Jumat, 01 November 2013

Cara Menjaga Kesehatan Ibu dan Bayi

Setiap ibu hamil sangat berharap untuk mendapatkan bayi yang sehat dan kehamilan yang tidak bermasalah. Namun demkian setiap harinya 1500 ibu dan remaja perempuan meninggal karena masalah kehamilan dan melahirkan. Setiap tahun sekitar 10 juta ibu dan remaja perempuan mengalami komplikasi kehamilan dan banyak dari peristiwa tersebut yang meninggalkan bayi cacat atau infeksi.
Setiap tahun sekitar 3 juta bayi lahir mati, dan 3.7 juta bayi (data yang ada tahun 2004) segera meninggal setelah lahir atau meninggal pada usia 1 bulan. Kondisi kesehatan ibu yang rendah termasuk berbagai penyakit yang tidak diobati dengan tepat sebelum atau semasa hamil, sering menjadi penyebab utama terhadap kematian ibu dan bayi baru lahir, atau terhadap bayi lahir premature, dan atau bayi lahir dengan berat badan rendah yang kelak dapat menyebabkan komplikasi

Berbagai risiko kehamilan bagi seorang ibu dan bayinya dapat dikurangi secara bermakna, jika (1) Seorang ibu berada dalam kondisi sehat dan bergizi baik sebelum hamil. (2) Diperiksa kesehatannya secara teratur oleh petugas kesehatan terlatih paling sedikit 4 kali selama hamil (ANC triwulan 1 minimal 1 kali, ANC triwulan 2 minimal 1 kali, ANC triwulan 3 minimal 2 kali). (3) Melahirkan dibantu oleh tenaga kesehatan terampil, seperti dokter, perawat, atau bidan. (4) Jika terjadi komplikasi, Ibu dan bayinya dirujuk kepada pelayanan spesialis. (5) Ibu mendapat pelayanan kesehatan dimulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin, dan bayinya mendapatkan pemeriksaan secara teratur, selama minggu pertama dan 6 minggu setelah lahir.

Ibu hamil dan pasangannya yang menderita HIV-positif atau yang diperkirakan positif, harus berkonsultasi untuk memperoleh konseling kepada petugas kesehatan terlatih tentang tindakan untuk mengurangi risiko bayi terinfeksi selama kehamilan, kelahiran atau menyusui dan merawat diri mereka sendiri bersama bayinya.

Pemerintah bertanggung jawab untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap kualitas pelayanan kesehatan ibu, termasuk kehamilan, pasca kelahiran, penolong kelahiran mahir untuk membantu kelahiran, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi masalah serius, perlindungan persalinan ditempat kerja, dan memberikan cuti hamil.

Hampir semua negara telah meratifikasi Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan (the Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women)

Beberapa negara telah meratifikasi perjanjian internasional tentang perlindungan persalinan, dan hampir semua negara telah memberlakukan peraturan tentang perlindungan ibu. Perjanjian internasional untuk menjaga hak perempuan ini termasuk sebuah komitmen legal untuk menyediakan pelayanan kesehatan dan perlindungan ditempat kerja bagi ibu hamil dan para ibu.

Banyak perempuan termasuk para remaja mendapatkan kesulitan untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan yang disebabkan oleh kemiskinan, jarak ketempat pelayanan kesehatan, kurangnya informasi, pelayanan yang kurang memadai atau kebiasaan adat istiadat. Pemerintah, dan pejabat setempat dengan dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kemasyarakatan, bertanggung jawab untuk mengatasi berbagai masalah ini guna menjamin bahwa perempuan menerima kualitas pelayanan kesehatan yang mereka perlukan.

KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
1. Para remaja putri yang sehat dan berpendidikan serta mendapatkan asupan gizi yang cukup selama masa kanak-kanak sampai remaja akan mengalami masa kehamilan yang sehat, melahirkan yang aman, dan cenderung untuk memiliki bayi sehat jika usia melahirkan dimulai setelah usia 18 tahun.
2. Risiko yang terkait dengan usia melahirkan, bagi seorang ibu dan bayinya dapat dikurangi secara bermakna, jika sebelum hamil, kondisi seorang ibu berada dalam keadaan sehat dan bergizi baik. Selama dalam periode hamil dan menyusui semua ibu memerlukan makanan bergizi, lebih banyak makan, lebih banyak istirahat dari biasanya, asam folat, zat besi atau beberapa mikronutrien suplemen, walaupun mereka telah mengkonsumsi makanan yang diperkaya, garam beryodium untuk menjamin perkembangan mental bayi yang tepat.
3. Setiap kehamilan adalah istimewa. Untuk menjamin kehamilan yang sehat dan aman semua ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4 kali. Ibu hamil beserta keluarganya harus mampu mengenali tanda-tanda melahirkan, serta tanda bahaya kehamilan. Mereka harus memiliki rencana persalinan dan pencegahan komplikasi dan sumber daya lain untuk mendapatkan pelayanan dan pertolongan tenaga kesehatan.
4. Saat persalinan merupakan periode kritis bagi ibu dan bayinya. Setiap ibu hamil harus di tolong oleh tenaga kesehatan yang terampil seperti dokter dan bidan saat melahirkan, dan merujuk kepada pelayanan spesialis jika terjadi komplikasi.
5. Pelayanan pasca persalinan bagi ibu dan bayinya akan mengurangi risiko komplikasi dan membantu keluarga untuk mendapatkan kehidupan awal yang sehat bagi bayi yang baru lahir. Ibu dan bayinya harus diperiksa secara teratur selama 24 jam pertama setelah kelahiran, minggu pertama dan kemudian diulang lagi 6 minggu setelah kelahiran. Jika terjadi komplikasi, pemeriksaan yang lebih sering harus dilakukan.
6. Seorang ibu yang sehat, proses kelahiran yang aman, perhatian dan perawatan dasar bagi bayi baru lahir, keluarga yang menyayangi, serta lingkungan rumah yang bersih akan sangat membantu bagi daya tahan dan kesehatan bayi baru lahir, serta kelangsungan hidupnya.
7. Merokok, minum minuman beralkohol, NAPZA, racun, dan bahan pencemar lainnya berbahaya untuk ibu hamil, perkembangan janin, bayi dan anak-anak.
8. Kekerasan terhadap ibu merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dalam hampir setiap kelompok masyarakat. Bagi seorang ibu hamil, kekerasan akan sangat membahayakan baik bagi ibu itu sendiri maupun kehamilannya. Kekerasan dapat meningkatkan risiko keguguran, atau melahirkan premature, dan berpotensi untuk melahirkan bayi berat badan rendah.
9. Ditempat kerja, ibu hamil dan para ibu menyusui harus dilindungi dari diskriminasi dan pemaparan risiko kesehatan serta diberikan waktu untuk menyusui. Mereka berhak untuk mendapatkan cuti, perlindungan ketenagakerjaan, jaminan kesehatan dan jika memungkinkan bantuan uang tunai.
10. Setiap ibu berhak untuk mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu hamil atau ibu baru. Setiap petugas kesehatan memiliki kompetensi teknis dan memahami adat setempat serta memberikan pelayanan dengan ramah kepada semua ibu termasuk gadis remaja.

KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
Pesan Utama
1. Para remaja putri yang sehat dan berpendidikan serta mendapatkan asupan gizi yang cukup selama masa kanak-kanak sampai remaja akan mengalami masa kehamilan yang sehat, melahirkan yang aman, dan cenderung untuk memiliki bayi sehat jika usia melahirkan dimulai setelah usia 18 tahun.
Pesan Pendukung Para gadis yang memperoleh pendidikan formal lebih siap untuk mengisi kehidupannya. Mereka biasanya mengetahui tentang kebiasaan perawatan kesehatan, dan tidak hamil pada usia muda. Dan mereka juga baru menikah setelah dewasa, memiliki jumlah anak yang lebih sedikit, dan mengatur jarak kehamilan lebih baik, serta mencari perawatan kehamilan serta kelahiran. Diperkirakan 2 kematian ibu dapat dicegah untuk setiap tahun tambahan kehadiran sekolah per 1000 ibu.

Perkembangan dan pertumbuhan yang sehat dari seorang gadis sampai usia remaja, akan membantu menyiapkan dia untuk hamil yang sehat selama masa usia suburnya. Disamping masalah pendidikan dan perawatan kesehatan, para gadis memerlukan diet gizi yang baik semasa anak-anak dan remajanya untuk mengurangi berbagai masalah yang akan timbul nanti pada waktu hamil dan melahirkan.

Makanan bergizi yang baik termasuk garam beryodium, makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayur berwarna hijau, merah, dan kuning serta buah-buahan dan sayuran berwarna orange. Jika memungkinkan,susu atau produk ternak lainnya seperti telur, ikan, ayam serta daging harus masuk dalam daftar diet.

Para gadis yang bersekolah biasanya menunda pernikahan dan kelahiran. Setiap kehamilan dapat membawa konsekuensi serius bagi para remaja dibawah usia 18 tahun, terutama mereka yang berusia dibawah usia 15 tahun. Gadis remaja dan bayinya memiliki risiko komplikasi dan kematian yang lebih tinggi.

Menjadi sangat penting untuk mencegah kehamilan usia muda dan memberi tahu para remaja untuk tentang bahaya hamil usia muda, serta penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks,termasuk HIV. Para remaja harus meningkatkan kemampuan untuk memilih hidup sehat yang juga mendukung keseteraan dan menghormati hubungan.

Melakukan sunat untuk perempuan, dapat mengakibatkan infeksi berat vagina dan saluran kencing yang akhirnya dapat menyebabkan kemandulan serta kematian. Juga dapat mengakibatkan komplikasi yang berbahaya waktu melahirkan.

Petugas kesehatan dan program pemberdayaan masyarakat dapat membantu menumbuhkan kesadaran tentang kebiasaan berbahaya tersebut serta pentingnya para remaja untuk menunda pernikahan dan kehamilan demi kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Keluarga harus mengerti risiko tinggi dari hamil usia muda. Jika seorang gadis remaja melakukan pernikahan usia muda, dan kemudian hamil maka keluarganya harus membantunya dan menjamin bahwa dia akan memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan.

2. Risiko yang terkait dengan usia melahirkan, bagi seorang ibu dan bayinya dapat dikurangi secara bermakna, jika sebelum hamil, kondisi seorang ibu berada dalam keadaan sehat dan bergizi baik. Selama dalam periode hamil dan menyusui semua ibu memerlukan makanan bergizi, lebih banyak makan, lebih banyak istirahat dari biasanya, asam folat, zat besi atau beberapa mikronutrien suplemen, walaupun mereka telah mengkonsumsi makanan yang diperkaya, garam beryodium untuk menjamin perkembangan mental bayi yang tepat.

Pesan Pendukung Para gadis remaja, ibu, ibu hamil memerlukan makanan terbaik yang ada, susu, buah-buah2an segar , sayuran, daging, ikan, telur, biji2an, kacang polong dan buncis. Semua makanan ini aman untuk dikonsumsi semasa hamil dan menyusui.

Ibu akan merasa lebih sehat dan kuat pada waktu hamil, jika mereka mengkonsumsi makanan bergizi, lebih banyak makan makanan bergizi, dan lebih banyak istirahat daripada biasanya. Makanan bergizi kaya akan zat besi, vitamin A dan asam folat termasuk daging, ikan, telur, sayuran berwarna hijau, dan buah2an berwarna kuning serta sayuran.

Setelah melahirkan, ibu masih tetap memerlukan makanan bergizi, makan lebih banyak dan istirahat. Ibu yang menyusui memerlukan sekitar 500 kalori ekstra, setiap harinya, yang setara dengan jumlah makanan tambahan.

Selama pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan terlatih dapat memberikan beberapa suplemen micronutrien untuk mencegah atau mengobati anemia. Malaria atau infeksi cacing tambang dapat diobati jika diperlukan. Petugas kesehatan dapat juga melakukan pemeriksaan rabun ayam yang diderita, dan jika diperlukan berikan vitamin A dalam dosis yanhg memadai untuk mengobati ibu tersebut serta peningkatan kesehatan janin yang dikandungnya.

Jika ibu hamil merasa bahwa dia menderita asma, malaria atau cacing tambang, ia harus segera berkonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih.

Garam yang dikonsumsi oleh keluarga harus mengandung yodium.Yodium bagi ibu hamil dan anak kecil menjadi sangat penting untuk perkembangan kesehatan otak anak. Gondok yang nampak pada leher, merupakan sebuah tanda yang jelas, bahwa tubuh tidak mendapatkan yodium yang cukup. Kekurangan yodium akan membawa kerusakan terutama pada tahap awal kehamilan dan masa anak-anak. Ibu yang makanannya tidak cukup mengandung yodium cenderung akan mempunyai anak yang cacat phisik atau cacat mental. Kekurangan yodium dalam jumlah banyak akan menyebabkan kretin ( pertumbuhan mental dan tubuh yang terhambat ), lahir mati, keguguran dan meningkatnya risiko kematian anak.

3. Setiap kehamilan adalah istimewa. Untuk menjamin kehamilan yang sehat dan aman semua ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4 kali. Ibu hamil beserta keluarganya harus mampu mengenali tanda-tanda melahirkan, serta tanda bahaya kehamilan. Mereka harus memiliki rencana persalinan dan pencegahan komplikasi dan sumber daya lain untuk mendapatkan pelayanan dan pertolongan tenaga kesehatan.

Pesan Pendukung Pada saat seorang ibu muda sudah aktif dalam kehidupan skes, ia memerlukan informasi tentang kehamilan dan risiko penyakit infeksi melalui penularan hubungan seks, termasuk HIV. Ia harus mampu mengenal gejala awal kehamilan. Jika ternyata dia hamil, ia harus dibantu untuk mendapatkan perawatan kehamilan sejak awal kehamilan dari petugas kesehatan terlatih. Ia harus belajar tentang tahapan kehamilan yang normal dan bagaimana cara merawat , kesehatan diri sendiri serta bayinya selama hamil. Ia harus tahu tanda peringatan dari komplikasi kehamilan yang serius.

Seorang ibu hamil sekurang-kurangnya melakukan 4 kali kunjungan pemeriksaan kepada petugas kesehatan terlatih selama hamil.

Kunjungan pemeriksaan kehamilan yang pertama harus dilakukan secepat mungkin. Idealnya dilakukan pada trimester pertama kehamilan, dan 3 kunjungan berikutnya dapat dijadualkan dalam sisa waktu kehamilannya.
Untuk membantu menjamin sebuah kehamilan aman dan sehat, seorang petugas kesehatan terlatih harus :
· memberikan informasi tentang berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh seorang ibu hamil
· memeriksa tekanan darah yang dapat membahayakan ibu dan anak
· memeriksa anemia dan memberikan suplemen asam folat besi serta meyakinkan bahwa ibu tersebut mengerti tentang pentingnya makan suplemen, dan menjelaskan tentang akibat sampingan yang biasanya terjadi termasuk sulit buang air besar dan mual.
· periksa bagi kemungkinan penyakit rabun ayam untuk memastikan jika ibu memerlukan pengobatan vitamin A dan jika perlu berikan vitamin A untuk melindungi ibu dan meningkatkan perkembangan kesehatan janin.
· review status imunisasi tetanus ibu dan berikan jumlah dosis yang diperlukan untuk melindungi ibu dan bayi baru lahirnya.
· anjurkan semua ibu hamil untuk hanya menggunakan garam beryodium dalam menyiapkan makanan untuk melindungi anak mereka agar tidak cacat phisik, mental dan tidak terserang gondok.
· anjurkan semua ibu hamil lebih banyak mengkonsumsi makanan bergizi, dan lebih banyak istirahat dari biasanya
· berikan tablet antimalaria dan anjurkan untuk menggunakan kelambu berinsektisida jika diperlukan.
· berikan obat cacing jika diperlukan sejak trimester kedua untuk mengurangi kasus berat badan bayi rendah
· siapkan kedua orang tua untuk menyongsong pengalaman melahirkan dan merawat bayi baru lahir. Berikan saran kepada ibunya untuk menyusui dan merawat diri mereka sendiri, dan berikan petunjuk kepada si bapak, bagaimana dia bisa membantu.
· berikan saran kepada ibu hamil dan keluarganya tentang dimana sebaiknya tempat dan bagaimana mendapatkan pertolongan jika terjadi komplikasi sebelum, selama atau sesudah melahirkan.
· siapkan rujukan jika diperlukan kepada berbagai kelompok dalam masyarakat yang akan menyediakan bantuan dan melindungi ibu hamil yang hidup dalam suasana kekerasan.
· berikan saran untuk menghindarkan diri dari penyakit infeksi yangf ditularkan melalui hubungan seks termasuk HIV.
· periksa infeksi selama kehamilan, terutama infeksi saluran air kencing dan penyakit infeksi yang ditularkan oleh hubungan seks, termasuk HIV dan mengobatinya dengan pengobatan yang tepat.
· siapkan test HIV sukarela dan rahasia serta layanan konseling.

Seorang ibu hamil yang menderita HIV positif harus berkonsultasi kepada petugas kesehatan terlatih tentang bagaimana mengurangi risiko penularan infeksi kepada bayinya selama kehamilan, melahirkan dan menyusui serta bagaimana merawat diri dan bayinya. Seorang ibu hamil yang mengira dirinya terkena infeksi HIV harus dibantu untuk mendapatkan test dan konseling. Demikian pula calon bapaknya harus juga di test dan mendapatkan konseling. ( lihat bab. tentang HIV untuk informasi lebih lanjut)
Setiap ibu hamil dan keluarganya perlu tahu bahwa kehamilan dan mengasuh anak memiliki berbagai risiko. Mereka harus mampu mengenal berbagai tanda peringatannya.

Umumnya dianjurkan bahwa ibu sebaiknya melahirkan disebuah fasilitas khusus dan ditolong oleh penolong kelahiran yang terampil, karena komplikasi tidak dapat diramalkan. Bagi beberapa ibu, hal ini menjadi lebih penting karena kemungkinan komplikasi akan meningkat, jika mereka :
· berusia dibawah 18 tahun atau diatas usia 35 tahun.
· kurang dari 2 tahun, sudah melahirkan lagi.
· telah beberapa kali mengalami melahirkan premature sebelumnya atau memiliki bayi kurang dari 2 kg ketika lahir.
· memiliki pengalaman melahirkan dengan kesulitan atau melahirkan dengan Caesar.
· memiliki pengalaman keguguran atau bayi lahir matil.
· tinggi badan ibu kurang dari 1,50 meter.
· pernah disunat.
· menderita HIV atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks.

Seorang ibu hamil harus dibantu untuk mengenali tanda2 kelahiran dan tahu kapan harus mencari pertolongan dari penolong kelahiran mahir yang akan membantu persalinan.
Tanda-tanda kelahiran, meliputi beberapa hal berikut ini :
· kontraksi yang menyakitkan setiap 20 menit atau kurang.
· keluar air.
· perdarahan, semburan yang kental

Tanda –tanda peringatan selama hamil meliputi :
· anaemia (gejalanya meliputi lidah dan bagian mata yang pucat, lelah, dan napas pendek)
· bengkak-bengkak yang tidak biasa pada kaki, lengan atau wajah.
· janin yang bergerak lemah atau tidak ada gerakan sama sekali.

Beberapa gejala yang mengisyaratkan perlunya pertolongan dengan segera, meliputi:
· perdarahan dari vagina.
· sakit kepala luar biasa, dan penglihatan menjadi kabur
· tubuh gemetar
· sakit perut luar biasa
· demam dan lemas
· nafas cepat atau sulit bernafas.
· rasa sakit berlebihan lebih dari 12 jam.

Selama kunjungan pemeriksaan kehamilan, ibu hamil dan keluarganya harus mendapatkan dukungan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan komplikasi dengan cara mengembangkan rencana yang secara khusus :
· dimana si ibu akan melahirkan dan akan kemana jika terjadi komplikasi.
· siapa yang akan mendampingi si ibu
· bagaimana caranya si ibu agar sampai ditempat tujuan.
· peralatan apa yang akan diperlukan untuk si ibu dan bayinya.
· berapa diperlukan biaya dan siapa yang akan membayar
· siapa yang akan membantu keluarganya pada saat si ibu tidak ada dirumah.
· siapa yang akan menjadi donor darah, jika diperlukan. .

Karena kondisi dapat berubah, maka rencana kelahiran dan kemungkinan komplikasi harus diperbaharui setiap melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Rencana perawatan darurat jika terjadi komplikasi harus mencantumkan lokasi klinik terdekat, atau rumah sakit dan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memungkinkan membawa si ibu tiba dilokasi tujuan setiap saat, baik siang ataupun malam.

Semua ibu hamil harus mendapatkan akses ke klinik ibu atau rumah sakit ketika mereka akan melahirkan. Hal ini menjadi lebih penting terutama apabila si ibu dan keluarganya sadar bahwa proses kelahiran akan sulit. Dalam beberapa kasus, dimana jarak dan risiko kelahiran yang sudah diramalkan merupakan faktor yang harus diperhitungkan, maka sebaiknya si calon ibu pindah ketempat yang lebih dekat dengan klinik atau rumah sakit yang dipilih, agar pada waktunya mendapatkan pelayanan.

Petugas kesehatan, keluarga adan masyarakat perlu memberikan perhatian khusus kepada remaja hamil karena mereka berada pada situasi risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi dan dalam beberapa kasus mereka mungkin tidak bias mempengaruhi keluarga untuk mendapatkan dukungan atau meminta bantuan.

4. Saat persalinan merupakan periode kritis bagi ibu dan bayinya. Setiap ibu hamil harus di tolong oleh tenaga kesehatan yang terampil seperti dokter dan bidan saat melahirkan, dan merujuk kepada pelayanan spesialis jika terjadi komplikasi.

Pesan Pendukung Setiap kehamilan memerlukan perhatian, karena akan selalu ada risiko buruk terhadap ibu, bayi atau keduanya. Banyak bahaya, penyakit atau bahkan kematian yang sesungguhnya dapat dicegah jika ibu merencanakan untuk melahirkan dengan pertolongan penolong kelahiran mahir seperti dokter, perawat atau bidan serta melakukan 4 kali kunjungan pemeriksaan kehamilan kepada petugas kesehatan terlatih selama kehamilan.

Kemungkinan ibu atau bayi menjadi sakit atau meninggal dapat dikurangi, jika melahirkan dilakukan ditempat yang memiliki fasilitas peralatan cukup serta ditolong oleh penolong kelahiran mahir, dan dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap ibu dan bayi selama 24 jam setelah kelahiran.

Jika seorang ibu sudah siap akan melahirkan, ia dianjurkan untuk didampingi oleh seseorang yang dia pilih sendiri untuk membantunya selama proses dan sesudah kelahiran. Secara khusus pendamping dapat membantu memberi makan dan minum, membantu teknik pernafasan yang sesuai dengan tahapan proses kelahiran, serta membantu mengurangi rasa sakit dan ketidak nyamanan seperti yang diperlukan dan sesuai dengan nasehat penolong kelahiran mahir.

Selama dan segera setelah melahirkan, penolong kelahiran mahir akan :
· mengawasi dan mengikuti proses kelahiran dan mengamati secara khusus tanda2 bahaya yang memerlukan pertolongan segera.
· memberi saran kepada ibu dan keluarganya dan jika diperlukan akan mendapatkan perawatan spesialis atau pindah ke rumah sakit atau klinik kesehatan ibu
· mengurangi risiko terkena infeksi dengan cara tetap menjaga kebersihan tangan, alat2 dan tempat yang akan dipakai untuk melahirkan dan selalu tetap menggunakan sarung tangan pada waktunya.
· menganjurkan agar ibu yang akan melahirkan mau berjalan kaki selama dia berada pada tahap satu kelahiran dan membantu mengatur posisi melahirkan yang dikehendakinya.
· membantu setiap tahap kelahiran dan kelahiran bayi itu sendiri.
· memotong tali ari bayi pada saat yang tepat merawatnya.
· merawat bayi dan menjaga agar tidak kedinginan.
· bimbinglah si ibu untuk meletakkan bayi didadanya sehingga terjadi kontak langsung dan mempercepat proses menyusui bayi segera setelah lahir.
· tempatkanlah plasenta dengan aman, dan rawatlah ibu yang baru melahirkan.
· periksa dan timbang berat badan bayi serta teteskanlah cairan yang disarankan kemata bayi untuk mencegah kebutaan dan infeksi.
· aturlah masalah kesehatan bayi, dan rujuk serta pindahkan bayi dan ibunya ke fasilitas kesehatan yang lebih cocok jika diperlukan.

5. Pelayanan pasca persalinan bagi ibu dan bayinya akan mengurangi risiko komplikasi dan membantu keluarga untuk mendapatkan kehidupan awal yang sehat bagi bayi yang baru lahir. Ibu dan bayinya harus diperiksa secara teratur selama 24 jam pertama setelah kelahiran, minggu pertama dan kemudian diulang lagi 6 minggu setelah kelahiran. Jika terjadi komplikasi, pemeriksaan yang lebih sering harus dilakukan.

Pesan Pendukung Perawatan pasca kelahiran yang dilakukan oleh penolong kelahiran mahir menjadi penting untuk menjamin daya tahan dan kesehatan ibu serta bayinya. Selama satu jam pertama sejak kelahiran,dan minggu pertama serta bulan pertama kehidupan bayi kondisinya sangat rawan.

Setelah bayi lahir, penolong kelahiran mahir, akan :
· periksa kesehatan ibu dan bayinya dengan teratur selama 24 jam pada minggu pertama, dan 6 minggu setelah kelahiran.
· menyarankan dan membantu ibu tentang bagaimana melanjutkan menyusui bayi.
· memberi saran kepada kedua orang tua baru, tentang bagaimana mencegah atau menunda kelahiran berikutnya.
· memberi saran kepada ibu tentang masalah gizi, istirahat, kebersihan, immuniasi, dan jika tidur didaerah malaria gunakan kelambu yang berinsektisida, melakukan pemeriksaan kesehatan yang teratur serta bagaimana merawat diri dan bayinya, memberi saran kepada ayahnya untuk membantu keperluan ibu dan bayi tersebut.
· menjelaskan tanda2 potensi bahaya bagi ibu dan bayinya.
· membantu ibu, ayah dan keluarga dalam menyiapkan rencana darurat jika timbul komplikasi.
· memberikan penjelasan kepada ibu dan ayah tentang penyakit infeksi yang ditularkan oleh hubungan seks, termasuk HIV, dan jika mereka terinfeksi HIV, serta bagaimana merawat diri mereka dan anaknya serta bagaimana mempraktekkan menyusui sedemikian rupa sehingga mengurangi risiko infeksi kepada bayi.
· memberikan bimbingan kepada ibu tentang siapa yang positif HIV dan pasangannya untuk membantu mereka dapat membuat keputusan yang didasari oleh informasi yang benar tentang kehamilan yang akan datang dan metoda kontraseptif ( informasi lebih lanjut lihat bab HIV)
· rencanakan kunjungan berikutnya kepada ibu dan bayinya.

Untuk ibu dan atau bayi yang berkomplikasi, penolong kelahiran mahir harus :
· menjelaskan kepada ibu tentang komplikasi yang dialami oleh bayinya dan pengobatan yang seharusnya diterima oleh bayinya, serta bagaimana ibu tersebut harus melanjutkan perawatan untuk dirinya dan bayinya dirumah.
· membantu pengobatan untuk ibu jika diperlukan, dan memberikan penjelasan tentang bagaimana serta berapa lama penggunaannya.
· teliti jenis immunisasi apa yang belum diterima oleh ibu, termasuk tetanus toxoid.
· berikan nasihat kepada ibu dan ayah atau pengasuh tentang perawatan terbaik untuk bayi mereka, jika bayi lahir prematur, terlalu kecil, atau memiliki kebutuhan khusus.
· jadualkan kunjungan tindak lanjut untuk mengamati kesehatan ibu dan bayinya.

Hari-hari dan minggu-mingu pertama merupakan periode yang sangat berisiko bagi bayi dengan berat badan rendah. Sebagian besar kematian bayi baru lahir terjadi pada bayi dengan berat badan rendah.

Sesungguhnya banyak dari kematian ini dapat diselamatkan dengan perawatan pasca kelahiran oleh penolong kelahiran mahir yang akan :

· mengenali dan mengambil tindakan terhadap gejala bahaya yang timbul sewaktu-waktu.
· memberikan dukungan yang sungguh-sungguh kepada upaya menyusui bayi.
· menjaga agar bayi tetap hangat dengan cara membantu ibu atau pengasuh melakukan perawatan “skin to skin “ atau yang juga dikenal dengan istilah metoda perawatan “Kangaroo Mother Care”
· membawa bayi dengan segera ke perawatan darurat jika bayi tidak bisa menyusui.

6. Seorang ibu yang sehat, proses kelahiran yang aman, perhatian dan perawatan dasar bagi bayi baru lahir, keluarga yang menyayangi, serta lingkungan rumah yang bersih akan sangat membantu bagi daya tahan dan kesehatan bayi baru lahir, serta kelangsungan hidupnya.

Pesan Pendukung Bayi baru lahir, memerlukan perawatan yang teliti , diberi makan,disayangi, dijaga kebersihan dan kehangatannya sepanjang 24 jam terus menerus. Kedua orang tua bayi bersama dengan pengasuh utamanya yang memenuhi kebutuhan dasar bayi, membantu membangun landasan dasar untuk kesehatan, kebahagiaan,pertumbuhan, pembelajaran dan perkembangan bayi masa yang akan datang.

Seorang bayi baru lahir akan tumbuh sehat jika dia :
· selalu dekat dengan, atau sering dipeluk oleh kedua orang tua atau pengasuhnya
· mendapatkan ASI ekslusif sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan sesuai dengan kebutuhan bayi, atau paling tidak 8 kali dalam periode 24 jam, membantu semakin mempererat hubungan ibu dengan anak serta memberikan daya kekebalan bayi terhadap infeksi.
· dicintai, disayangi, dan diperhatikan, didukung serta diberikan dorongan dari keluarganya sehingga bayi akan mampu tumbuh dan belajar dengan cepat.
· dijaga agar tetap hangat, bersih, nyaman dan aman, serta bersendawa setelah makan dan secara teratur pakainannya diganti.
· dibesarkan dalam lingkungan yang bersih sehingga dapat mencegah dari kemungkinan terkena infeksi.
· diberikan perawatan kesehatan bermutu, termasuk pemeriksaan teratur, diberikan immunisasi secara berkala serta ditimbang berat badannyauntuk mengetahui pertumbuhannya.

Seorang penolong kelahiran mahir, harus :
· memberikan jawaban terhadap pertanyaan para “orang tua baru” tentang berbagai cara merawat bayi yang terkait dengan menyusui, pola makan, imunisasi, memandikan bayi, cara berhubungan dengan bayi, perkembangan bahasa, pola tidur dan lain sebagainya.
· memberi tahu “orang tua baru “tentang gejala bahaya seorang anak yang memerlukan pengobatan segera.
· membantu ibu dan ayah bayi untuk menyusun rencana darurat jika terjadi komplikasi pada bayi mereka..
· membantu ibu dan ayah bayi dengan menyiapkan catatan yang berisi informasi dasar tentang bayi pada saat l;ahir (berat, tinggi, dan waktu kelahiran).
· menyiapkan sertifikat kelahiran bayi untuk dipakai orangtuanya guna melaporkan kelahiran bayi kepada petugas catatan sipil.

Bayi yang lahir prematur dengan berat badan rendah atau bayi yang memiliki kebutuhan khusus, membutuhkan perawatan khusus, cinta dan perhatian untuk menjamin kelangsungan hidup mereka serta perkembangan dan pertumbuhan yang optimal.

Seorang penolong kelahiran mahir memiliki peran penting untuk mengajari kedua orang tua bayi tentang bagaimana merawat bayi yang memiliki kebutuhan khusus. Beberapa orang bayi, mungkin sja memerlukan perawatan khusus di rumah sakit sampai akhirnya bayi tersebut cukup berkembang atau cukup sehat untuk dibawa pulang oleh orang tuanya.

Jika seorang bayi belum bisa menyusui, maka ibunya dapat memompa dan menyimpan air susu tersebut pada sebuah botol yang bebas hama, dan nanti dapat diberikan kepada bayi tersebut dengan menggunakan sendok atau mangkok.

Merawat seorang bayi baru lahir dapat mendatangkan kegembiraan bagi kedua orang tuanya, serentak dengan timbulnya rasa khawatir dan ragu-ragu karena merawat bayi akan merupakan pengalaman pertama bagi kedua orang tua bayi tersebut.

Karena bayi baru lahir sangat tergantung kepada kedua orang tuanya untuk memenuhi segala macam kebutuhannya, maka kedua orang tuanya tersebut harus pandai merawat mereka diri sendiri. Ibu yang menyusui bayi, terutama harus lebih banyak mengkonsumsi makanan bergizi serta lebih banyak istirahat. Sementara itu sang ayah dapat membantu si ibu dengan mengerjakan pekerjaan urusan dapur dan menjaga anak lainnya sementara ibu sedang istirahat.

7. Merokok, minum minuman beralkohol, NAPZA, racun, dan bahan pencemar lainnya berbahaya untuk ibu hamil, perkembangan janin, bayi dan anak-anak.

Pesan Pendukung Jika seorang ibu hamil merokok maka bayi yang dikandungnya memiliki kecenderungan akan lahir dengan berat badan rendah. Kemudian, anaknya akan mengalami batuk-batuk, demam, pneumonia atau gangguan pernafasan lainnya.

Seorang ibu hamil dapat merusak kesehatannya sendiri dan kesehatan janinnya jika dia minum alkohol dan menggunakan narkotik. Bahan2 yang ada pada alkohol dan narkotik, dapat merusak perkembangan phisik dan mental anak. Karena itu segera setelah bahwa seorang ibu akan merencanakan hamil atau diduga hamil,maka dia harus segera berhenti minum alkohoil dan berhenti memakai obat terlarang. Jika ternyata dia sulit untuk berhenti, maka dia harus segera mencari bantuan dan nasihat medis dari petugas kesehatan terlatih, atau dari Puskesmas atau organisasi masyarakat yang bergerak dalam pencegahan obat terlarang.

Seorang ibu hamil tidak boleh minum obat selama hamil, kecuali dalam keadaan sangat memaksa dan diberikan resep oleh petugas kesehatan.

Untuk menjamin pertumbuhan phisik dan perkembangan mental anak, ibu usia subur, ibu hamil, ibu, anak kecil harus dilindungi dari asap rokok, maupun asap dapur ketika masak, asap pestisida, atau racun lainnya, serta polusi lainnya seperti timah yang ada dalam air yang dialirkan melalui pipa, atau dalam pipa pembuangan kendaraan serta pada cat.

Keluarga dan masyarakat dapat membantu ibu hamil, para ibu dan anak-anak mereka, dengan menyediakan lingkungan bebas asap sehingga mereka tidak akan menghisap asap rokok yang merusak.

Tempat kerja harus melindungi ibu usia subur, ibu hamil dan para ibu terhadap paparan asap berbahaya, racun dan bahan polusi yang dapat merusak kesehatan mereka serta anak-anaknya.

8. Kekerasan terhadap ibu merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dalam hampir setiap kelompok masyarakat. Bagi seorang ibu hamil, kekerasan akan sangat membahayakan baik bagi ibu itu sendiri maupun kehamilannya. Kekerasan dapat meningkatkan risiko keguguran, atau melahirkan premature, dan berpotensi untuk melahirkan bayi berat badan rendah.

Pesan Pendukung Kekerasan dan penyalahgunaan obat merupakan hal yang tidak dapat diterima untuk kapanpun. Ibu yang menyalahgunakan obat, akan mengalami kelahiran premature atau bahkan kehilangan bayinya. Bayi akan lahir dengan berat badan rendah dan akan mempengaruhi kesehatan serta kelangsungan hidupnya.

Petugas kesehatan, keluarga dan masyarakat harus waspada terhadap berbagai bahaya ini, menyediakan perlindungan, dan bekerja untuk mencegah serta menghapus kekerasan terhadap perempuan. Petugas setempat, dengan dukungan dari berbagai organisasi dan tokoh masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk : (1) melakukan upaya pencegahan terhadap perempuan dan melawan berbagai norma sosial yang mendukung peningkatan risiko kekerasan dan penyalah gunaan obat2an. (2) melaksanakan undang-undang yang melindungi ibu dari kekerasan dan penyalahgunaan obat2an. (3) menyediakan perlindungan dan mendukung pelayanan bagi ibu yang menyalahgunakan obat2an.

9. Ditempat kerja, ibu hamil dan para ibu harus dilindungi dari diskriminasi dan pemaparan risiko kesehatan serta diberikan waktu untuk menyusui. Mereka berhak untuk mendapatkan cuti, perlindungan ketanaga kerjaan, jaminan kesehatan dan jika memungkinkan bantuan uang

Pesan Pendukung Pada tahun 2006, diseluruh dunia hampir 60% ibu usia subur merupakan angkatan kerja. Banyak ibu yang bekerja dalam sektor informal, dimana pekerjaan mereka tidak dicatat, tidak diatur atau dilindungi oleh pemerintah. Ibu yang bekerja pada sector formal maupun informal, maka tindakan perlindungan harus dilakukan dan didukung oleh pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan keamanan ekonomi para ibu, anak-anak serta keluarga.

Tindakan perlindungan dapat mencakup :
Cuti ibu (Maternity leave): Seorang ibu mempunyai hak untuk istirahat ketika dia melahirkan,agar dia bia menolong diri sendiri dan keluarganya, dan sebuah jaminan bahwa dia dapat kembali bekerja jika waktu cutinya sudah selesai.
Perlindungan bekerja (Employment protection): Ini merupakan sebuah jaminan bahwa ibu hamil dan ibu baru melahirkan tidak akan mendapatkan perlakuan diskriminasi dan kehilangan pekerjaan mereka serta tunjangan yang terkait dengan tugasnya (pension,cuti-liburan dibayar,dlsb), karena hamil,cuti , atau pada saat melahirkan.

Bantuan Dana dan jaminan kesehatan : Ibu hamil yang bekerja,para ibu dan bayi baru lahirnya serta keluarga, pada umumnya memerlukan bantuan dana dan jaminan kesehatan. Dana bantuan akan merupakan uang pengganti dari pendapatannya yang hilang karena tidak bekerja,karena hamil, melahirkan,dan perawatan bayi baru lahir. Jaminan kesehatan sangat diperlukan oleh ibu hamil, ibu yang baru, bayi baru lahir untuk pelayanan kehamilan, kelahiran, dan pelayanan rumah sakit, jika diperlukan.

Perlindungan kesehatan : Ibu hamil atau ibu yang sedang merawat bayi tidak diwajibkan melakukan pekerjaan yang dapat mengganggu kesehatannya atau bayinya.Dimana terdapat risiko, maka harus dilakukan perubahan dalam kondisi kerja untuk mengurangi risiko kesehatan. Ibu harus segera kembali bekerja jika dia sudah cukup sehat untuk bekerja, atau dia dapat diberikan tugas yang sesuai tanpa harus mengurangi gajinya.

Menyusui : Para ibu memiliki hak untuk menyusui bayinya setelah dia bekerja kembali, karena menyusui memberikan keuntungan besar bagi kesehatan ibu dan bayinya. Para ibu mempunyai hak untuk istirahat satu atau dua kali, atau mengurangi jam kerjanya untuk menyusui tetapi tidak perlu dikurangi gajinya.

10. Setiap ibu berhak untuk mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu hamil atau ibu baru. Setiap petugas kesehatan memiliki kompetensi teknis dan memahami adat setempat serta memberikan pelayanan dengan ramah kepada semua ibu termasuk gadis remaja.

Pesan Pendukung Banyak bahaya kehamilan dan melahirkan yang dapat dicegah jika ibu dapat memperoleh pelayanan kesehatan bermutu pada saat hamil, melahirkan atau pasca melahirkan. Semua ibu mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan dari seorang penolong kelahiran mahir seperti dokter, perawat, atau bidan, dan perawatan darurat jika terjadi komplikasi.

Perawatan kesehatan bermutu yang memberikan layanan informasi dan konseling, memungkinkan setiap ibu atau pria untuk membuat keputusan yang dilandasi oleh informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi. Seorang ibu yang memerlukan perawatan kesehatan harus didukung oleh suami, dan keluarganya untuk mendapatkan perawatan ibu dan bayinya untuk sampai ketempat fasilitas kesehatan jika diperlukan, termasuk perawatan kehamilan, melahirkan, perawatan pasca melahirkan, serta perawatan darurat.

Pemerintah dengan bantuan masyarakat harus menjaga agar biaya pelayanan kesehatan tetap terjangkau oleh para ibu, dan gadis remaja. Hambatan lain seperti biaya transport, jarak yang jauh, kondisi jalan yang buruk,serta adat istiadat setempat harus juga diperhatikan untuk menjamin akses kepada pelayanan kesehatan.

Petugas pemberi layanan kesehatan harus selalu ditingkatkan kemampuan teknis dan komunikasinya melalui pelatihan teratur agar mereka dapat memberikan perawatan kesehatan yang bermutu. Mereka harus dilatih untuk memperlakukan semua ibu dengan penuh rasa hormat, peka terhadap adat budaya dan kebiasaan setempat, serta menghormati kerahasiaan dan kebebasan pribadi. Mereka juga perlu diajarkan untuk peka dan memahami terhadap kebutuhan para remaja, dan tahu bagaimana cara membantu dan menasehati mereka dalam merawat diri mereka serta bayinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar