang disajikan atau jika perlu dapat diberikan susu pengganti sekualitas air susu ibu dengan menggunakan cangkir bersih.

Pesan Pendukung Bayi yang tidak mendapatkan air susu ibu, tidak akan memperoleh perlindungan dari antibodi ibunya yang disalurkan melalui air susunya terhadap berbagai penyakit. Bayi ini akan dengan mudah terkena diare, dan infeksi saluran pernafasan serta telinga. Diare dan infeksi saluran pernafasan dapat mematikan bayi dan anak-anak.

Memberi makan bayi dengan air susu ibu pengganti, dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat dan sakit-sakitan, jika :
1. terlalu banyak atau terlalu sedikit air yang ditambahkan
2. air tidak berasal dari sumber yang aman dan atau
3. botol dan puting susu tidak dibersihkan dengan baik.

Susu bubuk pengganti dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan sakit. Menurut hasil beberapa penelitian, diketahui bahwa anak yang diberikan susu pengganti, akan menjadi sangat berisiko untuk menjadi anak yang berat badannya berlebihan, dan nantinya akan menderita beberapa penyakit kronis seperti penyakit jantung, dibandingkan dengan anak-anak yang hanya mendapatkan ASI saja.

Memberi bayi makanan susu pengganti, memerlukan biaya yang mahal dan terutama jika orang tuanya tidak mampu membeli susu pengganti yang berkualitas. Sebagai contoh, untuk memberi makan seorang bayi selama 6 bulan pertama akan memerlukan 20 kg susu formula. Petugas kesehatan terlatih harus memberi tahu para orang tua mengenai biaya penggunaan susu pengganti ini.

Jika memang sangat diperlukan untuk memberikan susu pengganti kepada bayi, maka perlu diperhatikan hal pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan air bersih yang dipanaskan hingga mendidih yang nantinya akan dicampur dengan bubuk susu formula. Jika airnya telah menjadi dingin kembali, maka air tersebut tidak boleh digunakan. Petunjuk untuk mencampur harus diikuti dengan teliti. Cara seperti ini untuk menjamin bahwa jumlah bubuk formula dengan air yang aman akan bercampur dalam satu proses yang hygienis. Sebelum memberikan susu pengganti kepada bayi, ibu, ayah atau pengasuh harus yakin bahwa susu tersebut tidak terlalu panas.

Susu yang berasal dari hewan dan susu formula akan menjadi rusak jika disimpan dalam ruangan bertemparatur antara 20 – 25 derajat celcius lebih dari 2 jam. Air Susu Ibu dapat disimpan sampai dengan 8 jam dalam kondisi temperatur ruangan tanpa menjadi rusak. Sudah barang tentu, akan menjadi lebih baik, jika menyimpan segala macam susu dalam botol atau wadah tertutup yang bersih, misalnya kulkas.

Memberi makan dengan menggunakan cangkir lebih aman dibandingkan dengan menggunakan botol, karena cangkir lebih mudah dibersihkan dengan air dan sabun. Dengan menggunakan cangkir akan terjalin kontak dan stimulasi kebutuhan bayi, karena ibu atau pengasuh harus memegang bayi. Memberi makan dengan menggunakan cangkir tidak akan menimbulkan masalah yang dapat mengganggu anak untuk menyusu.

Makanan terbaik untuk bayi yang tidak dapat langsung menyusu kepada ibunya, adalah susu yang diperas dari ibunya untuk kemudian diberikan kepada bayi dengan menggunakan cangkir bersih yang tidak ditutup. Bahkan bayi yang baru lahirpun dapat diberi makan dengan mengunakan cangkir tersebut. Jika diperlukan untuk memberi makan bayi dengan susu pengganti yang berkualitas, maka itupun tetap sebaiknya diberikan dengan menggunakan cangkir bukan botol.

6. Jika seorang ibu terinfeksi HIV, maka akan terjadi risiko untuk menularkan infeksi tersebut kepada anaknya melalui pemberian air susu ibu. Bagi anak usia 6 bulan pertama, dia memiliki risiko yang jauh lebih besar jika dia diberi air susu ibu, cairan lain dan makanan, dibandingkan dengan anak yang hanya diberi ASI saja. Karena itu disarankan, bayi cukup menerima ASI saja selama 6 bulan pertama, kecuali jika memberikan pengganti air susu ibu (susu formula) dipandang sebagai hal yang dapat diterima, memungkinkan, dapat terjangkau, berkelanjutan dan aman.

Pesan Pendukung Test HIV testing, pengobatan dan konseling Ibu hamil dan ibu baru yang diduga mereka terinfeksi HIV harus berkonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih tentang bagaimana mengurangi risiko menularkan kepada bayinya selama kehamilan, melahirkan atau menyusui. Mereka juga harus mednapatkan konsultasi dan dukungan tentang bagaimana mendapatkan pengobatan dan perawatan untuk mereka sendiri.

Seorang petugas kesehatan terlatih dapat memberikan informasi kepada ibu yang positif tertular HIV, dengan informasi tentang terapi antiretroviral (ART), yaitu satu jenis kelompok obat bagi mereka yang terinfeksi HIV. ART dapat mengurangi risiko pemindahan HIV dari ibu kepada anak sambil tetap menjaga kesehatan ibunya. Semua petugas kesehatan harus tahu jika test HIV tersedia diklinik mereka sendiri. Mereka harus menyediakan informasi tentang hal ini dan berbagai jenis pelayanan lainnnya yang terkait dengan hal tersebut kepada para ibu hamil dan ibu baru.

Pelajari bebagai risiko dan pilih mana yang dapat dilakukan.
Seorang ibu yang ternyata positif HIV,dia harus diberikan konseling dan mendapat penjelasan tentang berbagai informasi untuk membantu dia memutuskan agar memilih makanan terbaik untuk bayinya dan yang paling bisa dilakukan. Ibu yang ternyata positif HIV harus tahu bahwa :
· jika dia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dia telah mengurangi risiko bayinya terhadap berbagai penyakit, gizi salah atau meninggal.
· jika dia menggunakan susu pengganti seperti hanya susu formula saja, maka dia telah menghindarkan bayinya dari risiko tertular HIV melalui air susu ibunya.
· mempersingkat masa menyusui, dapat mengurangi risiko penularan infeksi kepada anak.

Pilihan makanan terbaik untuk anak dari ibu yang positif HIV, akan tergantung kepada kondisi perorangan. Si ibu harus mencari tahu berbagai risiko melalui diskusi dengan petugas kesehatan terlatih. Seeorang ibu yang positif HIV, punya hak terhadap Informasi yang dia perlukan guna menetapkan keputusan yang berdasarkan informasi.
Semua pelayanan dan dukungan yang diperlukan untuk melasakan keputusan yang dia ambil.

Beberapa Pilihan makanan Anak
6 bulan pertama :
· Memberi makan bayi dengan formula anak ( pengganti air susu ibu) harus memperhitungkan, jika hal tersebut dapat diterima, terjangkau, memungkinkan, berkelanjutan, serta aman bagi ibu dan anak. Jika semua ketentuan ini terpenuhi, maka bayi dapat diberi makan hanya dengan ASI pengganti berkualitas, selama 6 bulan pertama, tanpa perlu makanan tambahan ataupun ASI itu sendiri. Hal ini akan menghapuskan risiko penularan HIV kepada bayinya melalui pemberian ASI.
· jika seorang ibu positif HIV telah memutuskan untuk memberi ASI, maka dia harus memberi ASI eksklusif saja, tanpa harus menambah dengan cairan lain, susu atau makanan selama 6 bulan pertama. Memberi ASI eksklusif saja aselama 6 bulan pertama dapat mengurangi risiko bayi terhadap infeksi HIV dibandingkan dengan memberikan campuran ASI dengan makanan dan minuman. (makanan campuran).
· Makanan campuran tidak saja meningkatkan risiko penularan HIV kepada bayi dalam 6 bulan pertama, tetapi juga menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, pneumonia, dan gizi salah serta meningkatkan risiko kematian.

Setelah 6 bulan :
· semua anak harus dikenalkan kepada berbagai jenis makanan lain untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan gizi mereka.
· Ibu yang telah menyusui bayinya pada 6 bulan pertama, harus tetap melanjutkan pemberian ASI nya bersama-sama dengan makanan lain, kecuali jika mereka terpaksa harus memberikan makanan pengganti yang aman seperti susu formula anak, susu lain dan berbagai makanan. Sekali kebutuhan diet yang aman dan bergizi telah terpenuhi, maka semua kegiatan pemberian ASI harus dihentikan.

Informasi lain yang penting
Selama konseling, seorang ibu hamil atau ibu baru yang terkena HIV, dapat dibantu untuk menentukan apakah dia akan mampu memberikan bayinya dengan diet yang aman dan bergizi cukup tanpa harus memberikan ASI. Kajian ini tidak cukup hanya dilakukan satu kali saja, misalnya sebelum bayi lahir, tetapi juga dilakukan selama periode pemberian ASI dengan dukungan eptugas kesehatan terlatih.

Jika seorang ibu yakin bahwa dia bisa menyediakan susu pengganti dengan kualitas yang cukup, tepat, dan hygienis serta disiapkan dengan menggunakan air bersih, maka dia dapat menghentikan pemberian ASI nya dan segera mulai menggunakan susu pengganti.

Petugas kesehatan terlatih harus memberikan informasi kepada ibu dan ayah, tentang petunjuk yang aman dan mempraktekkan cara penyiapan pengganti susu yang bersih.

Seorang ibu baru yang tidak tahu status HIV nya, harus memberi ASI eksklusif kepaada bayinya selama 6 bulan pertama dan melanjutkan pemberian ASI tersebut hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih disamping tetap memberikan makanan bergizi dan minuman lainnya. Anak-anak yang sudah tertular HIV harus diberi ASI eksklusif agar mereka dapat mendapatkan manfaat dari air susu ibu.

7. Seorang ibu yang bekerja jauh dari rumahnya dapat melanjutkan menyusui anaknya. Dia harus menyusui bayinya sesering mungkin pada saat dia bersama-sama dengan bayinya, dan memeras air susunya jika mereka terpisah, agar pengasuhnya dapat memberikan air susu ibu tersebut kepada bayinya dengan cara yang bersih dan aman.

Pesan Pendukung Jika seorang ibu tidak dapat bersama bayinya selama jam kerja, maka dia harus memberikan ASI sesering mungkin pada saat mereka bersama. Dengan seringnya memberikan ASI, maka dia akan terus memproduksi air susu ibu.

Jika seorang ibu tidak dapat menyusui ditempat kerjanya, dia dapat memeras air susunya 2 atau 3 kali selama jam kerja dan menyimpannya ditempat tertutup dan bersih, didalam temperatur ruangan sampai dengan 8 jam. Air susu yang diperas dapat diberikan kepada anak, oleh pengasuhnya dengan menggunakan cawan yang bersih.

Keluarga dan masyarakat dapat mendorong pimpinan perusahaan untuk memberikan cuti hamil, waktu dan tempat yang layak untuk menyusui atau memeras air susunya. Tempat tersebut harus bersih, aman dan pribadi serta tersedia air bersih untuk mencuci tangan dan peralatan.

8. Setelah berusia 6 bulan, ketika bayi mulai belajar makan, menyusui harus tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun dan lebih, karena hal tersebut merupakan sumber gizi, tenaga dan memberikan perlindungan terhadap penyakit

Pesan Pendukung Air Susu Ibu tetap merupakan sumber penting untuk tenaga,protein dan gizi lain seperti viamin A dan zat besi, bahkan pada saat bayi mulai mengkonsumsi makanan tambahan pada usia diatas 6 tahun. Air Susu Ibu membantu melindungi anak terhadap berbagai penyakit, selama bayi minum ASI.

Sangat dianjurkan bahwa seorang ibu tetap melanjutkan memberi ASI smpai anak berusia 2 tahun atau lebih selama anak masih mau menyusui.

Menyusui dapat menenangkan anak yang sedang marah dan merupakan sumber makanan penting disaat anak sakit.
Read more