Jumat, 01 November 2013

Perkembangan Kesehatan dan Pembelajaran Anak

Perkembangan anak mengikuti perubahan yang terjadi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sehubungan dengan kesehatan phisik,kesiapan mental, kemantapan emosi, kemampuan sosial dan kesiapan belajar.

Dalam kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian yang sangat penting. Usia tersebut merupakan landasan yang akan membentuk masa depan kesehatan,kebahagiaan, pertumbuhan, perkembangan,dan hasil pembelajaran anak disekolah, didalam keluarga, didalam masyarakat dan dalam kehidupan secara umum.

Penelitian mutakhir, mengungkapkan bahwa sampai dengan usia lima sangat penting bagi perkembangan otak, sedangkan usia sampai dengan tiga tahun sangat penting bagi pembentukan otak. Berbagai pengalaman masa kecil menjadi dasar untuk perkembangan pengorganisasian dan fungsi otak sepanjang hidupnya. Hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap bagaimana cara anak-anak mengembangkan kemampuan belajar, kemampuan sosial ataupun emosinya. Anak-anak kecil memiliki kemampuan belajar lebih cepat dibandingkan dengan kemampuyan pada usia lainnya. Anak-anak memerlukan kasih sayang dan pengasuhan untuk menumbuhkan rasa aman dan percaya yang nantinya berkembang menjadi rasa percaya pada saat mereka tumbuh.

Bayi dan anak kecil akan tumbuh, belajar dan berkembang dengan cepat jika mereka menerima kasih sayang, cinta, perhatian, dorongan dan stimulasi mental disamping makanan bergizi dan perawatan kesehatan yang baik.

Memahami tahapan perkembangan anak, akan membantu orang tua mengerti tentang apa yang diharapkan dan bagaimana orang tua dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang.

Dalam banyak situasi , program masa anak-anak awal, membantu orang tua dan anak-anak mereka sejak anak-anak sampai dengan usia 8 tahun, yaitu meliputi masa transisi penting dari situasi rumah ke sekolah.

Semua anak mempunyai hak untuk dibesarkan dalam satu keluarga yang punya akses kepada perawatan kesehatan berkualitas, gizi yang baik, pendidikan, bermain, dan perlindungan terhadap bahaya, kesewenangan dan diskriminasi. Anak-anak punya hak untuk tumbuh dalam satu lingkungan, dimana mereka dapat mengembangkan seluruh potensinya dalam kehidupan.

Menjadi kewajiban orang tua , para pengasuh dan anggota keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk menjamin bahwa semua hak anak ini harus dihormati, dilindungi dan dipenuhi.

PERKEMBANGAN ANAK DAN PEMBELAJARAN USIA DINI
1. Usia dini, terutama usia tiga tahun pertama menjadi sangat penting untuk pembentukan otak bayi. Segala yang dia lihat, raba, cicipi, cium atau dengar akan berpengaruh terhadap bagaimana otak berpikir, merasa, bergerak dan belajar.
2. Bayi belajar dengan cepat sejak dia lahir. Mereka akan tumbuh dan belajar dengan baik, jika kedua orang tua penuh perhatian, serta para pengasuh memberikan perhatian, kasih sayang, dan rangsangan disamping gizi yang baik,perawatan kesehatan yang memadai serta perlindungan.
3. Mendorong anak untuk bermain dan melakukan penjelajahan, membantu anak-anak untuk belajar dan berkembang baik aspek sosial, emosi, phisik dan intelektualnya. Semuanya ini akan sangat membantu agar anak siap untuk sekolah.
4. Anak-anak belajar tentang bagaimana harus berperilaku (secara sosial dan emosional) dengan cara meniru perilaku orang yang paling dekat dengan mereka.
5. Memasuki sekolah dasar pada waktunya, merupakan hal kritis bagi kelangsungan perkembangan anak. Dukungan orang tua, atau pengasuh, guru dan masyarakat sangat penting.
6. Semua anak tumbuh dan berkembang dalam pola yang sama, tetapi setiap anak berkembang sesuai dengan kemampuannya. Setiap anak memiliki peminatan sendiri, perangai sendiri, dan cara berinteraksi sosial serta pendekatan khusus terhadap belajar.

PERKEMBANGAN ANAK DAN PEMBELAJARAN USIA DINI
1. Usia dini, terutama usia tiga tahun pertama menjadi sangat penting untuk pembentukan otak bayi. Segala yang dia lihat, raba, cicipi, cium atau dengar akan berpengaruh terhadap bagaimana otak berpikir, merasa, bergerak dan belajar
Pesan Pendukung Otak seorang anak berkembang dengan cepat sampai dengan usia 5 tahun, terutama usia 3 tahun pertama. Periode tersebut merupakan perkembangan yang cepat dari kemampuan pengenalan, bahasa, sosial, emosi dan gerak.Sebagai contoh, seorang anak belajar banyak sekali mengenal kata-kata sejak usia 15 – 18 bulan. Pembelajaran bahasa yang cepat ini berlangsung sampai dengan usia pra sekolah.

Otak anak tumbuh sejalan dengan apa yang dia lihat, rasakan, cicipi, cium atau dengar. Setiap saat anak menggunakan satu dari indra ini, maka akan terjalinlah sebuah hubungan syaraf dalam otak anak tersebut. Pengalaman baru yang berulangkali akan menumbuhkan hubungan baru, yang nantinya akan membentuk cara anak berpikir, merasakan, berperilaku dan belajar pada masa kini dan yang akan datang.

Sebuah hubungan erat antara pengasuh dengan anak, merupakan cara terbaik untuk memupuk pertumbuhan otak anak. Jika seorang pengasuh bermain dan menyanyi, bicara, membaca atau menceriterakan dongeng kepada anak, memberi makan dengan makanan sehat, cinta dan kasih sayang, maka otak anak akan tumbuh.

Menjadi sehat, berinteraksi dengan pengasuh dan tinggal dalam sebuah lingkungan sehat serta aman, akan menimbulkan perbedaan yang sangat besar bagi pertumbuhan anak, perkembangan dan potensinya mendatang.

Bayi memerlukan banyak perawatan dan kasih sayang pada tahun-tahun pertama. Memegang, memeluk, dan bicara kepada bayi akan merangsang pertumbuhan otak, dan meningkatkan perkembangan emosi. Selalu dekat kepada ibu, dan memberikan ASI ketika bayi memerlukan, akan memberikan kepada rasa aman kepada anak. Bayi menyusu untuk kebutuhan gizi dan rasa nyaman.

Bagi anak-anak, menangis merupakan bentuk komunikasi. Memberikan respon kepada tangisan bayi tersebut dengan cara memegang atau berkata dengan lemah lembut akan menumbuhkan rasa percaya dan aman kepada si bayi.

Keterikatan awal kepada ibu, ayah atau pengasuh akan membantu seorang anak untuk mengembangkan kemampuan yang luas untuk menggunakan dan membangun sepanjang hidupnya, dan ini meliputi kemampuan untuk :
· belajar
· percaya kepada diri sendiri dan memiliki rasa harga diri yang tinggi.
· memiliki kemampuan sosial yang positif.
· memiliki hubungan yang berhasil pada usia dewasa.
· mengembangkan rasa empati.
Pada saat otak anak berkembang, demikian pula emosinya yang nyata dan sangat kuat. Anak dapat berubah menjadi frustasi, jika mereka tidak dapat mengerjakan sesuatu atau memiliki sesuatu yang mereka kehendaki. Mereka sering menjadi takut kepada orang baru, situasi baru atau kegelapan. Anak yang ditertawakan karena reaksinya tersebut,atau mendapatkan hukuman, atau diacuhkan mereka akan tumbuh menjadi pemalu dan tidak mampu mengekspressikan emosinya secara wajar. Jika seorang pengasuh merupakan seorang penyabar, dan bersikap simpatik ketika seorang anak mengekspreessikan perasaannya dengan kuat, maka anak cenderung akan tumbuh dengan bahagia,aman dan harmonis.

Anak laki dan perempuan memiliki kebutuhan yang sama secara phisik, mental,emosi dan sosial.Keduanya memiliki kemampuan yang sama untuk belajar. Keduanya memiliki kebutuhan yang sama terhadap perhatian, cinta kasih dan persetujuan.

Anak-anak akan mengalami stress yang hebat, jika mereka mendapatkan hukuman baik secara phisik,maupun emosi, atau jika mereka dipaparkan kepada kekerasan, atau diabaikan/terlantarkan, atau jika mereka tinggal bersama keluarga yang sakit jiwa, seperti depresi atau menggunakan obat terlarang. Stress ini akan mengganggu perkembangan otak dan dapat menimbulkan kelambatan pertumbuhan pengetahuan, sosial, dan emosi anak serta problem perilaku pada masa anak-anak dan dewasa sepanjang hayatnya.

Anak-anak yang mendapatkan hukuman baik phisik maupun mental, pada saat marah, maka mereka cenderung akan menjadi kasar juga.

Beberapa cara positif dan efektif untuk mengatasi perilaku anak, meliputi :
· memberikan kepada anak suatu penjelasan yang jelas tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
· memberikan respon yang konsisten terhadap perilaku tertentu.
· memberikan pujian untuk perilaku yang baik.
Berbagai respon orang tua maupun pengasuh ini, akan mendorong anak-anak menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang produktif dan mampu menyesuaikan diri dengan baik.

Kedua orang tua, begitu juga anggota keluarga perlu dilibatkan dalam perawatan dan pengasuhan pertumbuhan, pembelajaran, dan perkembangan anak. Mereka harus menjadikan anak laki dan perempuan merasa diperlakukan sama pada saat mereka mendorong anak-anak untuk belajar dan menjelajahi – dan ini merupakan persiapan penting menuju sekolah.

Para ibu diseluruh dunia, biasanya mengambil peran utama untuk memenuhi hak dan kebutuhan anak. Mereka mencintai, memberi makan,menghibur, mengajar, bermain dan merawat anak-anak mereka.

Peran seorang ayah sama pentingnya dengan peran ibu dalam menghibur, merawat serta melindungi hak anak-anak mereka. Seorang ayah harus menjadikan anak perempuan dan laki-laki mereka merasa sama penting. Sama seperti juga seorang ibu, maka seorang ayah dapat memenuhi kebutuhan anak terhadap kasih sayang, persetujuan, dorongan, dan stimulasi. Bersama-sama ayah dan ibu dapat menjamin bahwa anak akan menerima pendidikan, gizi yang baik dan perawatan kesehatan yang sama.

2. Bayi belajar dengan cepat sejak dia lahir. Mereka akan tumbuh dan belajar dengan baik, jika kedua orang tua yang penuh perhatian, serta para pengasuh memberikan perhatian, kasih sayang, dan rangsangan disamping gizi yang baik,perawatan kesehatan yang memadai serta perlindungan.

Pesan Pendukung Menyentuh, mendengar, mencium, melihat dan mencicipi adalah alat belajar yang digunakan anak untuk memahami dan menjelajahi dunia anak.

Kasih sayang, perhatian dan stimulasi.
Jiwa anak-anak akan berkembang dengan cepat jika mereka diajak bicara, diraba, dipeluk, jika mereka mendengar dan melihat wajah serta suara yang mereka kenal, dan jika mereka memegang berbagai benda yang berbeda.

Anak-anak akan belajar dengan cepat jika mereka merasa dicintai, dan merasa aman sejak lahir dan mereka bermain serta bergaul dengan anggota keluarga dan orang lain yang dekat dengan mereka. Semakin sering seorang ibu, ayah atau seorang pengasuh bermain, berbicara dan merespon anak, maka semakin cepat anak tersebut belajar.

Orang tua atau pengasuh lainnya harus konsisten mengajak berbicara, membaca, atau menyanyi kepada anak-anak. Bahkan walaupun anak tersebut belum dapat mengerti kata-kata, “ngobrol” tahap awal ini dapat mengembangkan ketertampilan sosial dan bahasa serta kemampuan belajar anak.

Orang tua dan pengasuh dapat membantu anak belajar, dan tumbuh dengan cara memberikan sesuatu yang baru, aman dan menarik untuk dilihat, didengar, dicium, dipegang dan bermain dengannya. Anak-anak yang merasa aman dan disayangi, biasanya akan berprestasi baik disekolah, lebih percaya diri, memiliki rasa hormat yang baik, serta mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan mudah.

Gizi yang baik
ASI Eksklusif yang diberikan selama enam bulan pertama, mengenalkan makanan bergizi dan aman secara berkala sejak usia 6 bulan, serta melanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih akan menjadikan anak tumbuh dengan gizi optimal dan sehat. Bagi anak, waktu makan merupakan kesempatan untuk menerima perhatian, dan kontak dengan ibu, ayah atau pengasuhnya.

Gizi yang baik, penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan seorang ibu hamil dan anak kecil harus bervariasi dan bernilai gizi. Makanan ini harus mengandung berbagai bahan penting seperti protein, dan lemak untuk membantu tubuh seorang anak tumbuh dan memiliki tenaga, vitamin A untuk membantu anak melawan penyakit, yodium untuk menjamin perkembangan yang sehat dari otak anak, dan zat besi untuk melindungi mental anak, serta kemampuan phisiknya.

Sementara seorang ibu punya peran utama untuk menyusui bayinya, maka ayahnya dapat membantu menyediakan makanan bergizi untuk ibu, membantu mengerjakan pekerjaan dapur lainnya serta merawat anaknya yang lain, dan dengan sungguh2 membantu istri, bayi, anak lain yang lebih besar serta anggota keluarga lainnya.

Perawatan kesehatan yang tepat
Petugas kesehatan harus memberi tahu para orang tua dan pengasuh tentang :
· immunisasi yang diperlukan dan jadual immunisasi.
· bagaimana mencegah anaemia dan berbagai penyakit parasit pada anak berusia diatas 6 bulan.
· kenapa membasmi penyakit cacing itu penting
· bagaimana menjamin anak mendapat gizi yang cukup seperti zat besi, vitamin A.

Anak-anak yang menderita anaemi, gizi kurang atau sering jatuh sakit, lebih mudah menjadi takut, atau marah dibandingkan dengan anak sehat. Mereka juga segan untuk bermain, atau bergaul dengan anak lainnya. Anak-anak seperti ini memerlukan perhatian khusus, perawatan dan dorongan untuk mau makan serta bergaul dengan yang lain agar menjadi anak sehat.

Anak-anak yang sudah mendapatkan immunisasi lengkap sesuai jadualnya, dan menerima gizi yang tepat, perawatan kesehatan, kasih sayang dan cinta mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk tetap hidup. Mereka akan mampu berkonsentrasi kepada penjelajahan, belajar, dan mengembangkan pengetahuan, bahasa, sosial, emosi dan keterampilan gerak.

Perlindungan dan perawatan dari orang tua dan pengasuh yang peduli dan responsive.

Bayi dan anak kecil tidak boleh ditinggal sendirian untuk waktu yang lama. Hal ini akan menghambat perkembangan phisik dan mental mereka, disamping kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan.

Anak perempuan memerlukan jumlah makanan, perhatian dan kasih sayang yang sama dengan anak laki-laki. Semua bayi dan anak kecil harus didorong dan dipuji jika mereka belajar mengerjakan sesuatu yang baru serta mengucapkan kata yang baru. Semua kelahiran anak laki dan perempuan harus dicatat untuk menjamin hak mereka guna memperoleh pelayanan dasar, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan hukum serta sosial.

3. Mendorong anak untuk bermain dan melakukan penjelajahan, membantu anak-anak untuk belajar dan berkembang baik aspek sosial, emosi, phisik dan intelektualnya. Semuanya ini akan sangat membantu agar anak siap untuk sekolah

Pesan Pendukung Anak-anak bermain, karena menyenangkan. Bermain juga merupakan kunci untuk perkembangan belajar mereka. Bermain, baik secara terstruktur mapun yang tidak terstruktur menjadi landasan bagi perkembangan seorang anak untuk pembelajaran masa mendatang ataupun keterampilan hidupnya. Dengan bermain, anak akan memperoleh :
· pengembangan pengetahuan, pengalaman, peminatan dan rasa percaya diri mereka.
· pengalaman belajar dengan mencoba berbagai hal, membandingkan hasil, mengajukan pertanyaan dan menghadapi tantangan.
· pengembangan keterampilan bahasa, berpikir, merencanakan, mengorganisasikan, dan mengambil keputusan.

Stimulasi, bermain dan diikut- sertakan dalam permainan dengan anak lain dan orang dewasa, adalah merupakan hal penting bagi anak cacat dan sakit kronis, seperti anak penderita HIV.

Ketika orang tua dan pengasuh bicara serta bergaul dengan anak-anak dalam bahasa ibu, hal itu akan membantu anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan mengekspressikan diri mereka sendiri. Anak-anak belajar bahasa sangat cepat dan mudah melalui pendengaran dan menyanyikan beberapa lagu, mendengarkan atau dibacakan cerita, mengulangi ritme dan memainkan beberapa permainan.

Anak perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk bermain dan bergaul dengan seluruh keluarga, termasuk saudara sekandung, kakek, nenek, dan dalam berbagai kegiatan diluar rumah. Bermain dan bergaul dengan ibu dan ayah, sangat membantu mempererat ikatan antara anak dengan kedua orang tua. Anggota keluarga dan pengasuh dapat membantu anak-anak belajar dengan cara memberikan tugas ringan dengan petunjuk jelas, menyediakan berbagai benda untuk bermain dan menyarankan kegiatan baru. Berikan kesempatan yang luas kepada anak untuk bermain, jangan didominasi oleh orang tua atau dewasa.

Semua anak memerlukan variasi dari bahan mainan sederhana yang cocok dengan tahap perkembangan dan pembelajaran. Air, pasir, kardus, blok bangunan kayu, dan jambangan serta penutupnya merupakan benda2 mainan yang tidak kalah bagusnya dengan mainan yang dibeli dari toko mainan.

Orang tua dan pengasuh harus sabar jika anak memaksa untuk melakukan sesuatu tanpa mau dibantu. Anak belajar dengan mencoba,sampai mereka berhasil. Selama anak dilindungi dari bahaya, mencoba untuk melakukan sesuatu yang baru dan sulit merupakan hal positif untuk perkembangan anak. Anak selalu tetap berubah dan mengembangkan kemampuan baru.Pengasuh harus mengamati bebagai perubahan ini dan mengikuti arah anak.

Ketika anak tumbuh makin besar, mereka memerlukan kesempatan untuk belajar dan bergaul dengan anak lainnya yang sebaya. Kelompok kegiatan belajar, yang diselenggarakan oleh pengasuh terlatih atau guru dirumah atau taman kanak-kanak adalah penting untuk membantu anak-anak siap masuk sekolah.

4. Anak-anak belajar tentang bagaimana berperilaku (secara sosial dan emosional) dengan cara meniru perilaku orang yang paling dekat dengan mereka.

Pesan Pendukung Dengan mengamati dan meniru orang lain, anak-anak belajar bagaimana bergaul. Mereka belajar tentang berbagai perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Berbagai contoh yang diberikan orang dewasa, saudara sekandung yang lebih tua,dan anak-anak lain akan merupakan pengaruh yang kuat yang dapat membentuk perilaku dan kepribadian anak.

Salah satu cara anak-anak belajar adalah meniru berbagai hal yang dilakukan orang lain. Jika laki-laki dan ibu tidak saling memperlakukan secara setara, maka anak akan mengamati, belajar dan mungkin meniru perilaku ini. Jika orang dewasa berteriak, berlaku kasar, bersikap diskriminasi, anak akan belajar jenis perilaku ini. Jika orang dewasa memperlakukan orang lain dengan santun, hormat dan sabar, maka anak-anak akan mengikuti contoh mereka. Jika ibu dan ayah saling memperlakukan dengan rasa kasih sayang adan hormat, maka inilah yang akan anak-anak pelajari dan akan dilakukan ulang pada saat mereka dewasa.

Anak-anak suka berpura-pura. Inipun harus dihargai, karena dari sini akan berkembang kreativitas dan daya khayal anak. Hal inipun akan sangat membantu akan-anak untuk memahami berbagai latar belakang perilaku orang.

5. Memasuki sekolah dasar pada waktunya, merupakan hal kritis bagi kelangsungan perkembangan anak. Dukungan orang tua, atau pengasuh, guru dan masyarakat sangat penting

Pesan Pendukung Hampir dibanyak negara, anak-anak mulai masuk sekolah dasar sekitar usia 6 atau 7 tahun. Mulai masuk sekolah merupakan hal penting bagi perkembangan anak. Anak perempuan dan laki-laki harus mulai sekolah pada usia yang tepat (sesuai dengan kebijakan pemerintah). Pada saat mereka masuk sekolah, mereka harus memiliki pengetahuan dasar dan keterampilan bahasa serta kompetensi sosial dan perkembangan emosi yang cukup sehingga mereka dapat menikmati proses belajar dalam situasi sekolah yang resmi.

Dukungan kedua orang tua atau pengasuh sangat penting untuk keberhasilan masa peralihan menuju sekolah. Kedua orang tua dan pengasuh harus memberikan dukungan penuh dan setara bagi anak laki dan perempuan agar anak-anak dapat hadir disekolah secara teratur dan dipersiapkan dengan baik. Merekapun harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan sekolah. Hal ini akan sangat membantu anak untuk dapat membiasakan diri kepada situasi sekolah, menyesuaikan diri dengan cepat dalam lingkungan sekolah dan masuk sekolah secara teratur.

Para guru harus siap untuk membantu anak-anak kecil yang masih pada tahap pengembangan potensi dasarnya untuk belajar.Para guru memiliki peran kunci dalam membangun rasa percaya diri anak laki dan perempuan sehingga mereka dapat bersama-sama menikmati dan berhasil dalam belajar. Bermain masih tetap merupakan metoda dasar untuk mengajar dan belajar pada tahun-tahun awal sekolah. Sebuah sekolah yang sayang anak, pendukungan belajar secara aktif dan pengembangan partisipasi anak, dapat menawarkan diri menjadi sebuah lingkungan belajar terbaik untuk anak-anak.

Bersama dengan keluarga dan sekolah, masyarakat – baik pejabat setempat ataupun lingkungan masyarakatnya, dapat membantu untuk menjadikan sekolah sebagai sebuah prioritas bagi masyarakat.
· meyakinkan sekolah merupakan tempat yang aman dan terbuka untuk semua anak-anak.
· meyakinkan bahwa sekolah mempunyai berbagai sumber yang diperlukannnya, seperti warga masyarakat yang terlibat dalam manajemen sekolah dan perkumpulan orang tua serta guru.

6. Semua anak tumbuh dan berkembang dalam pola yang sama, tetapi setiap anak berkembang sesuai dengan kemampuannya. Setiap anak memiliki peminatan sendiri, perangai sendiri, dan cara berinteraksi sosial serta pendekatan khusus terhadap belajar.

Pesan Pendukung Memahami usia dan berbagai tahap perkembangan anak, akan membantu para orang tua untuk memahami berbagai perubahan yang diharapkan pada saat anak tumbuh dan berkembang ( lihat grafik berikut ini ). Orang tua atau pengasuh harus mampu mencari pertolongan jika anak tidak berkembang seperti yang diharapkan.

Dengan mengamati bagaimana anak-anak bereaksi terhadap sentuhan, suara dan cahaya, orang tua dapat mengenal ciri-ciri berbagai kemungkinan masalah perkembangan atau kecacatan. Jika seorang anak perkembangannya lambat, orang tua atau pengasuh dapat membantunya dengan meluangkan waktu lebih lama bersama anak, bermain dan bicara kepada anak serta memijat tubuh anak.

Jika anak tidak memberikan reaksi terhadap perhatian dan rangsangan, maka orang tua dan pengasuh harus minta pertolongan kepada petugas kesehatan terlatih. Memberikan pertolongan dengan segera menjadi sangat penting. Orang tua dan pengasuh harus mendorong kemungkinan perkembangan terbesar dari kemampuan anak.

Seorang anak perempuan atau laki-laki memerlukan kasih sayang dan perlindungan khusus. Anak-anak tersebut memerlukan perhatian, perawatan, dan bantuan lain seperti yang diperlukan oleh anak-anak lainnnya : surat kelahiran, menyusui, immunisasi, makanan bergizi, serta perlindungan dari kekerasan dan kesewenangan. Seperti semua anak lainnya, anak cacat harus didorong untuk bermain dan bergaul dengan anak lainnya.
Seorang anak yang tidak bahagia atau mengalami kesulitan emosi, akan menampakkan beberapa perlaku yang tidak biasa, seperti :
· tiba-tiba menjadi sangat emosi, sedih, malas atau tidak mau membantu.
· terus menerus berperilaku yang aneh.
· terus menangis
· mengalami sulit tidur.
· menjadi kasar terhadap anak lain
· duduk menyendiri, daripada bermain dengan teman atau anggota keluarga
· tiba-tiba kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasa dilakukan atau pekerjaan sekolah.
· kehilangan selera makan.

Orang tua dari anak-anak tersebut atau para pengasuhnya harus dianjurkan untuk bicara dan mau mendengarkan anak. Jika muncul permasalahan, mereka harus segera minta tolong petugas kesehatan terlatih atau guru.

Jika seorang anak memiliki kesulitan mental atau emosi, maka ia memerlukan pelayanan konseling atau pelayanan kesehatan jiwa. Anak tersebut harus diteliti untuk menetapkan pengobatan atau dukungan apa yang diperlukan olehnya.

Grafik berikut ini, akan membantu para orang tua bagaimana anak-anak berkembang. Setiap tahap pengembangan merupakan bagian dari sebuah continum, membangun pada tahapan sebelumnya dan mempengaruhi tahap berikutnya.

Tidak semua anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang sama. Kemajuan yang lambat mungkin merupakan hal yang normal atau mungkin disebabkan oleh gizi yang tidak cukup, kesehatan yang buruk, kurang rangsangan atau masalah lain yang lebih serius. Para orang tua boleh mendiskusikan kemajuan anak2 mereka dengan petugas kesehatan terlatih atau dengan seorang guru.

BAGAIMANA ANAK-ANAK BERKEMBANG

Pada usia 1 BULAN
Seorang bayi harus mampu untuk :
· memutarkan kepalanya kearah tangan yang mengelus pipinya atau mulutnya
· menggerakkan kedua tangannya kearah mulutnya.
· menoleh kearah suara yang pernah dikenalnya.
· menyusu dan meraba dengan tangannya.

Nasihat bagi para orang tua dan pengasuh :
· menggendong bayi dan menyusuinya dalam satu jam pertama sejak kelahiran.
· menopang kepala bayi pada saat memegang bayi tegak lurus.
· sering memijat dan memeluk bayi.
· selalu menangani bayi dengan lembut, walaupun anda sedang dalam keadaan lelah ataupun marah.
· menyusui bayi yang frekuensinya disesuaikan dengan keinginan bayi
· selalu membuang kotoran bayi secara aman, dan cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air atau penggantinya seperti abu dan air, setelah membantu membersihkan bayi.
· bercakap, membaca dan menyanyi kepada anak sebanyak mungkin.
· limpahkan kasih sayang dan cinta tanpa henti.
· periksakan bayi kepada petugas kesehatan terlatih pada minggu pertama, dan ulangi pada minggu keenam setelah kelahiran.

Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
· tidak mau menyusui atau daya hisap bayi untuk menyusui lemah
· gerakan kaki dan lengan sedikit sekali.
· tidak bereaksi terhadap suara atau cahaya walaupun terang sekali.
· menangis lama sekali tanpa alasan yang jelas.
· muntah dan diare, yang dapat mengakibatkan dehydrasi

Pada usia 6 BULAN
Seorang bayi harus mampu untuk :
· menegakkan kepala dan dada ketika menelungkup.
· mencari benda yang mengeluarkan bunyi.
· menggenggam dan menggoyang benda.
· mendorong maju dan mundur benda
· duduk dengan dibantu
· meneliti benda dengan tangan dan mulut.
· mulai meniru bunyi dan ekspressi wajah.
· merespon panggilan terhadap namanya dan wajah yang sudah dikenalnya.

Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
· baringkan bayi pada lapisan permukaan yang bersih,rata, dan aman sehingga bayi dapat bergerak dengan leluasa untuk meraih berbagai benda.
· lanjutkan kebiasaan untuk memegang dan memeluk bayi setiap hari, serta berikan kasih sayang serta cinta.
· pangku atau pegang bayi dalam posisi yang aman sehingga dia dapat meilhat apa yang terjadi disekitarnya.
· lanjutkan memberi ASI baik siang ataupun malam, sesuai dengan keinginan bayi, dan mulai memberi makanan lain ( 2 hingga 3 kali makan dalam satu hari, dimulai sejak usia 6 bulan, 3 hingga 4 kali dalam sehari mulai usia 9 bulan).
· ngobrol, membaca,atau menyanyi bersama anak sesering mungkin, tidak saja ketika lapar atau saat mau tidur.

Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
· kejang atau sulit menggerakkan anggota tubuh
· kepala bergerak terus ( mungkin merupakan gejala infeksi telinga yang dapat mengakibatkan tuli jika tidak diobati)
· merespon sangat lemah terhadap suara, wajah yang sudah dikenal atau pemberian ASI
· menolak pemberian ASI atau makanan lain.

Pada usia 12 BULAN
Seorang anak harus mampu untuk :
· duduk tegak tanpa dibantu
· merangkak dengan menggunakan tangan dan lutut dan mencoba berdiri tegak
· mencoba belajar melangkah dengan dibimbing
· mencoba meniru suara atau bunyi dan merespon terhadap permintaan sederhana
· menikmati bermain dan bertepuk tangan.
· mengulangi bunyi-bunyian dan berbagai gerakn untuk menarik perhatian.
· memungut benda dengan menggunakan jempol dan satu jari.
· mulai memegang benda seperti sendok, cangkir dan mencoba makan sendiri.

Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
· Tunjuk beberapa benda dan sebutkan nama benda-benda tersebut, bermain, bicara dan bacakan kepada anak sesering mungkin.
· gunakan waktu makan dan kegiatan keluarga lainnya untuk mendorong pergaulan dengan seluruh keluarga.
· limpahkan selalu kasih sayang kepada anak, dan berikan reaksi baik pada waktu anak sedang senang ataupun sedang marah.
· Jika seorang anak perkembangannya lambat atau mengalami cacat phisik, maka pusatkan perhatian pada kecacatan tersebut dan berikan stimulasi serta interaksi extra.
· jangan biarkan anak berada pada satu posisi selama beberapa jam.
· berikan lingkungan yang aman untuk mencegah kecelakaan, dan hindarkan benda berbahaya, seperti benda tajam,kantung plastik, dan berbagai benda kecil yang dapat ditelan anak.
· lanjutkan menyusui dan yakinkan anak mendapatkan makanan yang cukup serta berbagai jenis makanan keluarga.
· bantulah anak mengenal penggunaan sendok dan mangkok makan.
· yakinkan bahwa anak telah memperoleh immunisasi lengkap dan menerima dosis suplemen gizi sesuai dengan yang dianjurkan.
· jagalah agar tangan anak tetap bersih dan mulai mengajari anak mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
· tidak mengeluarkan bunyi ketika bereaksi terhadap yang lain
· tidak memperhatikan berbagai benda yang bergerak
· tidak bergairah dan tidak peduli terhadap pengasuh
· kehilangan selera makan atau menolak makan.

Pada usia 2 TAHUN
Seorang anak harus mampu untuk :
· berjalan, memanjat dan lari
· pmenunjuk benda atau gambar, ketika disebutkan namanya ( misalnya hidung, mata, telinga)
· mengucapkan beberapa kata menjadi kalimat (sejak sekitar usia 15 bulan)
· mengikuti beberapa perintah sederhana
· mulai mencoret-coret jika diberikan pensil atau krayon
· menyukai cerita dan nyanyian sederhana
· meniru tingkah laku orang lain
· mulai belajar makan sendiri

Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
· membacakan, menyanyi atau bermain bersama anak.
· mengajari anak untuk menghindarkan diri dari berbagai benda berbahaya.
· bicara dengan anak secara normal, - tidak menggunakan gaya bicara seorang bayi.
· lanjutkan menyusui dan yakinkan bahwa anak mendapatkan makanan yang cukup dan berbagai macam makanan keluarga.
· yakinkan bahwa anak telah memperoleh immunisasi lengkap.
· membujuk, jangan memaksa anak untuk makan.
· berikan aturan yang sederhana dan buatlah harapan yang masuk akal.
· hargai prestasi yang dicapai oleh anak,dan berikan ketentraman pada saat anak mengalami rasa takut, serta melanjutkan untuk berbagi kasih sayang setiap harinya.

Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
· kurang peduli kepada orang lain .
· sulit menjaga keseimbangan ketika berjalan.
· mengalami luka dan berbagai perubahan dalam perilaku yang sulit dipahami(terutama setelah anak telah dirawat oloeh orang lain)
· kehilangan selera makan

Pada usia 3 TAHUN
Seorang anak harus mampu untuk :
· berjalan, lari, memanjat, menendang dan melompat dengan mudah.
· mengenal berbagai benda umum dan gambar dengan menunjuknya.
· menyusuin kalimat degan 2 atau 3 kata.
· menyebutkan nama dan umurnya sendiri.
· nama berbagai warna.
· mengerti berbagai angka
· menggunakan benda mainan untuk bermain
· makan sendiri
· mengekspressikan perasaan sayangnya.

Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
· membaca dan melihat buku bersama anak serta ngobrol tentang gambar dibuku tersebut.
· ceriterakan dongeng kepada anak-anak dan ajari mereka beberapa nyanyian serta irama gerak.
· berikan anak piring atau mangkok makanan sendiri.
· lanjutkan untuk membujuk anak agar mau makan, berikan kepada mereka waktu yang mereka perlukan.
· bantu mereka belajar memakai pakaian, menggunakan toilet dan membantu mencuci tangan mereka dengan sabun dan air, atau abu dan air sebagai penggantinya setelah mereka buang air besar dan sebelum mereka makan.
· mendengarkan dan menjawab semua pertanyaan anak.
· mendorong untuk bermain dengan kreatif, menggambar atau membuat bangunan.
· berikan tugas sederhana, seperti mengembalikan mainan ketempat semula, dalam rangka menumbuhkan rasa tanggung jawab.
· batasi menonton televisi, dan yakinkan bahwa mereka tidak melihat adegan kekerasan.
· hargai dan dorong perilaku yang positif serta berikan batasan yang jelas.
· berikan rasa kasih sayang setiap hari .
· jika tersedia, segera masukkan anak ke taman bermain agar dia bisa bermain dengan anak lainnya.

Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
· kehilangan minat untuk bermain.
· sering terjatuh
· kesulitan untuk memainkan benda kecil
· tidak dapat memahami beberapa pesan sederhana.
· tidak mampu berbicara dengan menggunakan beberapa kata.
· tidak berselera makan.

Pada usia 5 TAHUN
Seorang anak harus mampu untuk :
· bergerak secara terkoordinasi
· bercakap dengan menggunakan beberapa kalimat dan menggunakan berbagai kata yang berbeda.
· memahami lawan kata ( gemuk dan kurus, tinggi dan pendek )
· bermain dengan anak-anak lain
· berpakaian sendiri tanpa ditolong
· menjawab beberapa pertanyaan sederhana.
· menghitung dari 5 – 10 benda
· mencuci tangan sendiri

Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
· mendengarkan anak
· lebih sering bergaul dengan anak.
· membacakan dan mendongengkan beberapa ceritera.
· mendorong anak (baik laki ataupun perempuan) untuk bermain
· mendengarkan dan menjawab semua pertanyaan anak, kemudian ngobrol dengan mereka.
· mendorong untuk bermain kreatif, menggambar dan membuat bangunan.
· batasi menonton televisi, dan yakinkan bahwa mereka tidak melihat adegan kekerasan.
· hargai dan dorong perilaku yang positif serta berikan batasan yang jelas.
· berikan rasa kasih sayang setiap hari .
· jika tersedia, segera masukkan anak ke taman bermain agar dia bisa bermain dengan anak lainnya.

Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
· takut, marah atau kekerasan ketika bermain dengan anak lain yang dapat merupakan gejala masalah emosi dan kesewenangan

Pada usia 8 TAHUN
Seorang anak harus mampu untuk :
· perkembangan phisik lebih stabil dan lebih bertingkat, jika dibandingkan dengan usia dibawah 8 tahun.
· otot semakin kekar, keterampilan gerak meningkat
· kemampuan untuk memahami dan mengkomunikasikan berbagai konsep yang abstrak dan idea yang komplek mulai berkembang.
· ruang lingkup perhatian semakin luas, dan dia mampu memfokuskan perhatiannya pada masa lalu, masa yang akan datang ataupun masa kini.
· kemampuan belajarnya semakin luas, dan dia mampu membaca, menulis, serta memecahkan masalah dilingkungan sekolah.
· teman-teman dan pergaulan dengan kelompoknya semakin menjadi penting.
· minat untuk pertemanan termasuk menikmati waktu bersama dia dan kelompoknya serta merujuk kepada kelompoknya untuk mendapatkan informasi.
· kemampuan mengendalikan dirinya meningkat, dan memahami masalah emosi yang lebih komplekpun meningkat pula..

Nasihat untuk para orang tua dan pengasuh:
· menjadi tokoh panutan baik untuk anak perempuan maupun anak laki-laki.
· mendorong anak untuk dapat mengekspressikan perasaan dan keyakinannya serta kemampuan untuk memecahkan masalah.
· mengenal dan mendukung kekuatan anak, keterampilannya sebagaimana juga keterbatasannya.
· meluangkan waktu bersama anak untuk ngobrol, bicara dan mendengarkan anak.
· mengembangkan kegiatan yang dapat dikerjakan bersama anak, yang dapat menyebabkan anak merasa berhasil, aman dan disayangi.
· mendukung dan memfasilitasi waktu anak bermain dengan teman2nya, ataupun dalam kegiatan ekstra kurikulernya.
· hargai dan dorong perilaku positif serta membuat ketentuan yang jelas dan konsisten
· ● tunjukkan minat dan terlibat dalam sekolah anak anda- ingat bahwa ayah dan ibu serta pengasuh merupakan guru pertama dan utama

Berbagai tanda peringatan yang harus diwaspadai :
· kesulitan untuk mencari dan mempertahankan teman serta sulit untuk turut dalam kegiatan kelompok.
· menghindari tugas dan tantangan tanpa melakukan usaha, serta menujukkan gejala pasrah.
· sulit menyampaikan kebutuhan, pikiran dan perasaan.
· sulit memfokuskan diri pada tugas, memahami dan menyelesaikan pekerjaan sekolah.
· sikap melawan yang berlebihan, atau rasa malu terhadap teman dan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar