Selasa, 28 Mei 2013

Mewaspadai Sikap Memanjakan Anak

Memanjakan anak adalah suatu sikap orangtua yang selalu mengalah pada anaknya, membatalkan perintah, petunjuk atau penolakan hanya karena anak menjerit, menentang/membantah, misalnya seorang ayah melarang anaknya pergi, larangan itu membuat anak menangis atau merengek dengan tujuan, supaya diperbolehkan pergi. Untuk menghentikan tangis si anak, ayah mengalah dan memperbolehkan anaknya pergi. Tingkah laku anak seperti itu disebut manja, dan sikap orangtua yang tidak konsisten dengan perintahnya hanya karena anak menangis atau merengek termasuk sikap memanjakan anak.

Sikap yang telah ditunjukkan tadi ternyata membawa keuntungan bagi si anak sehingga anak akan terus menerus mengulangi sikap tersebut. Suatu saat bila ia mengharapkan sesuatu dari orangtuanya, ia akan menangis, karena menangis dianggapnya sebagai alat yang ampuh untuk memperoleh apa yang diinginkannya.

Dapat diambil kesimpulan bahwa anak manja adalah anak yang hidupnya selalu bergantung kepada orang lain karena kasih sayang yang diberikan orang lain (orangtua) itu sangat besar sehingga rasa kasih sayang itu menjadi berlebihan yang mengakibatkan anak banyak menuntut sesuatu tentang apa yang diinginkannya dan apabila tidak dipenuhi maka anak itu akan nangis.

Ciri atau Karakteristik Anak Manja
Anak manja biasanya memperlihatkan sikap yang khas yang dilakukan dengan caranya sendiri. Apabila digambarkan, anak-anak manja mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Anak yang penuh dengan tuntutan
2. Anak tersebut terbiasa mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara menuntut.
3. Anak akan menangis atau marah bila keinginannya tidak dituruti.
4. Bentuk tuntutan anak sering aneh atau tidak wajar oleh karena tuntutan apapun selalu dituruti, maka anak akan menuntut hal yang bukan-bukan.
5. Bila berada dalam kelompok teman sebaya anak selalu ingin diperhatikan, karena di rumah terbiasa diperhatikan orangtuanya.

Faktor Penyebab Anak Manja
Penyebab tingkah laku anak manja dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
1. Kedudukan anak dan keluarga
a. Anak tunggal
Anak tunggal sering diperhatikan secara berlebihan oleh orangtuanya (karena dialah satu-satunya anak dalam keluarga). Dengan demikian anak sering bertindak semaunya sendiri tanpa perlu turut dimarahi atau dicela oleh orangtuanya.
b. Anak Sulung
Orangtua sering memberikan tanggungjawab berlebihan pada anak sulung yang tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga anak akan memperlihatkan sikap penolakan, karena orangtua merasa bersalah maka akhirnya sikap pemanjaan dari orangtuapun muncul.
c. Anak Bungsu
Anak bungsu biasanya selalu dianggap tidak mampu karena ada anak lain yang lebih besar, sehingga anak bungsu tidak diberi tanggungjawab bahkan sebaliknya terlalu dilayani.

2. Sikap orangtua atau keluarga lain yang terlalu menyayangi dan melindungi serta memberikan kasih sayang yang berlebihan.

3. Persaingan di antara anak
Anak yang jarak usia antara kakak dan adik terlalu dekat, biasanya saling berebut mencari perhatian dari orangtua.

Cara Pencegahan Anak Manja
Untuk mengatasi anak manja guru harus melihat dulu faktor penyebabnya. Bila faktor penyebab itu berkaitan dengan keluarga, maka guru perlu bekerjasama dengan orangtua anak untuk mengatasinya. Bila penyebabnya adalah disiplin yang tidak tegas, guru perlu menanamkan disiplin pada anak. Disiplin yang diberlakukan guru hanya terbatas di sekolah. Tetapi guru dapat mengatakan pada anak, bahwa disiplin itu harus juga diterapkan di rumah. Guru harus memberitahukan pada orangtua bahwa dia telah mengajarkan disiplin di sekolah dan diharapkan orangtuapun melanjutkannya di rumah.

Silahkan baca juga artikel menarik lainnya : Mengatasi Anak Pemalu| Mengenal Anak Hiperaktif| dan Menanamkan Sikap Sosial kepada Anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar