Jumat, 01 November 2013

Pentingnya Air Susu Ibu | ASI dan Makanan bagi Anak Bayi

Bayi yang diberikan ASI biasanya lebih sehat dan mencapai pertumbuhan serta perkembangan yang optimal bila dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula.
Jika sebagian besar bayi hanya diberikan ASI eksklusif dalam usia 6 bulan pertama – artinya hanya air susu ibu dan tidak ada cairan lain atau makanan lainnya, bahkan tidak juga air – maka diperkirakan paling sedikit 1.2 juta nyawa anak-anak dapat diselamatkan setiap tahunnya. Jika bayi terus diberikan ASI sampai usia 2 tahun atau lebih, kesehatan dan perkembangan jutaan anak-anak akan meningkat secara bermakna.

Anak-anak yang tidak diberikan ASI, memiliki risiko yang semakin meningkat untuk sakit, yang dapat menghambat pertumbuhan mereka bahkan meningkatkan risiko mati atau cacat. Bayi yang disusui akan menerima perlindungan dari berbagai penyakit melalui susu ibunya.
Menyusui adalah cara alamiah dan direkomendasikan untuk memberi makan semua anak, walaupun makanan buatan dapat dibeli, air bersih tersedia, lingkungan bersih dan baik untuk menyiapkan dan memberi susu formula tersedia.

Jika seorang ibu menderita HIV positif, terbuka kemungkinan dia akan menularkannya kepada bayinya melalui menyusui. Konseling dapat membantu ibu tersebut untuk mempertimbangkan berbagai risiko dalam mengambil keputusan pilihan makanan apa yang paling bagus dan dapat diatur untuk bayinya.
Hampir setiap ibu dapat memberikan ASI. Semua ibu, khususnya mereka yang kurang yakin bisa menyusui, memerlukan dorongan dan dukungan praktis yang positif dari ayah bayi, keluarganya, teman2 dan saudara-saudaranya. Petugas kesehatan, pekerja masyarakat, organisasi perempuan,dan pimpinan usaha dapat juga membantu.

Setiap orang berhak untuk memperoleh informasi tentang keuntungan menyusui dan risiko dari pemberian makanan buatan. Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan informasi ini. Masyarakat seperti juga media dan saluran komunikasi lainnya dapat memainkan peran penting untuk mempromosikan Air Susu Ibu.

Apa yang seharusnya diketahui oleh setiap keluarga dan masyarakat tentang : AIR SUSU IBU
1. Air Susu Ibu merupakan makanan dan minuman terbaik untuk anak sampai usia 6 bulan pertama. Tidak perlu makanan dan minuman lain, bahkan airpun tidak diperlukan oleh bayi pada periode ini.
2. Bayi baru lahir harus segera diberikan kepada ibunya untuk dipeluk setelah dilahirkan. Bayi harus mendapatkan kontak langsung dengan ibunya dan mulai disusui dalam 1 jam pertama setelah lahir.
3. Hampir semua ibu dapat menyusui dengan baik. Menyusui bayi dapat mengakibatkan produksi susu lebih banyak. Bayi harus disusui paling sedikit 8 kali sehari, siang dan malam atau sesuai dengan permintaan bayi.
4. Menyusui dapat melindungi bayi dan anak-anak terhadap penyakit berbahaya. Menyusui dapat juga menumbuhkan hubungan yang khusus antara ibu dan anak.
5. Memberikan air susu dengan menggunakan botol dan memberikan air susu pengganti seperti susu formula, atau susu yang berasal dari hewan dapat mengancam kesehatan bayi dan kelangsungan hidup bayi. Apabila seorang ibu tidak dapat menyusui anaknya, maka bayi dapat diberi susu yang disajikan atau jika perlu dapat diberikan susu pengganti sekualitas air susu ibu dengan menggunakan cangkir bersih.
6. Jika seorang ibu terinfeksi HIV, maka akan terjadi risiko untuk menularkan infeksi tersebut kepada anaknya melalui pemberian air susu ibu. Bagi anak usia 6 bulan pertama, dia memiliki risiko yang jauh lebih besar jika dia diberi air susu ibu, cairan lain dan makanan, dibandingkan dengan anak yang hanya diberi ASI saja. Karena itu disarankan, bayi cukup menerima ASI saja selama 6 bulan pertama, kecuali jika memberikan pengganti air susu ibu (susu formula) dipandang sebagai hal yang dapat diterima, memungkinkan, dapat terjangkau, berkelanjutan dan aman.
7. Seorang ibu yang bekerja jauh dari rumahnya dapat melanjutkan menyusui anaknya. Dia harus menyusui bayinya sesering mungkin pada saat dia bersama-sama dengan bayinya, dan memeras air susunya jika mereka terpisah, agar pengasuhnya dapat memberikan air susu ibu tersebut kepada bayinya dengan cara yang bersih dan aman.
8. Setelah berusia 6 bulan, ketika bayi mulai belajar makan, menyusui harus tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun dan lebih, karena hal tersebut merupakan sumber gizi, tenaga dan memberikan perlindungan terhadap penyakit.

AIR SUSU IBU
1. Air Susu Ibu merupakan makanan dan minuman terbaik untuk anak selama usia 6 bulan pertama. Tidak ada makanan dan minuman, bahkan airpun tidak diperlukan oleh bayi pada periode ini.
Pesan Pendukung Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik untuk anak kecil. ASI membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi terhadap penyakit. ASI mengandung keseimbangan gizi yang sempurna untuk bayi, berbeda dengan formula makanan anak, susu bubuk atau susu hewan.
Bayi tidak memerlukan air atau makanan lainnya (seperti air teh, jus, air gula, air anggur, air beras, susu lain, atau bubur) semasa usia 6 bulan pertama. Bahkan walaupun berada didaerah yang beriklim panas sekalipun, ASI sudah dianggap memenuhi kebutuhan bayi terhadap cairan.
ASI mudah bagi bayi untuk dicerna. Bayi akan mengalami kesulitan untuk mencerna susu hewan, dan susu formula dicerna lebih lambat daripada ASI. Dibandingkan dengan pilihan lain, ASI memberi makan bayi dengan cara yang lebih effiisien. ASI melindungi bayi dari berbagai penyakit,karena ASI mengandung antibodi yang memindahkan kekebalan si ibu kepada anak. Zat antibodi ini tidak terdapat dalam susu yang lain.

Memberikan cairan dan makanan lain selain ASI kepada bayi dibawah usia 6 bulan, akan meningkatkan risiko diare dan penyakit lainnya. Air dan cairan atau makanan lainnya mungkin tercemar, yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya diare.
Seorang bayi yang diberi minum atau cairan dan atau makanan lainnya pada usia 6 bulan pertama maka bayi tersebut biasanya kurang berselera untuk menyusu. Hal ini akan menurunkan produksi ASI.

Apabila seorang bayi menyusui yang berusia dibawah 6 bulan, pada penimbangan berkala tidak menunjukkan pertumbuhan yang baik :
· Ibu memerlukan bantuan untuk meningkatkan cara bayi menyusui sehingga bayi akan menyusui secara effektif.
· Bayi memerlukan lebih banyak kesempatan untuk menyusui. Bayi harus menyusu jika dia memerlukan, baik siang ataupun malam paling sedikit 8 kali dalam waktu 24 jam. Bayi harus diberikan kesempatan untuk menyusu sampai dia melepaskan payu dara ibunya, dan dia akan nampak puas atau mengantuk. Ini merupakan indikasi bahwa bayi telah mendapatkan segalanya dari menyusu. Kepada bayi masih boleh ditawarkan untuk menyusu lagi, mungkin dia masih mau menyusu atau mungkin menolak.Bayi sebaiknya tetap dibiarkan merebahkan diri didada ibunya sampai bayi benar-benar selesai menyusu.
· Bayi yang lahir berat badan rendah, memerlukan banyak istirahat pada saat dia menyusu.
· Bayi mungkin jatuh sakit, dan dia harus diperiksa oleh petugas kesehatan terlatih.
· Bayi boleh mendapatkan air atau cairan lain, tetapi akan berakibat mengurangi pemasukan air susu ibunya. Diduga si ibu memerlukan petunjuk tentang bagaimana cara mengurangi dan menghilangkan kebiasaan minum cairan lain dan berusaha untuk meningkatkan kebiasaan untuk hanya memberikan ASI saja.
Memberi makan bayi hanya dengan ASI saja selama usia 6 bulan pertama, akan membantu menunda datangnya kembali masa menstruasi si ibu. Hal ini berarti menunda kehamilan berikutnya. Namun demikian dapat terjadi kemungkinan kurang dari 2% bahwa seorang ibu dapat menjadi hamil sebelum kembali masa menstruasinya. Hal ini lebih besar kemungkinan terjadi terutama 6 bulan setelah melahirkan.

2. Bayi baru lahir harus segera diberikan kepada ibunya untuk dipeluk setelah dilahirkan. Bayi harus mendapatkan kontak langsung dengan ibunya dan mulai disusui dalam 1 jam pertama setelah lahir.

Pesan Pendukung Kontak langsung ibu dengan bayinya dan kemudian memberikan ASI segera setelah melahirkan, akan merangsang produksi Air Susu Ibu. Menyusui juga akan membantu kandungan ibu mengecil, yang berarti akan mengurangi risiko perdarahan besar atau infeksi dan membantu mendorong ari-ari keluar.

Kolosterum, air susu kental berwarna kekuning-kuningan yang diproduksi oleh si ibu dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan, merupakan makanan paling sempurna untuk bayi baru lahir. Kolosterum tersebut bernilai gizi tinggi, dan sarat dengan antibodi yang melindungi bayi terhadap infeksi.
Kadang-kadang para ibu dianjurkan untuk tidak memberikan kolosterum kepada bayi mereka. Nasihat ini sama sekali tidak benar. Bayi baru lahir memperoleh banyak manfaat dari kolosterum tersebut.

Bayi baru lahir tidak memerlukan makanan atau minuman, selama persediaan ASI ibunya tersedia dan diberikan kepada bayinya. Memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi, dapat berakibat memperlambat produksi ASI. Dan hal itupun dapat berakibat kemungkinan terkena diare atau penyakit infeksi lainnya. Susu yang diproduksi seorang ibu, kaya akan gizi dan sangat cocok untuk bayi baru lahir. Bayi harus disusui sesering mungkin sebanyak yang dia minta.

Seorang bayi yang mengalami kesulitan untuk mengisap susu ibunya dalam beberapa hari pertama, harus diusahakan selalu dekat dengan ibunya, dan ditawari ASI berulang kali, atau bayi dibantu disusui sehingga ASI langsung masuk kemulut bayi, atau bayi diberi ASI dengan menggunakan cangkir bersih (tidak mengunakan botol). Seorang ibu harus dibantu untuk meningkatkan kemampuan bayinya mengisap, dan kepadanya diperagakan bagaimana acaranya memeras ASI., jika diperlukan.

ASI sangat bagus untuk bayi baru lahir berat badan rendah. Namun demikian tidak semua bayi dapat menyusu pada hari hari pertama kelahiran mereka. Bagi mereka, tersedia pilihan yang lain. Beberapa pilihan tersebut adalah : memeras air susu ibu (yang berasal dari ibu bayi), ASI donor ( setelah melalui test HIV, dan ASI dipanaskan dengan benar) dan susu formula anak. Semua jenis susu ini harus diberikan dengan menggunakan cangkir, sendok, atau alat medis yang biasa digunakan oleh petugas kesehatan terlatih difasilitas kesehatan.
ASI yang telah dipanaskan, dimulai dengan memanaskan air susu yang diperas (cukup untuk 1 atau 2 kali makan), dalam sebuah panci kecil sampai mendidih. Air susu tersebut kemudian didinginkan dalam kontainer tertutup dan bersih sebelum diberikan kepada bayi dengan menggunakan cangkir. Petugas kesehatan terlatih dapat memberikan bimbingan lebih jauh kepada si Ibu tentang bagaimana memeras ASI dan cara memanaskan ASI.
Sangat dianjurkan bagi bayi yang baru lahir untuk tidur bersama ibunya dalam satu kamar yang sama. Jika seorang ibu melahirkan di sebuah Rumah Sakit atau Klinik, maka ibunya boleh berada dekat dengan bayinya sepanjang 24 jam. Dia harus meminta dengan sungguh-sungguh agar bayinya tidak diberi susu formula, atau air jika bayinya sedang disusui.

3. Hampir semua ibu dapat menyusui dengan baik. Menyusui bayi dapat mengakibatkan produksi susu lebih banyak. Bayi harus disusui paling sedikit 8 kali sehari, siang dan malam atau sesuai dengan permintaan bayi
Pesan Pendukung Susu ibu dapat menghasilkan susu sebanyak yang dikehendaki bayi. Jika seorang bayi menyusu lebih sering, maka semakin banyak pula ibu memproduksi ASI. Hampir setiap ibu dapat menyusui bayinya dengan baik dan memproduksi ASI yang cukup, jika :
· Ibu memberikan ASI eksklusif.
· Bayi berada dalam posisi yang baik, sehingga dia dapat mengisap susu ibu dengan baik.
· Bayi makan sesering mungkin selama dia mau, termasuk waktu siang maupun malam, dan biarkan dia bersandar pada dada ibunya sampai dia selesai menyusu atau tertidur. Bayi baru dipindahkan menyusu pada susu yang lain, jika dia telah selesai menyusu pada susu lainnya. Menggendong bayi dalam posisi yang baik, akan membantu memudahkan bayi menyusu.

Beberapa ciri bahwa bayi berada dalam posisi yang baik untuk menyusu adalah :
· kepala bayi dan badannya berada dalam satu garis lurus.
· bayi sangat dekat kepada tubuh ibunya.
· seluruh tubuh bayi menghadap kearah ibunya.
· bayi dalam keadaan santai, gembira dan mengisap susu ibunya.

Memegang bayi dalam posisi yang tidak baik, akan menimbulkan berbagai kesulitan seperti :
· puting susu menjadi sakit dan luka
· bayi tidak tidak mendapatkan ASI yang cukup
· bayi menolak untuk makan.

Beberapa ciri bahwa bayi menempel dengan baik:
· lebih banyak warna gelap sekitar puting susu ibu (areola) yang dapat dilihat diatas mulut bayi daripada dibawah mulut bayi.
· mulut bayi terbuka lebar.
· bibir bawah bayi mengarah keluar.
· dagu bayi menyentuh susu ibu.

Beberapa ciri bahwa bayi menyusu dengan baik:
· bayi mengisap lama dan dalam.
· pipi terlihat bundar ketika sedang mengisap
· bayi akan melepaskan susu jika sudah selesai.

Biasanya ibu tidak akan merasa sakit disekitar susunya ketika sedang menyusui. Sejak lahir bayi harus menyusu setiap saat dia mau. Seorang bayi harus diberi makan sesuai dengan permintaan bayi, paling sedikit 8 kali dalam waktu 24 jam, siang dan malam. Jika bayi baru lahir tidur lebih dari 3 jam setelah menyusui, dia boleh dibangunkan secara lembut dan ditawarkan untuk menyusu lagi.

Menangis bukanlah sebuah tanda bahwa bayi ingin makan atau minum. Biasanya bayi ingin dipegang dan dipeluk, atau popoknya perlu diganti atau bayi merasa kepanasan atau kedinginan. Beberapa bayi menyusu hanya untuk merasa nyaman. Semakin banyak bayi mengisap susu, semakin banyak susu ibu berproduksi. Jika seorang bayi lama menangis dan tidak mau berhenti walaupun sudah dipegang dan dipeluk, mungkin ibunya perlu memberi tambahan ASI, atau mungkin bayi tidak terlalu sehat. Sebaiknya ibu datang berekonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih.

Memberi dot atau botol kepada bayi, dapat mengganggu proses pemberian ASI dalam bulan pertama, karena gerakan mengisap dot atau botol berbeda dengan gerakan menyusu pada ibu. Bayi akan terbiasa kepada botol, atau dot dan menolak menyusu kepada ibu. Proses ini akan menyebabkan terbatasnya waktu untuk menyusu kepada ibu dan akhirnya mengurangi produksi susu ibu. Dot dan botol dapat tercemar sehingga dapat meningkatkan risiko untuk sakit.

Para ibu yang merasa takut tidak punya ASI yang cukup, sering memberi bayi mereka minuman atau makanan tambahan pada bulan-bulan awal bayinya. Hal ini justru akan menyebabkan bayi semakin malas untuk menyusu pada ibunya, sehingga akhirnya semakin sedikit ASI yang diproduksi ibunya. Ibu akan memproduksi air susu lebih banyak jika dia tidak memberikan minuman dan makanan tambahan kepada bayinya, tetapi dia tetap menyusui bayinya.

Para ibu perlu lebih diyakinkan bahwa mereka cukup memberi makan bayinya dengan hanya memberi ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Semua ibu, terutama mereka yang tidak yakin terhadap pemberian ASI, perlu mendapatkan dukungan dan dorongan suami dan anggota keluarga lainnya, tetangga, kawan-kawan, petugas kesehatan, bahkan organisasi ibu.

Seorang ibu yang menjalani bedah caesar ketika bersalin memerlukan upaya bantuan khusus agar mau menyusui bayinya.

Penolong kelahiran mahir dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang manfaat menyusui. Mereka harus membantu para ibu untuk mulai dan melanjutkan menyusui dan membantu para ayah, serta keluarga lain untuk mau menerima bahwa menyusui merupakan sebuah proses yang alami dan kebiasaan yang bernilai gizi bagus serta dapat melindungi kehidupan bayi.

4. Menyusui dapat melindungi bayi dan anak-anak terhadap penyakit berbahaya. Menyusui dapat juga menumbuhkan hubungan yang khusus antara ibu dan anak.

Pesan Pendukung Susu ibu merupakan immunisasi pertama , dan sekaligus yang memberikan perlindungan terhadap diare, infeksi telinga dan dada serta beberapa masalah kesehatan lainnya. Perlindungan menjadi hal yang sangat berguna ketika ibu hanya memberikan ASI selama 6 bulan pertama serta menyusui masih tetap dilanjutkan bersama dengan makanan lain sampai dengan usia 2 tahun dan lebih. Tidak ada susu, makanan atau pelengkap lainnya yang dapat memberikan perlindungan seperti air susu ibu.

Pemberian ASI membantu ibu dan bayi membangun hubungan kasih sayang yang sangat erat, sebuah proses yang disebut ikatan batin. Hubungan yang dekat membantu bayi merasa aman dan dicintai, yang justru diperlukan untk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Ayah dan keluarga yang lain dapat membantu ibu, dengan menganjurkan agar ibu beristirahat dengan tenang sambil menyusui bayi. Mereka juga dapat membantu ibu dengan menyediakan makanan bergizi dan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya atau merawat anak lainnya yang lebih besar.

5. Memberikan air susu dengan menggunakan botol dan memberikan air susu pengganti seperti susu formula, atau susu yang berasal dari hewan dapat mengancam kesehatan bayi dan kelangsungan hidup bayi. Apabila seorang ibu tidak dapat menyusui anaknya, maka bayi dapat diberi susu yang disajikan atau jika perlu dapat diberikan susu pengganti sekualitas air susu ibu dengan menggunakan cangkir bersih.

Pesan Pendukung Bayi yang tidak mendapatkan air susu ibu, tidak akan memperoleh perlindungan dari antibodi ibunya yang disalurkan melalui air susunya terhadap berbagai penyakit. Bayi ini akan dengan mudah terkena diare, dan infeksi saluran pernafasan serta telinga. Diare dan infeksi saluran pernafasan dapat mematikan bayi dan anak-anak.

Memberi makan bayi dengan air susu ibu pengganti, dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat dan sakit-sakitan, jika :
1. terlalu banyak atau terlalu sedikit air yang ditambahkan
2. air tidak berasal dari sumber yang aman dan atau
3. botol dan puting susu tidak dibersihkan dengan baik.

Susu bubuk pengganti dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan sakit. Menurut hasil beberapa penelitian, diketahui bahwa anak yang diberikan susu pengganti, akan menjadi sangat berisiko untuk menjadi anak yang berat badannya berlebihan, dan nantinya akan menderita beberapa penyakit kronis seperti penyakit jantung, dibandingkan dengan anak-anak yang hanya mendapatkan ASI saja.

Memberi bayi makanan susu pengganti, memerlukan biaya yang mahal dan terutama jika orang tuanya tidak mampu membeli susu pengganti yang berkualitas. Sebagai contoh, untuk memberi makan seorang bayi selama 6 bulan pertama akan memerlukan 20 kg susu formula. Petugas kesehatan terlatih harus memberi tahu para orang tua mengenai biaya penggunaan susu pengganti ini.

Jika memang sangat diperlukan untuk memberikan susu pengganti kepada bayi, maka perlu diperhatikan hal pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan air bersih yang dipanaskan hingga mendidih yang nantinya akan dicampur dengan bubuk susu formula. Jika airnya telah menjadi dingin kembali, maka air tersebut tidak boleh digunakan. Petunjuk untuk mencampur harus diikuti dengan teliti. Cara seperti ini untuk menjamin bahwa jumlah bubuk formula dengan air yang aman akan bercampur dalam satu proses yang hygienis. Sebelum memberikan susu pengganti kepada bayi, ibu, ayah atau pengasuh harus yakin bahwa susu tersebut tidak terlalu panas.

Susu yang berasal dari hewan dan susu formula akan menjadi rusak jika disimpan dalam ruangan bertemparatur antara 20 – 25 derajat celcius lebih dari 2 jam. Air Susu Ibu dapat disimpan sampai dengan 8 jam dalam kondisi temperatur ruangan tanpa menjadi rusak. Sudah barang tentu, akan menjadi lebih baik, jika menyimpan segala macam susu dalam botol atau wadah tertutup yang bersih, misalnya kulkas.

Memberi makan dengan menggunakan cangkir lebih aman dibandingkan dengan menggunakan botol, karena cangkir lebih mudah dibersihkan dengan air dan sabun. Dengan menggunakan cangkir akan terjalin kontak dan stimulasi kebutuhan bayi, karena ibu atau pengasuh harus memegang bayi. Memberi makan dengan menggunakan cangkir tidak akan menimbulkan masalah yang dapat mengganggu anak untuk menyusu.

Makanan terbaik untuk bayi yang tidak dapat langsung menyusu kepada ibunya, adalah susu yang diperas dari ibunya untuk kemudian diberikan kepada bayi dengan menggunakan cangkir bersih yang tidak ditutup. Bahkan bayi yang baru lahirpun dapat diberi makan dengan mengunakan cangkir tersebut. Jika diperlukan untuk memberi makan bayi dengan susu pengganti yang berkualitas, maka itupun tetap sebaiknya diberikan dengan menggunakan cangkir bukan botol.

6. Jika seorang ibu terinfeksi HIV, maka akan terjadi risiko untuk menularkan infeksi tersebut kepada anaknya melalui pemberian air susu ibu. Bagi anak usia 6 bulan pertama, dia memiliki risiko yang jauh lebih besar jika dia diberi air susu ibu, cairan lain dan makanan, dibandingkan dengan anak yang hanya diberi ASI saja. Karena itu disarankan, bayi cukup menerima ASI saja selama 6 bulan pertama, kecuali jika memberikan pengganti air susu ibu (susu formula) dipandang sebagai hal yang dapat diterima, memungkinkan, dapat terjangkau, berkelanjutan dan aman.

Pesan Pendukung Test HIV testing, pengobatan dan konseling Ibu hamil dan ibu baru yang diduga mereka terinfeksi HIV harus berkonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih tentang bagaimana mengurangi risiko menularkan kepada bayinya selama kehamilan, melahirkan atau menyusui. Mereka juga harus mednapatkan konsultasi dan dukungan tentang bagaimana mendapatkan pengobatan dan perawatan untuk mereka sendiri.

Seorang petugas kesehatan terlatih dapat memberikan informasi kepada ibu yang positif tertular HIV, dengan informasi tentang terapi antiretroviral (ART), yaitu satu jenis kelompok obat bagi mereka yang terinfeksi HIV. ART dapat mengurangi risiko pemindahan HIV dari ibu kepada anak sambil tetap menjaga kesehatan ibunya. Semua petugas kesehatan harus tahu jika test HIV tersedia diklinik mereka sendiri. Mereka harus menyediakan informasi tentang hal ini dan berbagai jenis pelayanan lainnnya yang terkait dengan hal tersebut kepada para ibu hamil dan ibu baru.

Pelajari bebagai risiko dan pilih mana yang dapat dilakukan.
Seorang ibu yang ternyata positif HIV,dia harus diberikan konseling dan mendapat penjelasan tentang berbagai informasi untuk membantu dia memutuskan agar memilih makanan terbaik untuk bayinya dan yang paling bisa dilakukan. Ibu yang ternyata positif HIV harus tahu bahwa :
· jika dia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dia telah mengurangi risiko bayinya terhadap berbagai penyakit, gizi salah atau meninggal.
· jika dia menggunakan susu pengganti seperti hanya susu formula saja, maka dia telah menghindarkan bayinya dari risiko tertular HIV melalui air susu ibunya.
· mempersingkat masa menyusui, dapat mengurangi risiko penularan infeksi kepada anak.

Pilihan makanan terbaik untuk anak dari ibu yang positif HIV, akan tergantung kepada kondisi perorangan. Si ibu harus mencari tahu berbagai risiko melalui diskusi dengan petugas kesehatan terlatih. Seeorang ibu yang positif HIV, punya hak terhadap Informasi yang dia perlukan guna menetapkan keputusan yang berdasarkan informasi.
Semua pelayanan dan dukungan yang diperlukan untuk melasakan keputusan yang dia ambil.

Beberapa Pilihan makanan Anak
6 bulan pertama :
· Memberi makan bayi dengan formula anak ( pengganti air susu ibu) harus memperhitungkan, jika hal tersebut dapat diterima, terjangkau, memungkinkan, berkelanjutan, serta aman bagi ibu dan anak. Jika semua ketentuan ini terpenuhi, maka bayi dapat diberi makan hanya dengan ASI pengganti berkualitas, selama 6 bulan pertama, tanpa perlu makanan tambahan ataupun ASI itu sendiri. Hal ini akan menghapuskan risiko penularan HIV kepada bayinya melalui pemberian ASI.
· jika seorang ibu positif HIV telah memutuskan untuk memberi ASI, maka dia harus memberi ASI eksklusif saja, tanpa harus menambah dengan cairan lain, susu atau makanan selama 6 bulan pertama. Memberi ASI eksklusif saja aselama 6 bulan pertama dapat mengurangi risiko bayi terhadap infeksi HIV dibandingkan dengan memberikan campuran ASI dengan makanan dan minuman. (makanan campuran).
· Makanan campuran tidak saja meningkatkan risiko penularan HIV kepada bayi dalam 6 bulan pertama, tetapi juga menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, pneumonia, dan gizi salah serta meningkatkan risiko kematian.

Setelah 6 bulan :
· semua anak harus dikenalkan kepada berbagai jenis makanan lain untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan gizi mereka.
· Ibu yang telah menyusui bayinya pada 6 bulan pertama, harus tetap melanjutkan pemberian ASI nya bersama-sama dengan makanan lain, kecuali jika mereka terpaksa harus memberikan makanan pengganti yang aman seperti susu formula anak, susu lain dan berbagai makanan. Sekali kebutuhan diet yang aman dan bergizi telah terpenuhi, maka semua kegiatan pemberian ASI harus dihentikan.

Informasi lain yang penting
Selama konseling, seorang ibu hamil atau ibu baru yang terkena HIV, dapat dibantu untuk menentukan apakah dia akan mampu memberikan bayinya dengan diet yang aman dan bergizi cukup tanpa harus memberikan ASI. Kajian ini tidak cukup hanya dilakukan satu kali saja, misalnya sebelum bayi lahir, tetapi juga dilakukan selama periode pemberian ASI dengan dukungan eptugas kesehatan terlatih.

Jika seorang ibu yakin bahwa dia bisa menyediakan susu pengganti dengan kualitas yang cukup, tepat, dan hygienis serta disiapkan dengan menggunakan air bersih, maka dia dapat menghentikan pemberian ASI nya dan segera mulai menggunakan susu pengganti.

Petugas kesehatan terlatih harus memberikan informasi kepada ibu dan ayah, tentang petunjuk yang aman dan mempraktekkan cara penyiapan pengganti susu yang bersih.

Seorang ibu baru yang tidak tahu status HIV nya, harus memberi ASI eksklusif kepaada bayinya selama 6 bulan pertama dan melanjutkan pemberian ASI tersebut hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih disamping tetap memberikan makanan bergizi dan minuman lainnya. Anak-anak yang sudah tertular HIV harus diberi ASI eksklusif agar mereka dapat mendapatkan manfaat dari air susu ibu.

7. Seorang ibu yang bekerja jauh dari rumahnya dapat melanjutkan menyusui anaknya. Dia harus menyusui bayinya sesering mungkin pada saat dia bersama-sama dengan bayinya, dan memeras air susunya jika mereka terpisah, agar pengasuhnya dapat memberikan air susu ibu tersebut kepada bayinya dengan cara yang bersih dan aman.

Pesan Pendukung Jika seorang ibu tidak dapat bersama bayinya selama jam kerja, maka dia harus memberikan ASI sesering mungkin pada saat mereka bersama. Dengan seringnya memberikan ASI, maka dia akan terus memproduksi air susu ibu.

Jika seorang ibu tidak dapat menyusui ditempat kerjanya, dia dapat memeras air susunya 2 atau 3 kali selama jam kerja dan menyimpannya ditempat tertutup dan bersih, didalam temperatur ruangan sampai dengan 8 jam. Air susu yang diperas dapat diberikan kepada anak, oleh pengasuhnya dengan menggunakan cawan yang bersih.

Keluarga dan masyarakat dapat mendorong pimpinan perusahaan untuk memberikan cuti hamil, waktu dan tempat yang layak untuk menyusui atau memeras air susunya. Tempat tersebut harus bersih, aman dan pribadi serta tersedia air bersih untuk mencuci tangan dan peralatan.

8. Setelah berusia 6 bulan, ketika bayi mulai belajar makan, menyusui harus tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun dan lebih, karena hal tersebut merupakan sumber gizi, tenaga dan memberikan perlindungan terhadap penyakit

Pesan Pendukung Air Susu Ibu tetap merupakan sumber penting untuk tenaga,protein dan gizi lain seperti viamin A dan zat besi, bahkan pada saat bayi mulai mengkonsumsi makanan tambahan pada usia diatas 6 tahun. Air Susu Ibu membantu melindungi anak terhadap berbagai penyakit, selama bayi minum ASI.

Sangat dianjurkan bahwa seorang ibu tetap melanjutkan memberi ASI smpai anak berusia 2 tahun atau lebih selama anak masih mau menyusui.

Menyusui dapat menenangkan anak yang sedang marah dan merupakan sumber makanan penting disaat anak sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar