Jumat, 01 November 2013

Gizi dan Pertumbuhan Anak

Lebih dari sepertiga kematian anak, disebabkan oleh karena kekurangan gizi, khususnya kurang gizi yang dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Jika seorang ibu mengalami kekurangan gizi pada saat hamil, atau anaknya mengalami kekurangan gizi pada usia 2 tahun pertama, maka pertumbuhan serta perkembangan phisik dan mentalnya akan lambat. Hal ini tidak dapat dikoreksi pada saat anak bertambah usia dan akan mempengaruhi anak sepanjang hidupnya.
Kekurangan gizi terjadi pada saat tubuh tidak memperoleh jumlah kalori yang cukup, protein karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral serta nutrisi lainnya yang diperlukan untuk mempertahankan organ dan jaringannya tetap sehat serta berfungsi dengan baik. Seorang anak ataupun orang dewasa dapat saja menderita kekurangan gizi yang disebabkan oleh kurang atau kelebihan makan.
Di sebagian besar wilayah dunia yang mengalami kekurangan gizi penyebab utamanya adalah kurang makan. Penyebab utama terjadinya kurang makan, terutama pada anak-anak dan ibu, adalah kemiskinan, tidak ada makanan, penyakit yang berulang, kebiasaan cara makan yang tidak tepat, kurang perawatan dan kebersihan yang kurang. Kurang makan, meningkatkan risiko kurang gizi. Risiko ini merupakan risiko terbesar bagi anak usia 2 tahun pertama. Kemudian risiko meningkat ketika diare dan penyakit lain melemahkan protein, mineral dan nutrisi lain yang sesungguhnya dibutuhkan untuk tetap sehat.
Ketika sebuah rumah tangga tidak punya makanan yang cukup dan hidup dalam lingkungan yang memungkinkan diare, serta berbagai penyakit lain biasa terjadi, maka anak menjadi sangat rentan menjadi kurang makan. Pada waktu anak jatuh sakit, mereka kehilangan tenaga dan berbagai nutrisi lainnya dengan cepat serta menyebabkan hidup mereka menjadi lebih cepat berisiko daripada orang dewasa.
Gizi lebih terjadi ketika orang mengalami kelebihan berat atau obesitas. Pada masa anak-anak hal ini dapat menimbulkan diabetes dan ketika mereka dewasa dapat terserang penyakit jantung. Kadang-kadang anak makan banyak yang ternyata memiliki kandungan tenaga yang sangat tinggi, tetapi kurang kandungan gizi penting lainnya, seperti minuman manis, gorengan, dan makanan padat. Dalam hal ini, meningkatkan kualitas menu anak menjadi sangat penting disamping meningkatkan kegiatan phisiknya.
Anak yang menderita penyakit kronik seperti HIV, bahkan lebih mudah terserang kurang gizi Tubuh mereka sulit sekali menyerap vitamin,zat besi dan berbagai nutrisi lainnya. Anak yang menderita cacat mungkin memerlukan perhatian khusus untuk meyakinkan bahwa mereka mendapatkan gizi yang mereka butuhkan.
Semua anak perempuan dan laki-laki mempunyai hak kepada suatu lingkungan yang memberikan perlindungan dan perhatian, dimana ibu, ayah atau pengasuh secara bersama akan mengusahakan bahwa anak-anak mereka akan mendapatkan makanan yang baik dengan menu yang sehat.

Apa yang seharusnya diketahui oleh setiap keluarga dan masyarakat tentang GIZI DAN PERTUMBUHAN
1. Seorang anak harus tumbuh dan bertambah berat badannya dengan cepat. Sejak lahir sampai dengan usia 2 tahun, anak harus ditimbang secara teratur untuk mengetahui pertumbuhannya. Jika dari hasil penimbangan teratur diketahui bahwa anak tidak bertambah berat badannya, atau kedua orang tua mereka atau pengasuhnya melihat bahwa anaknya tidak tumbuh, maka mereka harus curiga bahwa sesuatu yang salah telah terjadi. Anak perlu diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.
2. Anak yang berusia sampai dengan 6 bulan, hanya memerlukan Air Susu Ibu saja sebagai makanan dan minuman utama mereka. Setelah 6 bulan, bayi memerlukan variasi makanan lain disamping air susu ibu untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
3. Sejak usia 6 – 8 bulan seorang anak perlu makan 2 sampai 3 kali perhari, dan sejak usia 9 bulan harus makan 3 sampai 4 kali perhari, disamping pemberian air susu ibu. Tergantung kepada selera anak, selingan diantara waktu makannya, mereka perlu diberi satu atau dua makanan tambahan, seperti buah, atau roti. Bayi harus disuapi dalam bentuk potongan makanan kecil serta lambat laun meningkat dalam jenis dan jumlah sesuai dengan pertumbuhan bayi.
4. Waktu makan merupakan saat belajar, menyayangi, mencintai dan bergaul untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan phisik, sosial, dan emosi anak. Kedua orang tua, atau pengasuh harus ngobrol dengan anak selama makan, dan memberi makan serta memperlakukan anak laki dan perempuan dengan sabar dan setara.
5. Anak-anak memerlukan vitamin A untuk membantu melawan penyakit, melindungi dari kebutaan, serta mengurangi risiko meninggal. Vitamin A terdapat pada banyak jenis buah-buahan dan sayuran, minyak palem merah, telur, hasil ternak, hati, ikan, daging, dan berbagai makanan yang diperkaya serta air susu ibu. Bagi daerah dimana kekurangan vitamin A merupakan hal yang biasa, suplemen vitamin A dosis tinggi dapat diberikan setiap 4 hingga 6 bulan kepada anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.
6. Anak-anak perlu makanan yang kaya dengan zat besi untuk melindungi kemampuan phisik dan mental anak serta untuk mencegah anemia. Sumber zat besi yang paling baik adalah sumber yang berasal dari hewan, seperti hati,daging yang tidak berlemak, serta ikan. Sumber zat besi lainnya adalah, makanan yang diperkaya dengan zat besi serta suplemen zat besi.
7. Zat yodium bagi ibu hamil dan anak kecil sangat diperlukan untuk perkembangan otaknya. Zat yodium tersebut penting untuk membantu mencegah terjadinya kecacatan belajar, dan penundaan perkembangan. Menggunakan garam beryodium dan bukan garam biasa, berarti membantu menyediakan yodium untuk ibu hamil dan anak2 sebanyak yang mereka perlukan.
8. Ketika anak semakin banyak makan dan minum, maka risiko terkena diare semakin meningkat dengan tajam. Makanan yang tercemar kuman merupakan penyebab utama diare dan berbagai penyakit lainnya yang kemudian dapat menyebabkan anak kehilangan nutrisi dan tenaga yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kebersihan yang baik, air yang aman serta penanganan yang benar terhadap cara penyiapan dan penyimpanan makanan merupakan hal penting untuk mencegah penyakit.
9. Ketika anak-anak jatuh sakit, mereka memerlukan cairan tambahan dan anjuran untuk makan secara teratur, serta semakin sering memberi ASI. Setelah sembuh, anak harus diberikan lebih banyak makanan dari biasanya untuk mengembalikan tenaga dan menumbuhkan selera makan yang hilang akibat sakit.
10. Anak yang kurus dan atau anak yang bengkak memerlukan perawatan yang khusus. Mereka harus dibawa kepada petugas kesehatan terlatih atau dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa dan diobati.

GIZI DAN PERTUMBUHAN
1. Seorang anak harus tumbuh dan bertambah berat badannya dengan cepat. Sejak lahir sampai dengan usia 2 tahun, anak harus ditimbang secara teratur untuk mengetahui pertumbuhannya. Jika dari hasil penimbangan teratur diketahui bahwa anak tidak bertambah berat badannya, atau kedua orang tua mereka atau pengasuhnya melihat bahwa anaknya tidak tumbuh, maka mereka harus curIga bahwa sesuatu yang salah telah terjadi. Anak perlu diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.
Pesan Pendukung Bertambah berat badan merupakan tanda yang paling penting bahwa seorang anak sehat dan tumbuh serta berkembang dengan baik. Sejak lahir sampai dengan usia 1 tahun, anak harus ditimbang paling sedikit setiap bulan. Usia antara 1-2 tahun, mereka harus ditimbang paling sedikit sekali setiap 3 bulan.
Ketika anak mengunjungi Puskesmas maka dia harus ditimbang. Hal ini dapat membantu untuk mengetahui lebih awal tentang pertumbuhan yang tidak jelas, sehingga segera dapat diambil tindakan tepat secepat mungkin. Sebuah pemeriksaan kesehatan, dapat juga mengetahui apakah seorang anak terlalu cepat bertambah berat badanya bagi usia dia. Hal ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut tentang berat badan seorang anak yang dikaitkan dengan tinggi badannya, yang nantinya dapat menentukan apakah seorang anak mempunyai berat badan lebih.
Jika seorang anak badannya kurang berat atau lebih berat, maka menjadi penting untuk memeriksa menu makanan anak, dan memberikan nasihat kepada orang tua atau pengasuhnya tentang gizi yang baik.
Seorang anak yang diberi Air Susu Ibu selama 6 bulan pertama, biasanya tumbuh dengan baik dalam usia ini. Air Susu Ibu membantu melindungi bayi dari penyakit umum dan menjaga pertumbuhan serta perkembangan tubuh dan mental yang baik. Anak yang diberi Air Susu Ibu, cenderung lebih cepat belajar daripada anak yang diberi susu lain.
Sejak usia 6 bulan, anak harus mulai makan berbagai jenis makanan bergizi, disamping pemberian air susu ibu, untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan sehat.
Setiap anak harus memiliki grafik pertumbuhan agar dapat ditelusuri pertumbuhannya. Grafik itu akan menunjukkan apakah anak tumbuh dengan tepat pada usianya. Pada tiap penimbangan,berat badan anak harus diberi tanda dengan titik pada grafik pertumbuhan dan setiap titik harus dihubungkan. Hubungan antara titik ini akan membentuk sebuah garis yang menunjukkan bagaimana kondisi pertumbuhan anak.
Jika garis naik, maka pertumbuhan anak baik. Garis yang datar atau turun merupakan tanda bahwa ada yang harus diperhatikan dengan baik. Anak tidak hanya perlu berat badan yang tepat, tetapi juga tinggi badan yang tepat.
Tinggi badan seorang anak dapat juga ditelusuri dalam grafik. Gizi baik, perawatan dan kebersihan terutama dalam usia 2 tahun pertama, penting untuk mencegah anak menjadi terlalu pendek pada usianya. Jika seorang ibu tidak mendapatkan izi yang tepat pada waktu hamilnya, maka ia mungkin akan melahirkan anak yang sangat kecil. Hal ini akan menjadikan anak tersebut kelak berisiko tumbuh kerdil. Bayi lahir dengan berat badan rendah memerlukan perhatian khusus untuk perawatan dan makanan agar anak dapat tumbuh dengan baik.
Seorang anak yang tidak bertambah berat badannya dalam usia 1 atau 2 bulan, mungkin memerlukan lebih banyak pelayanan, lebih banyak makanan yang bergizi atau lebih sering makan. Anak mungkin sakit, atau memerlukan lebih banyak perhatian dan perawatan serta bantuan untuk makan. Orang tua dan petugas kesehatan terlatih perlu segera mencari penyebab masalah dan melakukan koreksi.

Beberapa pertanyaan penting untuk mengenal berbagai masalah pertumbuhan:
· Apakah anak cukup sering makan ?
Disamping pemberian Air Susu Ibu, seorang anak yang berusia antara 6 – 8 bulan perlu makan 2 hingga 3 kali perhari dan 3 hingga 4 kali perhari saat anak berusia 9 bulan. Makanan tambahan berupa snack bergizi, seperti buah2an atau roti, mungkin diperlukan satu atau dua kali dalam sehari. Seorang anak yang lambat pertumbuhannya atau mengalami cacat, dapat meminta pertolongan dan waktu untuk makan yang khusus.

· Apakah anak mendapatkan makanan yang cukup?
Seorang anak usia 6 – 8 bulan perlu mendapatkan 2 – 3 sendok penuh makanan yang terus meningkat hingga ½ cangkir (250 mililiter) setiap kali makan. Anak usia 9 – 12 bulan perlu mendapatkan ½ cangkir setiap kali makan. Anak usia 12- 23 bulan memerlukan ¾ cangkir sampai 1 cangkir penuh makanan keluarga setiap kali makan. Anak usia 2 tahun dan lebih memerlukan paling 1 cangkir penuh setiap kali makan. Jika anak dapat menyelesaikan makanannya dan masih ingin tambah, maka sebaiknya diberikan.

· Apakah komposisi makanan anak mengandung terlalu sedikit zat pertumbuhan atau zat pemberi tenaga ?
Makanan yang membantu anak untuk tumbuh adalah buncis, kacang, daging, ikan, telur, hasil ternak, dan beras. Menjadikan makanan yang berasal dari hewan sebagai menu sehari-hari, juga merupakan hal penting. Minyak dalam jumlah sedikit dapat menambah tenaga. Minyak sawit merah juga merupakan sumber tenaga.
Makanan yang berkualitas tinggi untuk pertumbuhan, tentu sangat penting untuk menjamin bahwa anak akan mendapatkan berat dan tinggi badan yang selaras. Makanan yang dalam prosesnya menjadi sangat berlemak, atau mengandung kadar gula, biasanya tidak kaya dengan vitamin, dan mineral atau gizi penting lainnya yang dapat mengakibatkan anak mendapatkan berat badan berlebihan dan tidak proporsional dengan tinggi badannya.

· Apakah anak tidak mau makan ?
Jika anak nampaknya tidak menyukai rasa makanan tertentu, maka perlu ditawarkan makanan lain kepadanya. Berbagai makanan baru, perlu dikenalkan kepada anak secara bertahap.

· Apakah anak sakit ?
seorang anak yang sakit memerlukan dorongan agar dia mau makan sedikit-sedikit tetapi sering. Anak perlu disusui lebih sering. Anak yang baru sembuh dari sakit, harus makan lebih banyak dari biasanya untuk memulihkan berat badannya yang hilang dan mengisi kembali tenaga dan makanan. Jika anak sering sakit, maka dia harus diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.

· Apakah anak mendapatkan cukup makanan yang mengandung vitamin A?
Air Susu Ibu kaya dengan vitamin A. Makanan lain yang mengandung vitamin A, adalah hati, telur, hasil peternakan, minyak sawit merah, buah2an berwarna kuning atau oranye, dan daun sayuran berwarna hijau. Jika jenis makanan ini tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, maka petugas kesehatan dapat memberikan suplemen vitamin A (tablet atau sirop) setiap 4 sampai 6 bulan.

· Apakah anak mendapatkan susu pengganti dengan cara menggunakan botol? Jika anak diberikan susu pengganti, maka hal tersebut harus dilakukan dengan menggunakan cangkir bersih, dan terbuka, bukan menggunakan botol.

· Apakah makanan disimpan dengan cara bersih ?
Jika tidak, maka anak akan sering jatuh sakit. Bahan makanan yang mentah harus dicuci dan dimasak dengan menggunakan air bersih yang berasal dari sumber yang aman. Makanan yang telah dimasak harus segera dimakan, jangan ditunda. Makanan sisa harus disimpan dengan baik, dan nanti boleh dipanaskan kembali jika akan dimakan.

· Apakah air yang digunakan cukup bersih?
Air bersih merupakan hal yang sangat penting untuk kesehatan anak. Air harus berasal dari sumber yang aman, dan dijaga agar tetap bersih dengan cara menyimpannya dalam tempat tertutup sehingga air tersebut bersih didalam tetapi juga bersih di luar. Air minum yang bersih dapat diperoleh dari pipa air yang dirawat, diperiksa dan diberi klorin secara teratur, dari pipa air umum, dari sumur gali yang dilindungi, mata air yan dilindungi, atau penampungan air hujan. Jika air diambil dari kolam, air sungai, mata air yang tidak dilindungi, sumur atau tangki, maka air tersebut harus dijernihkan lebih dahulu. Cara pengolahan air yang dapat dilakukan dirumah, seperti mendidihkan, menyaring, memberi kaporit, menyuci hamakan dengan menggunakan sinar matahari sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan terlatih atau petugas lapangan.
· Apakah pembuangan kotoran dilakukan dengan menggunakan latrin, toilet atau dikubur? Apakah tangan dicuci dengan menggunakan sabun atau pengganti sabun, seperti abu dan air setelah buang air besar ?
Jika tidak, anak mungkin akan tertular cacing, dan berbagai penyakit lainnya. Anak yang menderita cacingan harus minum obat cacing yang diberikan oleh petugas kesehatan terlatih.
· Apakah anak kecil sering ditinggal sendirian atau dijaga oleh saudaranya yang lebih besar ?
Jika ya, maka anak tersebut memerlukan lebih banyak perhatian dan interaksi dengan saudaranya terutama pada saat makan.

2. Anak yang berusia sampai dengan 6 bulan, hanya memerlukan Air Susu Ibu saja sebagai makanan dan minuman utama mereka. Setelah 6 bulan, bayi memerlukan variasi makanan lain disamping air susu ibu untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang sehat
Pesan Pendukung Dalam usia 6 bulan pertama, saat bayi berada dalam kondisi yang paling berisiko, pemberian ASI eksklusif akan sangat membantu mencegah diare dan berbagai penyakit infeksi lainnya, serta menjadikan bayi telah melakukan langkah awal yang bagus dalam kehidupannya.
Pada usia 6 bulan, anak memerlukan makanan dan minuman lain disamping air susu ibu. Hal ini akan memberikan tenaga, protein, dan berbagai nutrisi lain yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan.
Berbagai jenis makanan sayuran dan buah2an, daging, ternak unggas, ikan, telur dan hasil peternakan, akan membantu memenuhi kebutuhan gizi anak. Memberi ASI sampai dengan usia 2 tahun, atau lebih akan membantu menyediakan berbagai sumber gizi penting yang dapat menangkal penyakit.
Jika makanan lembut separuh lembut atau keras, dikenalkan kepada anak sangat lambat, maka anak tidak akan mendapatkan berbagai gizi yang diperlukan. Dan hal ini akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketika mengenalkan makanan keras, maka sebaiknya diawali dengan makanan yang lembut dan lembek, dan secara bertahap pindah kepada jenis makanan yang keras. Semakin banyak variasi makanan sehat diberikan, maka menu makanan anak makin menjadi menu yang bergizi dan seimbang.
Konsistensi dan variasi makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak serta kemampuan makan anak. Pada usia 6 bulan, anak dapat menikmati makanan lembut, atau lembek seperti bubur, atau sop. Pada usia 8 bulan, hampir semua anak mampu melakukan makan sendiri (snack yang dapat dimakan sendiri oleh anak). Pada usia 12 bulan, hampir semua anak sudah dapat makan jenis makanan yang hampir serupa dengan anggota keluarga lainnya.
Orang tua dan para pengasuh harus mencegah untuk tidak melakukan pemberian makanan yang dapat menyebabkan anak tersedak, seperti jenis makanan kacang, anggur, dan wortel mentah serta makanan lain yang memiliki bentuk tertentu yang nantinya dapat tertahan ditenggorokan.
Tentang berbagai jenis makanan yang Mungkin akan sulit memenuhi kebutuhan gizi anak, tanpa mengambil makanan yang berasal dari sumber hewan. Dengan demikian menjadi penting untuk memberikan kepda anak-anak, berbagai makanan yang diperkuat atau berbagai vitamin dan suplemen mineral, seperti tepung, sirup dan berbagai tablet yang dapat ditelan. Petugas kesehatan terlatih dapat memberikan nasihat kepada orang tua atau pengasuh tentang jenis makanan yang paling bergizi atau suplemen mana yang boleh dikonsumsi.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan bergizi yang dapat dimakan oleh anak-anak (usia lebih 6 bulan):
· Makanan pokok, termasuk biji2an (padi, gandum, jagung, millet) umbi ( singkong, kentang, ubi rambat) buah2an (pisang, sukun)
· Makanan berprotein tinggi seperti daging, unggas, ikan, hati dan telur (boleh diberikan sesering mungkin )
· hasil peternakan, seperti keju, yogurt, susu kering ( yang dapat dicampur dengan makanan lain seperti bubur yang dimasak). Semua ini merupakan pilihan bagus untuk anak-anak usia 7 – 12 bulan. Dan pilihan ini lebih bagus daripada susu yang memang lebih sulit untuk dicerna oleh anak-anak.
· Sayuran daun berwarna hijau dan oranye, seperti bayam, broccoli, wortel, lobak, labu dan ubi ( yang memiliki kandungan vitamin).
· Kacang-kacangan, seperti chickpeas, lentils, cowpeas, black-eyed peas, kidney beans and lima beans (guna memperkaya jenis makanan dan menyediakan protein, tenaga, dan zat besi)
· Minyak, terutama minyak lobak, minyak kacang, minyak sawit merah, mentega atau margarin.
· Biji-bijian, termasuk kacang tanah, berbagai jenis kacang lainnya, labu, bunga matahari, melon (untuk tenaga dan beberapa jenis vitamin).
Memang sulit untuk memenuhi semua kebutuhan gizi bagi anak-anak dalam hanya bentuk menu sayuran saja. Hal ini terutama karena disebabkan makanan yang bersumber dari hewan, menyediakan zat gizi utama seperti zat besi.
Seorang anak yang makan sayuran saja, memerlukan gizi tambahan dalam bentuk berbagai tablet vitamin atau berbagai makanan suplemen yang kaya gizi.
Zat besi yang berasal dari tumbuhan makanan secara umum sulit untuk dicerna dengan baik oleh tubuh. Namun demikian tumbuhan makanan seperti kacang2an (kacang putih, chickpeas, lentils) mengandung zat besi yang lebih banyak. Zat besi akan lebih mudah dicerna jika dimakan bersama makanan yang kaya dengan vitamin C, seperti jeruk, dan berbagai buah limau serta jus.

3. Sejak usia 6 – 8 bulan seorang anak perlu makan 2 sampai 3 kali perhari, dan sejak usia 9 bulan perlu makan 3 sampai 4 kali perhari, disamping pemberian air susu ibu. Tergantung kepada selera anak, selingan diantara waktu makannya, mereka perlu diberi satu atau dua makanan tambahan, seperti buah, atau roti. Bayi harus disuapi dengan potongan makanan kecil dan yang lambat laun meningkat dalam jenis dan jumlah sesuai dengan pertumbuhan bayi.
Pesan Pendukung Gizi yang baik bagi anak usia dibawah dua tahun sangat penting. Gizi yang tidak cukup pada usia ini dapat memperlambat perkembangan phisik dan mental anak sepanajang hidupnya.
Agar dapat tumbuh dan tetap sehat, anak-anak memerlukan beragam makanan bergizi seperti daging, ikan, kacang2an, telur, buah2an dan sayuran disamping air susu ibu.
Perut seorang anak lebih kecil dibanding dengan seorang dewasa, sehingga seorang anak tidak dapat makan dalam porsi yang banyak setiap kali makannya. Namun demikian kebutuhan tenaga dan pertumbuhan anak sangat besar. Karena itu seorang anak perlu sering makan, untuk memenuhi semua kebutuhannya tersebut.
Makanan seperti sayuran yang direbus, daging cincang, telur, atau ikan harus diberikan kepada anak sesering mungkin. Sedikit minyak harus diberikan kepada anak, terutama minyak yang diperkaya dengan vitamin.
Jika makanan disajikan dalam piring yang biasa, maka anak kecil mungkin akan mendapatkan makanan yang tidak cukup. Tetapi jika makanan diberikan dalam piring atau mangkok anak itu sendiri, maka orang tua atau pengasuh akan lebih mudah tahu, makanan apa dan seberapa banyak anak telah makan.
Anak-anak mungkin perlu didorong untuk makan, dan mereka mungkin memerlukan bantuan untuk memngatur makanan dan peralatannya. Seorang anak yang lambat perkembangannya atau cacat perlu bantuan khusus untuk makan dan minum.

Berikut dibawah ini beberapa informasi tentang seberapa sering seorang anak harus diberi makan :
6–8 bulan:
Anak harus sering mendapatkan air susu ibu, dan mendapatkan makanan lain 2 – 3 kali dalam sehari. Orang tua harus mengenalkan makanan lembut (seperti bubur), dan bertahap ditingkatkan kekentalan makanannya. Makanan yang berasal dari hewan seperti daging, telur, dan ikan, dapat diberikan seawal mungkin tetapi harus dilembutkan dalam potongan kecil-kecil. Mulai dengan 2-3 sendok penuh setiap kali makan, kemudian meningkat menjadi ½ cawan ukuran 250 mililiter.

9–24 bulan:
Anak-anak harus mendapatkan makanan lain 3 -4 kali dalam sehari disamping air susu ibu. Berilah anak usia 9 – 11 bulan ½ cawan ukuran 250 mililiter setiap kali makan. Berilah anak usia 12 – 23 bulan, ¾ sampai 1 cawan penuh ukuran 250 mililiter setiap kali makan. Berilah anak usia 2 tahun dan lebih 1 cawan penuh ukuran 250 milliter setiap kali makan. Berbagai makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, telur harus diberikan sebanyak mungkin.

Pada usia 12 bulan :
Hampir semua anak sudah dapat mengkonsumsi “makanan keluarga” yang padat. Mereka masih boleh diberikan makanan setengah-padat, yang lebih mudah dimakan oleh anak. Sejak anak berusia 6 bulan makanan tambahan berupa camilan bergizi (seperti buah, atau roti ) dapat diberikan sekali atau dua kali dalam sehari, sesuai selera anak.
Jika kualitas atau jumlah makanan setiap kali makan ternyata rendah, atau anak sudah tidak lagi disusui, maka berikanlah 1-2 cawan susu atau makanan tambahan setiap harinya.

4. Waktu makan merupakan saat belajar, menyayangi, mencintai dan bergaul untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan phisik, sosial, dan emosi anak. Kedua orang tua, atau pengasuh harus ngobrol dengan anak selama makan, dan memberi makan serta memperlakukan anak laki dan perempuan dengan sabar dan setara.
Pesan Pendukung Waktu makan memberikan kesempatan kepada ibu dan ayah atau pengasuh untuk berinteraksi dan ngobrol dengan anak serta membantu proses belajar mereka. Hal ini dapat membantu merangsang perkembangan sosial dan emosi anak. Mendorong anak untuk mau makan, merupakan hal yang penting, tetapi tidak boleh memaksa mereka makan.
Setiap anak berbeda dalam kemampuan menerima air susu ibu, demkian pula dalam tingkat pertumbuhannya. Anak perlu diberi makan secara langsung. Anak harus dibantu, ketika mereka mulai belajar makan sendiri.
Jika seorang anak tidak mau makan jenis makanan tertentu, maka pengasuh dapat mencoba kombinasi makanan yang berbeda, rasa, dan cara merayu yang juga berbeda. Pengasuh harus mengupayakan sekecil mungkin tidak mengalihkan perhatian, jika anak kehilangan selera makannya
Anak laki dan perempuan menuntut perhatian dan waktu makan yang sama. Mereka harus menerima kuantitas dan kualitas makanan serta minuman yang sama. Mereka sama-sama harus mendapatkan air susu ibu pada usia 6 bulan pertama, dan menerima jumlah makanan yang bervariasi dalam jumlah yang sama setelah berusia 6 bulan.Ibu dan ayah perlu mendapatkan informasi tentang gizi anak. Kedua orang tua harus mengambil peran dalam memberi makan anak-anak mereka.

5. Anak-anak memerlukan vitamin A untuk membantu melawan penyakit, melindungi dari kebutaan, serta mengurangi risiko meninggal. Vitamin A terdapat pada banyak jenis buah2an dan sayuran, minyak palem merah, telur, hasil ternak, hati, ikan,daging, dan berbagai makanan yang diperkaya serta air susu ibu. Bagi daerah dimana kekurangan vitamin A merupakan hal yang biasa, suplemen vitamin A dosis tinggi dapat diberikan setiap 4 hingga 6 bulan kepada anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.
Pesan Pendukung Sampai dengan usia 6 bulan, air susu ibu merupakan sumber utama vitamin A, kecuali jika ibu memiliki vitamin A yang cukup berasal dari makanan atau suplemen.
Anak yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun dapat memperoleh vitamin A dari berbagai makanan seperti hati, telur, produk ternak, ikan, minyak sawit merah, mangga dan pepaya, jeruk, ubi, sayur daaun berwarna hijau dan wortel.
Ketika anak tidak memperoleh vitamin A dengan cukup, maka anak akan kurang mampu melawan berbagai potensi penyakit yang fatal dan berisiko buta malam. Seorang anak yang mendapatkan kesulitan melihat waktu senja dan malam hari, maka kemungkinan dia mengalami kekurangan vitamin A. Anak tersebut harus dibawa untuk diobati dengan memberikan suplemen vitamin A dosis tinggi oleh tenaga kesehatan terlatih.
Pada beberapa negara vitamin A telah ditambahkan kepada minyak goreng, gula, gandum dan tepung, susu dan hasil ternak serta jenis makanan lainnya. Pada beberapa negara dimana kekurangan vitamin A telah terjadi secara luas, dan anak-anak sering meninggal karena diare, dan cacar, vitamin A dalam bentuk kapsul dosis tinggi dan sirup dibagikan 2 kali dalam setahun kepada anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.
Diare dan cacar dapat mengurangi vitamin A dari tubuh anak. Seorang anak yang menderita diare atau cacar, atau seseorang yang menderita kurang gizi harus diobati dengan suplemen vitamin A dosis tinggi yang bisa diperoleh dari petugas kesehatan terlatih.
Di daerah yang dikenal atau diduga bahwa anak-anak menderita kekurangan vitamin A, maka anak-anak yang menderita diare tersebut harus diberikan suplemen vitamin A, jika mereka belum menerima vitamin A dalam bulan terakhir , atau jika mereka belum menerima vitamin A dalam kurun interval 4 hingga 6 bulan.
Anak-anak yang menderita cacar harus segera menerima vitamin A pada hari pemeriksaan, dan kemudian satu dosis pada hari berikutnya dan satu dosis lagi paling tidak 2 minggu kemudian. Zat zinc (tablet atau sirup) dapat juga diberikan selama 10 – 14 hari untuk mengurangi tingkat kegawatan dan waktu kesakitan diare atau untuk melindungi anak terhadap diare hingga 2 bulan dari serangan diare berikutnya. Dosis untuk anak usia 6 bulan, adalah 20 miligram dalam satu hari, untuk anak usia dibawah 6 bulan, 10 miligram setiap harinya.

6. Anak-anak perlu makanan yang kaya dengan zat besi untuk melindungi kemampuan phisik dan mental anak serta untuk mencegah anemia. Sumber zat besi yang paling baik adalah sumber yang berasal dari hewan, seperti hati, ikan dan daging. Sumber zat besi lainnya adalah, makanan yang diperkaya dengan zat besi serta suplemen zat besi
Pesan Pendukung Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari, merupakan penyebab umum terjadinya anaemia. Anak-anak dapat juga menderita anaemia yang disebabkan karena malaria dan cacing pita. Bahkan kekurangan zat besi dalam kadar sedang sajapun sudah dapat merusak perkembangan intelektual. Anaemia merupakan penyebab utama kekurangan gizi di dunia.
Zat besi dapat diperoleh dalam makanan yang berasal dari hewan seperti hati, daging,dan ikan. Terdapat juga dalam makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti kacang-kacangan. Makanan seperti gandum,dan tepung jagung, garam, bumbu ikan atau kecap kadang-kadang diperkaya dengan zat besi. Makanan yang diperkaya dengan zat besi, dapat membantu mencegah anaemia. Jika dicampur dengan vitamin C, maka akan membantu sistem pencernaan menyerap zat besi lebih baik.
Beberapa gejala dari anaemia termasuk pucat pada telapak tangan, lidah, dan bibir disamping kelelahan dan sulit bernafas.

· Pada anak usia dibawah 2 tahun :
Anaemia dapat menjadi penyebab terjadinya masalah bagi keseimbangan dan koordinasi, yang dapat mengakibatkan anak-anak akan nampak serba ragu dan menarik diri. Hal ini dapat membatasi kemampuan anak untuk berinteraksi dan menghambat perkembangan inteleknya.
Anak akan memperoleh manfaat dari pemberian mineral dan vitamin yang mengandung zat besi, seperti suplemen dan berbagai vitamin dan tepung mineral. Tepung ini akan dengan mudah dicampur oleh pengasuh bagi anak-anak usia usia lebih dari 6 bulan.

· Pada ibu hamil dan gadis remaja.:
Anaemia dapat meningkatkan tingkat kegawatan dari kekurangan darah dan risiko infeksi saat melahirkan. Ini merupakan penyebab penting dari kematian ibu. Anak yang dilahirkan dari seorang ibu yang menderita anaemia sering mengalamai berat badan rendah dan anaemia. Suplemen zat besi bagi ibu hamil dapat melindungi ibu dan bayinya. Gadis remaja yang juga menderita anaemia, akan memperoleh manfaat dengan mengkonsumsi suplement zat besi setiap minggu, untuk membangun persediaan zat besi dalam tubuhnya guna menyongsong kehamilan yang sehat.

Malaria dan cacing pita dapat menjadi penyebab utama dari anaemia. Dengan mengkonsumsi suplemen zat besi untuk mengobati anemia pada saat sakit malaria, dapat memperburuk kondisi anaemia.
Berkaitan dengan masalah malaria :
· Anak yang tinggal didaerah malaria, tidak boleh minum zat besi dan folic acid, termasuk tepung yang mengandung zat besi, kecuali jika malarianya sudah diperiksa dan diobati serta diperiksa anaemianya.
· Secara umum anak yang tinggal didaerah malaria tidak boleh diberikan dosis pencegahan zat besi yang mengandung vitamin dan mineral atau suplemen kecuali jika zat tersebut diberikan melalui makanan yang diperkaya.
· Ibu hamil, para ibu, ayah dan pengasuh yang tinggal didaerah malaria perlu berkonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih tentang pemakaian suplemen zat besi untuk anak-anak mereka.
· Tuntuk mencegah malaria, anak-anak, ibu hamil dan para ibu serta anggota keluarga yang lain harus tidur menggunakan kelambu yang berisektisida,

Berkaitan dengan cacing :
· Anak yang tinggal didaerah endemis cacing harus diobati 2 sampai 3 kali dalam setahun dengan obat cacing (anthelmintic). Memberikan obat cacing secara teratur kepada anak, membantu pengobatan anemia yang disebabkan oleh cacing, dan membantu anak-anak memulihkan kembali selera makannya. Kebiasaan hidup bersih dapat mencegah cacing.Anak-anak sebaiknya tidak bermain dekat latrine, harus mencuci tangan dengan sabun dan air atau penggantinya seperti abu dan air, serta harus memakai sepatu atau sandal untuk mencegah penularan telur cacing.
· Ibu hamil yang tinggal didaerah dimana terdapat banyak cacing harus diobati dengan obat cacing yang dianjurkan.

7. Zat yodium bagi ibu hamil dan anak kecil sangat diperlukan untuk perkembangan otaknya. Zat yodium penting untuk membantu mencegah terjadinya kecacatan belajar, dan penundaan perkembangan. Menggunakan garam beryodium dan bukan garam biasa, berarti membantu menyediakan yodium untuk ibu hamil dan anak2 sebanyak yang mereka perlukan.
Pesan Pendukung Sedikit zat yodium sajapun sudah menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika seorang ibu tidak memiliki zat yodium dalam jumlah cukup pada saat hamil, maka bayi yang dikandungnya cenderung akan dilahirkan sebagai bayi yang cacat mental, atau barangkali cacat pendengaran ataupun cacat bicara.
Jika seorang anak tidak mendapat zat yodium dalam jumlah cukup pada masa kanak-kanaknya, ia akan mengalami perlambatan perkembangan mental, phisik atau kepandaiannya. Bahkan kekurangan zat yodium dalam jumlah sedang sajapun, sudah dapat mengurangi kemampuan belajar dan menurunkan kemampuan intelektualnya.
Gondok, pembesaran yang tidak wajar dari kelenjar thyroid, dapat menyebabkan pembengkakan leher, merupakan gejala dari kehilangan yodium dari menu makannya. Kekurangan zat yodium pada saat awal kehamilan, dapat meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir mati.
Penggunaan garam beryodium dan bukan garam biasa, akan membantu para ibu dan anak-anak terhadap kebutuhan zat yodium yang mereka perlukan. Garam beryodium, aman untuk dikonsumsi oleh seluruh keluarga, dan satu-satunya garam yang diperlukan untuk keperluan memasak. Keluarga harus yakin hanya menggunakan garam beryodium yang berkualitas baik, dikemas serta diberi tanda dengan benar. Para ibu perlu tahu, bahwa mereka hanya mengkonsumsi garam beryodium saja, baik sebelum, pada saat dan sesudah kehamilan. Para ibu dan ayah perlu yakin bahwa garam yang mereka konsumsi, adalah garam beryodium.

8. Ketika anak semakin banyak makan dan minum, maka risiko terkena diare semakin meningkat dengan tajam. Makanan yang tercemar kuman merupakan penyebab utama diare dan berbagai penyakit lainnya yang kemudian dapat menyebabkan anak kehilangan nutrisi dan tenaga yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kebersihan yang baik, air yang aman serta penanganan yang benar, cara penyiapan dan penyimpanan makanan merupakan hal penting untuk mencegah penyakit
Pesan Pendukung Pada saat anak tumbuh dan menjadi sangat lincah bergerak, mereka memasukkan segala macam kedalam mulutnya. Mereka dengan mudah terkena kuman, karena mereka merambah dunia sekitarnya. Karena itu menjadi sangat penting bagi para orang tua dan pengasuh untuk mempraktekkan kebiasaan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun. Mereka juga perlu menangani makanan dengan benar, gunakan air dan jaga kebersihan lingkungan hidup. Kebiasaan ini penting untuk mencegah diare dan penyakit lain serta melindungi kesehatan anak.
Makanan sebaiknya dihidangkan segera setelah selesai disiapkan, dan sisa makanan disimpan dengan aman. Peralatan makan yang bersih harus digunakan untuk menyiapkan dan menyajikan makanan. Anak harus diberi makan dengan menggunakan cawan dan mangkok yang bersih.
Hindarkan penggunaan botol dan dot, karena sulit dibersihkan.
Lima kunci cara menjaga makanan tetap aman, adalah : Jaga tetap bersih, pisahkan bahan makanan mentah dan yang sudah dimasak, masaklah makanan hingga tuntas, simpan diruangan yang bertemperatur aman, dan cucilah bahan makanan mentah dengan menggunakan air yang aman. ( Untuk informasi lebih lanjut silahkan membaca bab tentang Kebersihan )

9. Ketika anak-anak jatuh sakit, mereka memerlukan cairan tambahan dan anjuran untuk makan secara teratur, serta semakin sering memberi ASI. Setelah sembuh, anak harus diberikan lebih banyak makanan dari biasanya untuk mengembalikan tenaga dan menumbuhkan selera makan yang hilang akibat sakit.
Pesan Pendukung Ketika anak jatuh sakit misalnya sakit diare, cacar atau pneumonia, maka selera makannya akan turun dan tubuh mereka akan menggunakan makanan dengan kurang effektif. Jika anak jatuh sakit beberapa kali dalam setahun, maka pertumbuhannya akan berhenti atau lambat.
Anak yang sedang sakIt perlu dibujuk untuk mau makan. Mungkin hal ini akan sulit dilakukan, karena anak yang sakit mungkin sedang tidak merasa lapar. Orang tua atau pengasuh harus tetap menawarkan makanan yang disukai anak, sedikit demi sedikit tapi sesering mungkin.
Pemberian ekstra Air Susu Ibu menjadi sangat penting, karena dapat menyediakan berbagai gizi yang diperlukan untuk penyembuhan infeksi. Anak yang sakit juga dianjurkan untuk minum sebanyak mungkin.
Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) merupakan masalah serius bagi anak-anak yang sakit diare. Minum cairan sebanyak mungkin akan membantu mencegah dehidrasi. Apabila seorang anak menderita diare, maka ia harus minum oralit (larutan gula garam) yang dilarutkan dalam air bersih,dan dimakan bersama dengan makanan serta cairan untuk menghindarkan dari dehidrasi.
Memberikan suplemen zinc setiap hari selama 10 – 14 hari dapat mengurangi kegawatan diare. Anak tidak akan sepenuhnya sembuh kembali, sampai berat badannya sama dengan berat badan ketika dia mulaia jatuh sakit.
Seorang anak dapat meninggal karena diare yang terus menerus, dan jika anak tersebut tidak segera diobati. Jika terserang diare dan kehilangan selera makan berlanjut beberapa hari, maka ibu, ayah atau pengasuh harus segera berkonsultasi kepada tenaga kesehatan terlatih ( Untuk informasi lebih lanjut silahkan baca bab Diare )

10. Anak yang kurus dan atau anak yang bengkak memerlukan perawatan yang khusus. Mereka harus dibawa kepada petugas kesehatan terlatih atau kefasilitas kesehatan untuk diperiksa dan diobati.
Pesan Pendukung Dalam kurun waktu yang singkat, kondisi gizi yang tidak cukup, bersamaan dengan terjadinya sakit atau infeksi dapat menyebabkan seorang anak dengan segera menderita kekurangan gizi yang berbahaya. Anak memerlukan pengobatan segera, berikut makanan khusus dan obat. Anak harus segera langsung dibawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Anak yang menderita kekurangan gizi berat akan nampak sangat kurus. Mungkin juga beberapa bagian tubuhnya luka, biasanya bagian kaki. Seorang petugas kesehatan terlatih akan segera dapat mengenal gejala kurang gizi berat dengan mengukur berat badan dan tingginya, serta menggunakan pita untuk mengukur lengan atas atau memeriksa bengkak pada kedua kakinya.

Mengobati seorang anak yang menderita kurang gizi berat harus dilakukan oleh petugas kesehatan. Pengobatan akan tergantung kepada kondisi seberapa parah sakitnya anak tersebut. Sebagian besar anak usia diatas 6 bulan, dapat diobati dengan sejenis makanan siap pakai yang disebut sebagai Ready-touse therapeutic Foods (RUTF). Ini adalah sejenis makanan lembut yang telah dikemas lebih dahulu dan mengandung semua gizi yang diperlukan untuk penyembuhan anak. RUTF mudah dimakan anak, tidak perlu dicampur air atau makanan lain, dan memungkinkan untuk digunakan dengan aman dimana saja.
Orang tua atau pengasuh perlu diberikan RUTF untuk persediaan selama satu minggu, dan dilengkapi dengan informasi tentang bagaimana cara merawat anak. Informasi tentang pengobatan perlu diberikan juga sebagai pelengkap dari perawatan. Anak harus dikonsultasikan kepada petugas kesehatan setiap minggu untuk diperiksa kemajuan penyembuhannya.
Perawatan yang lebih intensif harus diberikan kepada anak yang tidak dapat makan obat RUTF, memiliki masalah pengobatan lain, atau usianya masih dibawah 6 bulan. Berbagai kasus ini harus dirujuk ke rumah sakit, atau fasilitas lain yang dapat menyediakan perawatan 24 jam, therapi susu dan fasilitas pendukung untuk menyusui.
Anak yang menderita gizi buruk, lebih cepat terserang demam dibandingkan dengan anak lain, sehingga mereka harus dijaga agar tetap hangat. Berada dalam pelukan ibu atau pengasuh, dapat membantu menjaga anak tetap hangat. Sebaiknya ibu dan anak berselimut, termasuk kepala anak sebaiknya ditutupi.

Meskipun anak yang menderita gizi berat memerlukan pengobatan gizi yang khusus, namun demikian air susu ibu tetap merupakan sumber gizi penting dan perlindungan terhadap penyakit. Selanjutnya walaupun anak mendapatkan pengobatan khusus (baik dirumah ataupun di fasilitas kesehatan) anak yang masih menyusui harus tetap dilanjutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar