Senin, 27 Mei 2013

Mengenal Berat Bayi Lahir Rendah| Makalah Artikel Kesehatan

Bayi baru lahir adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi sebagai hasil konsepsi ovum spermatozoon dengan masa gestasi memungkinkan dapat hidup diluar kandungan. ( Perawatan III Perawatan Kebidanan yang Berorientasi pada Keluarga. Hal.2, 1996 ) Sedangkan BBLR ( Law Dirth Weigth Infanst ) yang diterjemahkan sebagai Berat Badan Lahir Rendah ialah bayi yang baru lahir berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram.

Dengan pengertian seperti diatas maka bayi dengan BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah ) dapat di bagi menjadi 2 golongan yaitu :
a. Prematuritas Murni
Yaitu masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan.
( APPRORAIDE FOR GESTASTIONAL AGE ) atau neonatus kurang bulan murni sesuai masa kehamilan

b. Dysmaturitas
Bila berat badan bayi tersebut kurang dari pada berat badan seharusnya untuk masa kehamilan itu. Jadi bayi itu mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan.
( SMALL FOR GESTASTIONAL AGE ) atau berat badan bayi kurang dari berat badan yang sebenarnya untuk Gestasi itu.
Contoh : Bayi lahir dengan usia kehamilan 40 minggu tetapi berat badannya mencapai 2400 gram atau kurang dari 2500 gram.

2.1. Penyebab Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR )

2.2.1 Faktor Ibu
a. Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis.
Penyakit lainnya adalah nefritis akut, diabetes melitus, infeksi atau tindakan operatif yang dapat menyebabkan faktor etiologi prematuritas, anemia berat, gizi jelek, penyakit jantung, hepatitis, ginjal, dan sebagainya.
b. Usia
Angka kejadian BBLR tertinggi adalah pada usia dibawah 20 tahun dan pada multigrafida yang jarang antara kelahirannya terlalu dekat.
Kejadian terendahnya ialah pada usia Ibu antara kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun pada persalinan pertama.
c. Keadaan sosio ekonomi
Keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya BBLR. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosio ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.
Faktor lainnya ialah kemiskinan , pendek, perokok, peminum / pemabuk ( alkohol dan kokain ) dan pemakai narkotik atau obat terlarang.

2.2.2 Faktor Placenta
a. Insufisiensi placenta preaevia
b. Solusio placenta

2.2.3 Faktor Bayi atau Janin
a. Infeksi kelainan bawaan
b. Temperatur rendah
c. Komplikasi bayi rendah
Bayi BBLR mudah menderita komplikasi memberan hialin, perdarahan intra ventrikuler dan pneumoni aspirasi

2.2.4 Kelainan congenital
2.2.5 Faktor Kehamilan Kembar
2.2.6 Faktor Keturunan
Yaitu apabila orang tuanya pernah mengalami kasus BBLR atau melahirkan prematur.
( Wahidayat Iskandar. 1995. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI atau RSCM )

2.2. Ciri-ciri Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR )

2.3.1 Ciri-ciri pada Prematur
a. Berat badan kurang dari 2500 gram , lingkar badan kurang dari 45 cm lingkar kepala kurang dari 33 cm dan tinggi badan kurang dari 30 cm
b. Masa gestasi kurang dari 37 minggu
c. Kulit sangat tipis, kering, keriput penuh lanugo, pembuluh darah mudah terlihat, lemak subkutan kurang, dan peristaltik usus terlihat.
d. Tulang rawan pada telinga kurang berkembang sehingga mudah dilipat
e. Menangis tidak kuat
f. Batasan antara dahi dan rambut kepala tidak jelas
g. Alat genetalia belum sempurna ( Pada bayi wanita clitoris masih menonjol melebihi permukaan labia mayora, sedangkan pada bayi laki-laki testisnya belum turun atau scrotumnya masih kosong
h. Kepala kelihatan lebih besar dibandingkan dengan badannya
i. Kuku belum sampai keujung jari tetapi hanya terdapat garis-garis halus tanpa lekukkan
j. Reflek menghisap dan menelan masih kurang
2.3.2 Ciri-ciri pada bayi Dismature
Pada neonatus bulan ( Preterm ) sama dengan bayi prematur dan adapun ciri-ciri pada neonatus lebih bulan (post-term) adalah :
a. Kulit pucat, kering dan keriput
b. Vernix Caseosa tipis atau tidak ada
c. Jaringan lemak bawah kulit tipis
d. Bayi tampak gesit, aktif dan kuat
e. Tali pusat berwarna kuning kehijauan akibat Aroxia yang lama
f. Bayi kelihatan kurus dan relatif lebih panjang

2.3. Gejala-Gejala Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR )
Gejala-gejala yang timbul pada Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah sebagai berikut :
a. Kulit mudah rusak, keriput dan tipis karena lemak dibawah kulit sangat kurang
b. Pergerakannya lemah dan kurang
c. Denyut nadi tidak teratur
d. Mudah anemia karena sel darah merah yang masih kurang
e. Pembuluh darah terlihat karena kulit tipis
f. Temperatur rendah (Hipotermi)

2.4. Komplikasi Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR )
2.5.1 Temperatur rendah (hipotermi)
Suhu tubuh bayi dalam kandungan ibu adalah 37 0C, dan setelah lahir bayi masuk dalam lingkungan suhu yang sangat rendah (28 0C). Jadi dengan perbedaan suhu yang menyokong ini akan sangat memberi pengaruh kepada kehilangan panas tubuh bayi, sehingga ia terjadi hipotermia. Maka selama resusitasi, bayi harus selalu diselimuti dengan baik kemudian ditempatkan dalam inkubator atau boks yang diberi lampu panas (100-160 watt) dengan diperhitungkan kelembaban ruangan ini, berarti bayi harus ditempatkan dalam ruang yang mempunyai temperatur netral ( 34 0C-37 0C)

2.5.2 Disteris Respirasi diapotik (penyakit membranialin)
Adalah kesukaran bernapas yang banyak terjadi pada bayi prematur dengan tanda klinis, yaitu pernapasan cepat, sianosis persional, merintih waktu ekspirasi, retraksi sucstremal dan interkostal, poto rountgen paru tampak bintik-bintik halus memenuhi kedua paru.

Penyebab Disteris respirasi adalah karena pembentukan surfaktan alveoli yang kurang (sesuatu zat yang dapat menurunkan tegangan dinding alveola, sebagai akibatnya alveola akan kalap dan bayi menderita sesak.
Pencegahan :
Pemberian oksigen dengan memperhitungkan CO2 darah arteri.

2.5.3 Perdarahan intrakranial.
Sering dijumpai pada bayi prematur dengan berat lahir 1500 gram/kurang atau umur kehamilan kurang dari 32 minggu. Perdarahan ini terjadi antara 12-24 jam setelah lahir dengan gejala : mata bergerak tidak teratur kesadaran menurun sampai koma, kejang, ubun-ubun besar menonjol.

Pengelolaan :
Terapi usaha yang paling utama adalah pencegahan kelahiran bayi prematur/protein/KMK, usaha pengangkatan ibu yang akan melahirkan bayi BBLR kerumah sakit yang mempunyai pasilitas khusus untuk merawat bayi prematur.
2.5.4 Mudah Menderita Infeksi
Imunisasi humoral dan seluler pada BBLR sangat kurang hingga prematur mudah kena infeksi. Terjadinya infeksi dapat juga disebabkan; perawatan kurang baik, pemasangan kateter tali pusat, minum per-sonde, slang O2 melalui hidung endotraceal intubasi.
Pengelolaan;
Sterilitas tindakan dan alat-alat diperbaiki pemberian antibiotika dan minum per-intravena.
( Perawatan Kebidanan yang Berorientasi pada Keluarga, FKPP SPK SE-JAWA BARAT. BANDUNG. 1996 )

2.5. Penatalaksanaan Pada Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR )
2.6.1 Penatalaksanaan Waktu Kehamilan
Pada umumnya penatalaksanaan sama dengan perawatan neonatus umumnya, seperti pengaturan suhu lingkungan , makanan, mencegah infeksi dan lain-lain, oleh karena itu bayi BBLR mempunyai problematika yang berbeda dengan bayi yang lain, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin serta menemukan gangguan pertumbuhan, misalnya dengan pemeriksaan ultrasound
b. Memeriksa kadar gula darah
c. Pemeriksaan hematokrin
d. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan kalori SMK.

2.6.2 Penatalaksanaan BBLR segera setelah lahir
BBLR lahir spontan dengan resiko menurun ( Afgar scor.7-10 ) tindakan yang harus dilakukan adalah :
a. Bersihkan jalan nafas dengan pengisap lendir atau kasa
b. Keringkan badan bayi
c. Letakan bayi diatas perut atau dada Ibu agar tidak kedinginan
d. Menilai Afgar 1 menit pertama yang menentukan ada tidaknya aspiksia
e. Memotong tali pusat
f. Segera tetekan
g. Nilai Afgar scor lebih dari 7 bayi rawat gabung
h. Bungkus bayi termasuk kepalanya untuk mencegah serangan dengan memandikan di tunda selama 24 jam.

2.6. Prognosis Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR )
Prognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi ( makin muda / makin rendah berat bayi makin tinggi angka kematian ), Afiksia / Iskemia otak, sindroma gangguan pernapasan, dan lain-lain. Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal ( pengaturan suhu lingkungan, resusitasi, makanan, mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan,asfiksia, dan lain-lain ).

2.7. Pengamatan Lanjut ( Flow-Up )
Bila bayi berat lahir rendah ini dapat mengatasi problematik yang dideritanya, maka perlu diamati selanjutnya oleh karena kemungkinan bayi ini akan mengalami gangguan pendengaran, penglihatan, kognitif, fungsi motor, susunan saraf pusat dan penyakit-penyakit lain seperti hidrosefalus, cerebral palsy, dan sebagainya.



Tabel. I
Bagan Penanganan Bayi Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )

KRITERIA

BERAT LAHIR BAYI < 2500 GRAM
KATEGORI
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah ( BBLSR )
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR )
PENILAIAN
Berat Lahir < 1500gram
Berat Lahir 1500-2500 gram
PENANGANAN PUSKESMAS
-    Keringkan secepatnya dengan handuk hangat
-    Kain yang basah secepatnya diganti dengan yang kering dan hangat  ( pertahan kan  tetap hangat )
-    Berikan lingkungan hangat
-   Beri lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm dari bayi
-   Kepala bayi tertutup topi
-   Beri oksigen
-     Tali pusat dalam keadaan bersih.

-    dengan cara kontak kulit dan atau pakain BBLSR dengan kain hangat.
-    Tetesi ASI bila dapat menelan, dan apabila tidak dapat menelan langsung dirujuk
-    Rujuk kerumah sakit yang lengkap perawatannya 

-     Beri ASI dila tidak dapat menghisap, bisa menelan langsung dari puting
-   Bila tidak dapat menelan langsung dirujuk


PENANGANAN
RUMAH SAKIT
-    Sama dengan diatas
-    Memberi minum dengan sonde / tetesan ASI ( liat tabel BBLR )
-    Bila tidak mungkin, infus Beksitiose 10% + Bicaribonas Natricus 1,5 % = 4 : 1
Hari 1: 60 cc/ kg/hari, Hari 1  : 70 cc/kg/hari. 
-    Antibiotika
- Bila tidak dapat mengisap puting susu/tidak dapat menelan langsung/sesak/biru  (membiru) atau tanda-tanda Hipotermia berat, terangkan akan kemungkinan akan meninggal. 





Tabel. II
Bagan Penanganan Hipotermia Neonaturum


TANDA-TANDA
Aktivitas berkurang (letargi), tangisan lemah, bibir dan kuku kebiruan, kaki bayi teraba dingin

KATEGORI

Hipotermi Sedang

Hipotermi Berat

PENILAIAN

Suhu Axila 32 0C – 36 oC

Suhu Axila < 32 oC

PENANGANAN BIDAN ATAU PUSKESMAS

-    Keringkan bayi dengan handuk hangat
-    Memberikan lingkungan hangat dengan cara kontak kulit ke kulit (Metode Kanguru) dan / bungkus bayi yang baru lahir dengan kain hangat
-    Kepala bayi di tutup topi
-    Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan hangat
-    Sering di susui


Hipotermia Berat
Rujuk ke Rumah Sakit

PENANGANAN RUMAH SAKIT
-    Sama dengan diatas
-    Beri lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm dari bayi
-    Dalam incubator
-    Penghangatan kembali dengan metode yang sesuai (dalam incubator, pemanasan perlahan 0.5 – 1 oC / jam) 

Hipotermia Berat
Infus Dekstrose 10 %



Tidak ada komentar:

Posting Komentar